Jumat, 09 Juli 2021

Renungan hari ini: “SALING MEMPERHATIKAN” (Ibrani 10:24)

 Renungan hari ini:

 

“SALING MEMPERHATIKAN”




 

Ibrani 10:24 (TB) "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik"

 

Hebrews 10:24 (NET) "And let us take thought of how to spur one another on to love and good works"

 

Bentuk kata kerja “Saling Memperhatikan” (Yunani: katanoĊmen) menyiratkan bahwa perintah untuk memperhatikan tidak hanya dilakukan sekali atau sesekali saja. Kita diperintahkan untuk membiasakan diri saling memperhatikan. Tambahan keterangan “semakin giat melakukannya” di akhir ayat 25 turut mempertegas makna tersirat ini. Pendeknya, “saling memperhatikan” harus menjadi sebuah budaya dalam gereja. Hari ini kita diingatkan untuk memperhatikan sesama anggota gereja Tuhan. Kelekatan persekutuan sesama anak Tuhan diisi dan dicirikan dengan saling memperhatikan.

 

Paulus menyadari betul bahwa sebagai manusia kita akan lemah dan jatuh bila tidak saling memperhatikan dan saling mendorong satu sama lain. Pertemuan-pertemuan ibadah janganlah hanya berpusat pada diri sendiri tanpa peduli orang-orang yang mungkin duduk di sekeliling anda. Semakin dekat hari kedatangan Tuhan, maka seharusnya semakin giat pula kita untuk membangun hubungan erat dengan saudara-saudari kita sehingga dalam keakraban itu kita bisa saling menasihati dan mengingatkan.

 

Alkitab berulang kali mengisyaratkan agar kita bekerjasama satu sama lain untuk mencapai satu tujuan. Sebuah contoh menarik bisa dilihat pada saat ada orang lumpuh yang ingin menjumpai Yesus di Kapernaum yang dicatat dalam Lukas 2:1-12. Pada saat itu ada begitu banyak orang mengerumuni Yesus, sehingga tidak mungkin si lumpuh bisa menerobos kerumunan. Tapi kita tahu pada akhirnya dia berhasil bertemu Yesus kemudian mendapat mukjizat kesembuhan. Bagaimana ia melakukan itu? Alkitab mencatat bahwa ada empat orang teman si lumpuh yang bersedia menggotongnya ke atas atap dan menurunkan dirinya yang terbaring di atas tilam dari atas atap. Itu membutuhkan kerjasama yang apik agar orang yang lumpuh tidak jatuh karena tidak seimbang saat diturunkan. Bayangkan jika seandainya si lumpuh tidak punya teman yang mau repot-repot mengangkutnya agar bisa bertemu Yesus. Ada banyak lagi kisah-kisah dimana kita melihat pentingnya sebuah kebersamaan yang positif diantara kita. Ketika Yesus mengutus murid-muridNya untuk mewartakan kabar gembira pun kita melihat mereka diutus bukan untuk berjalan sendirian, tapi berdua-dua atau berpasang-pasangan. (Markus 6:7). Iman kita akan gampang merosot dan melemah jika kita menghadapi masalah demi masalah sendirian. Tapi dengan adanya teman-teman yang saling berbagi, kita akan mampu bertahan dan tetap kuat. Betapa pentingnya sebuah kebersamaan yang saling bantu dan saling mengingatkan apalagi ketika kita memasuki akhir jaman seperti sekarang.

 

Dalam surat Roma dikatakan: "Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita" (Rm. 12:4-6). Ini adalah nasihat agar kita tetap sadar bahwa kita adalah bagian dari tubuh Kristus yang merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari saudara-saudara seiman lainnya. Selain itu Tuhan juga mengingatkan bahwa kita harus saling mengasihi, karena Tuhan sendiri begitu mengasihi kita (1 Yoh. 4:11). 

 

Kepedulian merupakan bagian dari kasih yang seharusnya memenuhi hati orang percaya. Beban yang ditanggung manusia sesungguhnya tidak ringan dan lama kelamaan mampu membuat iman kita memudar. Cepat atau lambat seseorang bisa kehilangan pengharapan jika didera masalah terus menerus. Karena itu kita diwajibkan untuk saling tolong menolong, dan dengan demikian dikatakan itu artinya kita memenuhi perintah Yesus. "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2). Karenanya penting bagi kita untuk menjalin hubungan dengan anggota-anggota tubuh Kristus lainnya dalam persekutuan-persekutuan, baik di Gereja, di kantor, di sekolah, di lingkungan dan sebagainya. Jangan melewatkan waktu-waktu beribadah di Gereja dimana kita bisa berinteraksi dan bersatu dalam kesatuan untuk menyembah Tuhan dan membangun hubungan saling menguntungkan satu sama lain.

 

Datang ke gereja saja tidak cukup apabila kita tidak memikirkan pentingnya membangun hubungan dengan saudara-saudari disana. Jika saat ini anda masih mengabaikan salah satu pesan penting Tuhan untuk memiliki iman yang terus bertumbuh dalam persekutuan yang manis dengan Tuhan, tentukanlah Gereja dimana anda bisa bertumbuh dan berbuahlah disana. Ambil waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Jadilah bagian yang baik dari sebuah tubuh Kristus, bersekutulah dalam doa, pujian dan penyembahan, dan hendaklah saling bantu, saling mengingatkan dan saling menasihati. Tidak ada satupun manusia yang kuat berjalan sendirian. Karena itu, mari kita bersatu dalam kasih, saling menguatkan dalam persekutuan-persekutuan kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...