Jumat, 30 September 2022

Renungan hari ini: “TEMPAT PERLIDUNGAN” (Ulangan 33:27)

 Renungan hari ini:

 

“TEMPAT PERLIDUNGAN”


 

Ulangan 33:27 (TB) "Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!"

 

Deuteronomy 33:27 (NET) "The everlasting God is a refuge, and underneath you are his eternal arms; he has driven out enemies before you, and has said, “Destroy!”

 

Pelindung adalah pribadi atau sesuatu alat yang bertugas melindungi pihak yang yang dilindunginya. Secara gamblang bisa dikatakan bahwa pelindung itu adalah sesuatu yang pasti diyakininya memiliki kemampuan lebih atau dapat berfungsi dengan baik, sehingga pihak yang dilindungi merasa terlindungi. Bersama dengan pelindung mereka merasa aman dan tenang.

 

“Allah Pelindungku” itu merupakan pernyatan yang merupakan pengakuan sekaligus keyakinan bahwa Allah menjadi pribadi yang menjadi pelindungnya. Kalimat dalam ayat nas hari ini merupakan “berkat Musa” bagi kaum keluarga Israel sebelum ia meninggal (Ul. 33: 1-24). Di akhir “berkatnya” Musa  menyatakan bahwa Allah adalah perlindungan Israel. Nama Yesyurun yang tertulis dalam ayat tersebut menunjuk kepada pribadi Yakub/Israel atau kaum keturunan Yakub/Israel (Ul. 32: 15; Yes. 44: 2).

 

Jika kita baca nas hari ini mulai dari ayat 26, maka kita akan melihat bahwa sebagai Pelindung, Allah menunjukkan keperkasaan-Nya dengan :

 

Pertama, berkendaraan melintasi awan-awan (ay. 26). Hal ini jelas merupakan “pertunjukan yang di luar nalar manusia”. Ini untuk menunjukkan betapa gagah dan perkasanya Allah Sang Pelindung itu, Ia dapat melakukan perkara-perkara besar yang menjadi jaminan bahwa Ia mampu melindungi umat manusia.

 

Kedua, mngusir musuh dari depanmu (ay. 27). Apa yang dilakukan ini bukan sekedar pemberian harapan, tetapi Musa dan bangsa Israel telah merasakan sendiri bagaimana Ia menolong Israel selama perjalanan dari Mesir menuju tanah Kanaan. Hal ini disampaikan Musa karena walau tidak dapat menyertai masuk Tanah Perjanjian itu, ia menyadari akan banyak musuh yang menghadang Israel saat memasuki Kanaan.   

 

Pengalaman Musa bersama Allah yang kemudian “diwasiatkan” kepada bangsa Israel sebelum memasuki Tanah Perjanjian, merupakan suat pembelajaran bagi kita pada masa sekarang. Kalau kita meyakini Allah itu dahulu, sekarang dan selama-lamanya sama, tidak berubah, maka Allah kita adalah Allah yang dengan keperkasaan-Nya mampu melindungi kita dari berbagai “musuh” dalam bentuk apapun. Percayalah dalam perlindungan-Nya kita aman. Mazmur 4: 9 menyatakan: “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN yang membiarkan aku diam dengan aman.” Karena itu, jadikanlah Allah tempat perlindungan kita maka Allah akan  menolong kita mengusir semua musuh kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...