Minggu, 16 Januari 2022

Renungan hari ini: “ALLAH YANG BENAR DAN SETIA” (Ulangan 32:4)

 Renungan hari ini:

 

“ALLAH YANG BENAR DAN SETIA”




 

Ulangan 32:4 (TB) "Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia"

 

Deuteronomy 32:4 (NET) "As for the Rock, his work is perfect, for all his ways are just. He is a reliable God who is never unjust, he is fair and upright"

 

Allah yang benar berarti hakekat Allah adalah kebenaran, Allah selalu merencanakan hal benar, berfirman kebenaran, setia melakukan kebenaran. Kita dapat melihat banyak ayat di Alkitab yang mengajarkan tentang Allah yang benar.

 

Allah yang setia dan benar adalah Allah yang tidak berdusta (Tit. 1:2), dan Allah tidak mungkin berdusta (Ibr. 6:18). Paulus bahkan mengungkapkan dalam suratnya kepada Timotius, “...jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2 Tim. 2:13). Karena Allah tidak dapat menyangkal diri-Nya, kita yakin bahwa Dia sungguh Allah yang setia dan benar. 

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah implikasi memahami Allah yang setia dan benar itu?

 

Pertama, Allah yang setia dan benar adalah pondasi iman Kristen. Karena Allah yang kita percayai adalah Allah yang setia dan benar, maka kita yakin Allah itu benar ada, dan apa yang Alkitab tulis mengenai pribadi Allah adalah benar. Selainitu, karena kita percaya Allah yang setia dan benar, maka kepercayaan kita tidaklah Allah yarg setio dan benar sia-sia. Iman kepercayaan pada Allah tidak cuma sekedar di bidang rohani saja, namun juga menjadi penuntun dalam kehidupan jasmani. Itulah yang harusnya membimbing kita kepada jalan yang benar dalam kehidupan sehari-hari.

 

Kedua, karena Allah adalah setia dan benar, maka agama-agama di dunia tidaklah sama. Sebagai orang Kristen kita mempercayai bahwa Yesus adalah Allah, dan Yesus menunjukkan sifat Allah yang setia dan benar. Inilah yang membedakan ajaran agama Kristen dengan agama lainnya di dunia. Agama lain tidak menganggap keutamaan Yesus. Agama lain menganggap Yesus hanyalah nabi, Yesus hanyalah manusia biasa, tidak lebih. Tapi tidak mungkin kan Yesus adalah Allah dan bukan Allah dalam waktu bersamaan? 

 

Kalau benar Yesus adalah Allah, Kristen adalah benar dan tidak terbantahkan. Konsekuensinya, agama-agama lain yang tidak mempercayai “Iman Kekristenan” menjadi salah. Menjadi salah karena meyakini sifat Allah yang berbeda, salah mengenal siapa itu Allah.

 

Ketiga, ketika kita meyakini Allah yang setia dan benar, kita yakin bahwa Allah pasti menepati janji-Nya. Kita melihat bukti kesetiaan Allah lewat janji-Nya memberikan anak kepada Abraham, melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, memberikan makan manna kepada umat Israel selama di padang gurun, memberikan tanah perjanjian yakni Tanah Kanaan. Menepati janji kepada Daud, Salomo, Hizkia, Uzia, dan Yosia. Menepati nubuatan akan kembalinya bangsa Israel dari pembuangan, juga seluruh nubuatan datangnya Mesias yakni Yesus Kristus. 

 

Keempat, karena Allah adalah setia dan benar, kita punya dasar dan tujuan menjalani hidup ini, yakni berjalan dalam kebenaran Allah. Di Taman Eden, kita melihat akibat dosa: membuat manusia takut, kemudian bersembunyi dan menghindari Allah. Namun Allah yang setia dan benar menebus dan menghapuskan seluruh dosa kita lewat penebusan Yesus Kristus. Kita jadi lepas dari belenggu dosa, dan berdamai dengan Allah. Hanya dengan berdamai dengan Allah, kita dapat merasakan betul-betul kasih dan setia Allah. Mendapat kekuatan untuk berjalan dalam kebenaran Allah. Karena itu, tetaplah berkeyakinan bahwa Allah itu benar dan setia kepada kita. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk memuliakan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...