Sabtu, 22 Mei 2021

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA 1 Minggu, 24 Mei 2021 “ROH PENGHIBUR DAN KEBENARAN” (Yohanes 16:4b-15)

 KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA 1 

Minggu, 24 Mei 2021

 

“ROH PENGHIBUR DAN KEBENARAN”

Kotbah: Yohanes 16:4b-15   Bacaan: Yehezkiel 37:11-14




 

Hari ini kita merayakan Hari Raya “Pentakosta”. Hari Raya ini adalah Hari Raya Kelima dalam Kekristenan setelah Natal, Jumat Agung, Paskah dan Kenaikan Tuhan Yesus. Perayaan ini sangat sepi dan tidak begitu bersemarak dirayakan oleh umat Kristen di dunia ini. Tidak ada panitia yang dibentuk, diangkat dan dilantik untuk mensukseskan perayaan ini. Seolah perayaan ini tidak begitu penting. Padahal dalam iman Kristen, Pentakosta adalah sangat penting bagi kita. Karena dengan pencurahan Roh Kudus, maka umat percaya bisa saling mengerti dan memahami semua bahasa yang berbeda sehingga Injil keselamatan bisa sampai ke seluruh bumi. Dengan pencurahan Roh Kudus kita akan mendapatkan Penolong, dan Penghibur sejati bagi kita.

 

Pada Minggu  Pentaskosta ini kita akan membahas tema “Roh  Penghibur dan Kebenaran”. Fungsi Roh itu sebenarnya ada banyak, namun dalam tema Minggu ini kita hanya diarahkan pada dua fungsi kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita, yakni:

 

Pertama, Roh Kudus adalah Penghibur. Fungsi Roh Kudus turun ke dunia adalah untuk memberikan Penghiburan. Penghiburan itu terjadi bagi orang percaya saat kita diinsafkan oleh Roh Kudus akan dosa-dosa kita. Hal ini sangat paradoks. Mengapa? Apakah kita akan terhibur jika Roh Kudus menginsyafkan dosa kita dan mengkritik kita dengan tajam? Misalnya saja, saat kita berdoa kita berkata bahwa diri kita begitu kotor dan bobrok. Tetapi kita tidak rela jika orang berkata kalimat yang sama tentang diri kita. Di sini dikatakan bahwa ketika Roh Kudus bekerja, Dia menginsyafkan setiap pribadi akan dosa-dosanya. Baru setelah itu ada penghiburan yang sesungguhnya.Penghiburan yang sejati bukan penghiburan yang murahan, tetapi selalu didahului dengan penyesalan diri dan dukacita rohani. Dalam Kotbah di Bukit dikatakan suatu paradoks yang sangat indah (jika kita terjemahkan sedikit agak bebas): "Berbahagialah orang yang tidak berbahagia." Berbahagialah orang yang berdukacita. Kalimat bahagia yang disebut di sini bukan sekedar luapan emosi, tetapi Tuhan menganggap dia berbahagia. Orang yang benar-benar belajar berdukacita pasti sungguh-sungguh mengerti penghiburan sejati yang datang dari Tuhan. Dan karya Roh Kudus yang paling penting sebelum Dia menghibur adalah menginsyafkan dunia akan dosa. Roh Kudus membongkar dan menelanjangi dosa. Dan orang yang terus menghindari pekerjaan Roh Kudus ini pada akhirnya pasti akan diserahkan kepada kebinasaan di neraka untuk selama-lamanya. Sehingga, pertumbuhan Kristen yang sehat dan kedewasaan rohani harus terjadi di dalam satu aspek ini yaitu semakin menyadari bahwa diri kita berdosa dan membiarkan Roh Kudus berkarya di dalam hidup kita. Di dalam poin ini dikatakan bahwa Roh Kudus menginsyafkan dunia akan dosa. Apakah dosa? Apakah dosa yang terbesar? Menurut Alkitab dosa terbesar adalah ketidak-percayaan. Ketidakpercayaan adalah akar dari semua dosa. Martin Luther pernah berkata: "Orang dibenarkan karena dia percaya, dan orang dipersalahkan karena dia tidak percaya." Memang ada ayat Alkitab yang mengatakan bahwa akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang. Tetapi mengapa orang cinta akan uang? Karena dia tidak mempercayai Firman Tuhan. Sehingga dosa yang paling perlu disadarkan adalah ketidakpercayaan. Tidak ada dosa yang lebih jahat dari dosa ketidakpercayaan ini. Dengan tidak percaya, manusia membuat Tuhan seperti pembohong yang tidak memenuhi janji-janji-Nya. Dia tidak percaya apakah Tuhan betul-betul sanggup memimpin dan memelihara hidupnya. Banyak orang yang takut mempersembahkan dirinya sebagai Hamba Tuhan karena tidak percaya bahwa Tuhan sanggup memimpin dan membawa dia ke dalam hidup yang paling berkelimpahan bahkan kebahagiaan yang tertinggi. Inilah ketidakpercayaan. Saudara, di dalam setiap pergumulan kita, kita harus terus bertumbuh di dalam satu aspek yang penting ini, yaitu belajar mempercayakan dan mempersembahkan diri sepenuhnya di dalam tangan Tuhan. Tindakan percaya adalah satu tindakan yang betul-betul menyerahkan seluruh hidup di dalam tangan Tuhan lalu membiarkan Dia berkarya di dalam kehidupan kita.

 

Kedua, Roh Kudus adalah Kebenaran. Fungsi kedua dari turunnya Roh Kudus adalah untuk menginsyafkan dunia akan Kebenaran. Setelah Roh Kudus menginsyafkan dunia akan dosa, maka Roh Kudus menyatakan Kebenaran yang sejati (True Rightenousness). Kebenaran yang sejati ini telah hilang ketika manusia jatuh di dalam dosa. Ketika manusia jatuh di dalam dosa, manusia kehilangan tiga hal: Kebenaran Pengetahuan (True Knowledge), Kebenaran yang sejati (True Rightenousness) dan Kebenaran Kekudusan (True Holiness). Lalu ketiga hal ini dikaitkan dengan Kristus sebagai Nabi, Imam dan Raja. Nabi berkenaan dengan pemulihan True KnowledgeImam berkenaan dengan True Holiness dan Rajaberkenaan dengan True Rightenousness. Ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita memperoleh suatu kehidupan yang dibenarkan. Dan kita disebut sebagai orang yang dibenarkan secara status. Tetapi secara realita di dalam kehidupan, kita mengalami banyak ketidakbenaran dan ketidakadilan. Dan kita harus siap untuk mengalami hal ini. Kristus yang tidak berdosa dan sempurna pun mengalami ketidakbenaran dan ketidakadilan, apalagi kita sebagai orang berdosa. Kita layak untuk mengalaminya. Memang kita bukan mencari dan dengan sengaja diperlakukan dengan tidak adil. Tetapi kita tidak bisa menghindari perlakuan yang tidak adil dari orang lain. Kita percaya bahwa itu pun diijinkan Tuhan terjadi untuk satu pembentukan yang sangat baik di dalam kehidupan kita. Kita bisa mengingat kisah Yusuf yang diperlakukan dengan tidak adil. Justru melalui peristiwa itu dia dibentuk oleh Tuhan dan dipersiapkan untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan yang mulia. Itulah perjalanan hidup Kristen. Kita tidak bisa menghindarkan diri dari pembentukan yang Tuhan kerjakan di dalam diri kita. Mari kita belajar di dalam kehidupan ini untuk mengijinkan Tuhan memoles dan membentuk kita! Salah satu yang bisa kita alami dalam pembentukan itu adalah mengalami ketidakadilan. Dan orang yang betul-betul memiliki integritas yang tinggi, mereka selalu mengaitkan ketidakadilan dengan kedaulatan Tuhan. Yusuf mengatakan satu kalimat yang sangat penting kepada saudara-saudaranya: "Kamu memang merencanakan apa yang jahat, tetapi Tuhan mereka-rekakan menjadi apa yang baik." Yusuf mengaitkan pengalaman ketidakadilan itu dengan kedaulatan Tuhan. Sanggupkah kita mengaku bahwa Dia tetap Allah yang berdaulat pada waktu kita mengalami penderitaan? Bagi saya, inilah ujian pengakuan kedaulatan Tuhan yang sesungguhnya. Bagaimana ketika kita menderita dan mengalami ketidakadilan, kita menerimanya seperti dari tangan Tuhan. Inilah pergumulan mengerti kedaulatan Tuhan. Selanjutnya dikatakan disini: "Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi." Apakah hubungan perkataan ini dengan Kebenaran dan keadilan? Hal ini berarti bahwa Yesus Kristus secara fenomena adalah orang yang gagal dan diperlakukan dengan tidak adil. Tetapi sebetulnya Tuhan membenarkan Dia sebagai Orang yang benar dan tidak berdosa dan Dia pergi kepada Bapa. Berarti pengharapan Kebenaran dan keadilan itu adalah Eskatologis. Kebenaran dan keadilan itu dituai sepenuhnya ketika kita berjumpa dengan Tuhan. Di dalam dunia ini kita hanya menuai samar-samar. Kadang-kadang kita bahkan tidak menuai sama sekali. Inilah yang diajarkan oleh Alkitab. Yesus sudah mempersiapkan para murid untuk mengalami hal ini. Dia tidak membangun optimisme yang naif tetapi Dia mempersiapkan kita untuk mengalami ketidakadilan. Karena Dia sendiri telah membuat diri-Nya menjadi contoh bagi kita bagaimana mengalami ketidakadilan tetapi tetap mempertahankan integritas sebagai orang yang benar. Maka sebenarnya kita harus mengharapkan Kebenaran dan keadilan itu nanti, ketika kita berjumpa dengan Tuhan. Itulah penuaian Kebenaran dan keadilan yang sesungguhnya. 

 

Selain kedua fungsi Roh Kudus di atas, sebenarnya masih ada lagi fungsi kedatangan Roh Kudus dalam perikop yang kita baca hari ini, yakni:

 

Ketiga, Roh Kudus menginsyafkan dunia akan penghakiman. Fungsi yang ketiga dari Roh Kudus adalah untuk menginsafkan kita akan hari penghakiman. Selama kita berada di dalam dunia, kita terus bergumul dan berperang melawan kuasa jahat. Tetapi suatu saat, kuasa jahat itu akan dihentikan secara total karena kuasanya telah dikalahkan. Ini suatu kalimat penghiburan. Kalimat penghiburan pada waktu kita berada dalam spiritual war (peperangan rohani), supaya kita jangan merasa penat dan letih karena pergumulan yang tidak habis-habisnya. Kita tahu bahwa suatu saat kuasa iblis akan dihentikan secara sempurna. Maka kalimat penghakiman yang dikatakan di sini adalah suatu kalimat penghiburan. Penghakiman disini adalah penghakiman atas kuasa jahat dan bukan penghakiman bagi orang percaya. Karena orang yang percaya tidak akan dihakimi lagi, mereka akan dibenarkan.

 

Keempat, Roh Kudus memimpin seseorang untuk mempermuliakan Kristus. Fungsi yang keempat dari Roh Kudus adalah untuk mempermuliakan Kristus. Inilah kunci dari kepenuhan Roh Kudus yang sesungguhnya. Seseorang yang dipenuhi Roh Kudus mempermuliakan Kristus. Dia menyatakan kehidupan Kristus di dalam dirinya. Dia tidak menonjolkan dirinya sendiri. Dia tidak menabur kekaguman akan dirinya dimana-mana tetapi membawa orang untuk mengagumi Kristus. Itulah kepenuhan Roh Kudus yang sejati. Di dalam salah satu bagian film Luther, ketika dia mulai diberkati Tuhan dan dipakai untuk membangkitkan satu kebangunan (revival), banyak orang yang menjadi pengikutnya dan mengagumi dirinya. Tetapi di dalam lubuk hatinya yang terdalam dia tahu bahwa dia bukan seperti apa yang dibayangkan oleh orang banyak itu. Dia tahu bahwa dia memiliki banyak kelemahan. Sehingga dia mengatakan satu kalimat yang sangat indah: "People are trying to make me a fixed star where I am just a wondering planet" (Orang berusaha membuat saya menjadi suatu bintang yang terus menyala-nyala, kenyataannya saya hanya planet yang berputar-putar). Metafor ini sangat bagus. Saya memikirkan kembali perbedaan fixed star dengan wondering planet:

 

a. Fixed star itu bercahaya dari dirinya sendiri. Sumber cahayanya adalah dirinya sendiri. Demikian juga dengan iblis. Dia berusaha bercahaya dari dirinya sendiri. Dia ingin bercahaya lebih tinggi dari Yesus. Tetapi tidak demikian dengan planet. Cahaya yang ada padanya adalah satu refleksi, yaitu pantulan dari matahari. Dia hanya merefleksikan cahaya dari sumber yang lain yaitu sang surya Kebenaran. 

b.  Fixed star selalu bercahaya dan kelihatan independen. Terus merefleksikan diri. Tetapi planet kadang-kadang tertutup, ada siang dan ada malam. Berarti hidupnya tidak selalu terang. Hidupnya tidak terus di atas. Hidupnya kadang-kadang masuk di dalam lembah kekelaman, bahkan kadang-kadang jatuh dan gagal. Itulah wondering planet, di mana hidup ini tidak selalu siang. Hidup ini kadang-kadang ada di bawah bayang-bayang. 

c.  Fixed star mengharapkan dirinya dikelilingi lalu dikagumi, dipuji, disanjung dan dihormati oleh banyak orang.Tetapi wondering planet tidak sibuk dengan hal itu. Dia sibuk mengitari matahari. Dia tidak mengharapkan dikelilingi oleh banyak planet yang lain. Dia mengharapkan bagaimana dia bisa mengitari matahari. Seumur hidup mencari wajah Allah. Bukan mencari wajah manusia dan kemudian dikelilingi oleh orang-orang yang senang kepadanya. Orang yang melayani Tuhan dengan terus berharap bisa diterima oleh orang lain dan diakui sebagai orang yang lumayan penting pasti pelayanannya tidak leluasa karena dia bergantung kepada dukungan manusia. Luther menggubah satu lagu yang besar sekali: A Mighty Fortress is Our God. Kapan? Pada waktu dia ditinggalkan justru dia bisa mengatakan A Mighty Fortress is Our God. Bukan A mighty fortress is bangsawan-bangsawan yang mengelilingi dia. Dia adalah orang yang seumur hidup mencari wajah Tuhan. Biarlah kita terus memohon supaya Tuhan mengubah kita dan memenuhi kita dengan Roh-Nya yang kudus, membawa kehidupan kita menjadi satu kehidupan yang semakin merefleksikan kehidupan Kristus dan mempermuliakan nama-Nya seumur hidup kita! 


RENUNGAN

 

Peristiwa Turunnya Roh Kudus ini kiranya semakin memantapkan derap langkah kita memahami peran dan fungsi kedatangan Roh Kudus ke dunia ini untuk memberikan Penghiburan, Kebenaran, Penghakiman dan pemuliaan Kristus. Karena itu, terimalah kehadiran Roh Kudus di setiap hari kehidupan kita agar kita mendapatkan penghiburan, kebenaran, penghakiman, dan kita mampu memuliakan Kristus sepanjang masa kehidupan kita.

 

Selamat merayakan Turunnya Roh Kudus!

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...