Minggu, 05 Mei 2024

Renungan hari ini: “KEKUATAN IMAN DAN KEYAKINAN DALAM MENGHADAPI BADAI KEHIDUPAN” (Markus 4:38)

 Renungan  hari ini:

 

“KEKUATAN IMAN DAN KEYAKINAN DALAM MENGHADAPI BADAI KEHIDUPAN”


 

Markus 4:38 (TB2) Yesus sedang tidur di buritan memakai bantal, lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, tidak perdulikah Engkau kalau kita binasa?"

 

Mark 4:38 (NET) But he was in the stern, sleeping on a cushion. They woke him up and said to him, “Teacher, don’t you care that we are about to die?”

 

Nas hari ini mengajarkan kepada kita tentang kekuatan iman dan keyakinan dalam menghadapi badai kehidupan. Saat Yesus tidur di buritan perahu yang diguncang oleh badai, murid-murid-Nya merasa takut dan cemas. Mereka menganggap bahwa Yesus tidak peduli dengan nasib mereka yang terancam oleh badai.

 

Namun, dalam keadaan genting itu, Yesus bangun dan dengan tegas memerintahkan badai untuk reda. Hal ini menggambarkan kuasa-Nya atas segala sesuatu, termasuk alam. Namun, pesan yang lebih dalam dari peristiwa ini adalah bahwa Yesus ingin mengajarkan kepada murid-murid-Nya, dan kepada kita, bahwa kita harus mempercayai-Nya bahkan dalam saat-saat yang paling sulit sekalipun.

 

Ketika murid-murid membangunkan Yesus dengan pertanyaan mereka, kita dapat melihat bagaimana seringkali kita cenderung meragukan kepedulian dan kekuatan Allah dalam menghadapi tantangan hidup. Namun, Yesus dengan lembut menegaskan bahwa Dia selalu hadir dan peduli terhadap kita, meskipun terkadang kita tidak merasakannya atau mengerti cara kerja-Nya.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari nas ini, kita dapat merenungkan beberapa hal yang mendalam:

 

Pertama, kedalaman kehidupan beriman. Terkadang, kita mengalami badai dalam kehidupan kita, baik itu dalam bentuk kesulitan, penderitaan, atau ketidakpastian. Saat itu, kita mungkin merasa seakan-akan Tuhan tidak peduli atau tidak hadir. Namun, Yesus tidur dengan tenang di tengah-tengah badai tersebut, menunjukkan bahwa iman yang kokoh memungkinkan kita untuk tetap tenang dan percaya kepada Allah meskipun situasinya sulit.

 

Kedua, kepedulian Yesus. Pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid kepada Yesus, "Guru, tidak perdulikah Engkau kalau kita binasa?", mencerminkan keraguan dan kecemasan mereka. Namun, respons Yesus menunjukkan bahwa Dia tidak hanya peduli, tetapi juga memiliki kuasa untuk mengatasi segala hal, termasuk badai. Ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita mungkin merasa Tuhan jauh atau tidak peduli pada saat-saat sulit, Dia selalu hadir dan peduli terhadap kita.

 

Ketiga, kuasa Tuhan atas Alam. Peristiwa ini juga menegaskan kuasa Yesus atas alam. Dengan sekali perkataan, Dia bisa meredakan badai yang mengancam kehidupan mereka. Ini mengajarkan kita bahwa Allah memiliki kendali penuh atas segala sesuatu, bahkan atas kekuatan alam. Kita dapat mempercayai-Nya sebagai sumber kekuatan dan perlindungan dalam setiap situasi.

 

Renungan ini mengajarkan kita untuk memiliki iman yang kokoh dan keyakinan yang tidak goyah dalam Allah, bahkan ketika kita berada di tengah badai kehidupan. Kita dapat belajar untuk percaya bahwa Allah selalu hadir, mengawasi, dan memimpin kita melalui setiap situasi, bahkan yang paling sulit sekalipun. Sehingga, dalam saat-saat kegelapan dan ketidakpastian, kita dapat tenang seperti Yesus dalam perahu, karena kita tahu bahwa Dia adalah Tuhan yang selalu mengendalikan segala sesuatu. Karena itu, dari renungan ini, kita diajak untuk menguatkan iman dan keyakinan kita pada Allah, meskipun dalam saat-saat sulit sekalipun. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...