Renungan hari ini:
RESPONS ATAS INJIL YANG DITOLAK
Matius 10:14 (TB) "Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu"
Matthew 10:14 (NET) "And if anyone will not welcome you or listen to your message, shake the dust off your feet as you leave that house or that town”
Saat kita memberitakan Injil kepada orang, tentu tidak semua menerima dengan baik. Adakalanya mereka menolak. Lalu apakah respons kita atas penolakan terhadap penginjilan yang kita lakukan? Dalam nas hari ini Yesus memberikan cara menghadapinya, yakni: keluar, tinggalkan rumah (kota) dan kebaskan debu dari kakikita. Tindakan ini adalah sebuah tindakan yang menunjukkan sebuah pemisahan antara mereka yang percaya dan mereka yang menolak untuk percaya. Yesus mewanti-wanti mereka yang menolak untuk percaya, bahwa hari penghakiman akan datang, dan tanggungan mereka akan lebih berat dari Sodom dan Gomora. Sodom dan Gomora adalah kota yang dihukum dengan hujan belerang karena dosa-dosa mereka yang begitu berat. Namun bagi mereka yang menolak Kristus, hukuman mereka akan lebih berat, karena Sodom dan Gomora saat itu belum pernah mendengar Injil, sementara mereka yang menolak Kristus sudah memiliki kesempatan itu, tetapi menolaknya mentah-mentah.
Melihat keadaan itu, maka kita harus memberikan perhatian khusus dalam rangka penginjilan yang kita lakukan. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam pelaksanaan penginjilan itu, yaitu:
Pertama, lakukan tugas yang diberikan, tanpa mengharapkan imbalan. Tugas yang diberikan Yesus merupakan suatu pelayanan, bukan pekerjaan. Dan pelayanan itu perlu kita lakukan dengan murni tanpa mengharapkan imbalan apa pun. “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Mat. 10: 8b). Bila kita melayani Tuhan dengan tulus, percayalah Dia akan mencukupi semua kebutuhan kita.
Kedua, jangan kuatir. Dalam melakukan pelayanan kita tidak perlu kuatir. Tidak perlu membawa perlengkapan dan bekal yang berlebihan. seperti yang tertulis dalam Matius 10:9, “Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu” (Mat. 10:9). Misalnya tim pujian dalam persekutuan doa perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk memuji dan menyembah Tuhan, yaitu dengan berlatih lagu yang akan dinyanyikan, berdoa, dan hidup layak di hadapan-Nya. Masalah seragam yang, bukanlah merupakan perhatian utama. Kita fokus pelayanan apa yang hendak kila lakukan, umpamanya; Obat-obatan, sembako dll.
Ketiga, lupakanlah bila ada penolakan. Bila pelayanan yang telah kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh pengorbanan, ternyata ditolak atau dilecehkan orang lain, maka kita tidak perlu sakit hati, marah dan mengeluarkan ujaran ketidak senangan kita. Tetapi kita perlu memaafkan orang tersebut, dan melupakan semua pengalaman jelek yang telah kita terima. Kita dapat belajar dari pengalaman tersuk kegagalan dan penolakan. Ingat sabda-Nya, “Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu” (Mat. 10:14). Kita juga perlu mengingat bahwa kita hanya pelayan, semua yang kita lakukan semata-matanya hanyalah untuk kemuliaan Tuhan kita, yaitu Yesus Kristus.
Memang pemberitaan Injil bukanlah hal yang mudah, banyak penolakan, penganiayaan bahkan sampai pada kematian. Kita sudah melihat bagaimana Roh Kudus menyertai pelayanan Paulus dan Barnabas. Meski ada yang menolak mereka, tetapi berita Injil tersiar di seluruh negeri itu. Dan bagi mereka yang menolak, Paulus mengibaskan debu dari kakinya, sesuai perintah Tuhan kepada murid-murid sebelumnya.
Paulus dan Barnabas tidak undur sedikitpun. Mereka tetap dengan keberanian yang kokoh akan tugas panggilannya. Dan lihat apa yang terjadi terhadap mereka? Bagaimana penyertaan Tuhan yang berlaku pada hidup mereka? Hidup mereka tetap terpelihara, dan Injil juga dapat dibritakan sesuai perintah Yesus. Meski sulit, tapi oleh karena keteguhan mereka injil tersebar sampai ke pelososk-pelososk dunia ini.
Jadi kita yang sudah dipanggil dan ditentukan Tuhan untuk melayani jangan pernah takut memberitakan injil keselamatan. Tuhan pasti akan mencukupkan keperluan kita, dan Tuhan akan menyertai dengan kuasanya yang ajaib. Dan sdarilah, kita tidak tahu kapan Tuhan datang menjemput kita. Akan tetapi bila saatnya tiba kita sudah menyelesaikan tugas panggilan kita dangan baik. Karena itu, marilah dengan setia melayani Dia Raja di atas segala Raja. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN