Rabu, 30 Oktober 2024

Renungan har ni: “PANGGILAN UNTUK HIDUP DALAM KEBENARAN YANG SEJATI” (1 Yohanes 2:29)

 Renungan har ni:

 

“PANGGILAN UNTUK HIDUP DALAM KEBENARAN YANG SEJATI”



1 Yohanes 2:29 (TB) "Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga bahwa setiap orang, yang melakukan kebenaran, lahir dari Dia"

 

1 John 2:29 (NET) "If you know that he is righteous, you also know that everyone who practices righteousness has been fathered by him"

 

Nas hari ini dapat kita maknai sebagai panggilan untuk hidup dalam kebenaran yang sejati. Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber dari segala kebenaran. Maka, untuk mengenal Dia dengan lebih dalam, kita perlu menghidupi nilai-nilai yang mencerminkan sifat-Nya yang benar dan adil. Melalui perbuatan kita yang baik dan benar, kita menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah, terlahir dari-Nya dan dibentuk oleh-Nya.

 

Ayat ini juga mendorong kita untuk tidak hanya memahami kebenaran sebagai konsep, tetapi menjadikannya sebagai pedoman hidup. Ketika kita memilih untuk berbuat benar dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya sekadar melakukan tugas, tetapi kita juga menyatakan identitas kita sebagai bagian dari keluarga Allah. Ini adalah panggilan untuk menjadi terang, menjadi saksi hidup bagi orang di sekitar kita bahwa ada Allah yang berkuasa dan penuh kasih yang menggerakkan kita untuk melakukan yang benar.

 

Dalam menghadapi godaan atau tantangan, ingatlah bahwa kita tidak berjalan sendiri. Allah yang benar selalu membimbing dan memperkuat kita. Pilihlah untuk hidup dalam kebenaran-Nya, karena dari situlah kita menunjukkan bahwa kita "lahir dari Dia," bahwa kehidupan kita dipenuhi dan diarahkan oleh-Nya.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada dua bagian penting dalam ayat ini yang perlu direnungkan secara mendalam:

 

Pertama, pengakuan akan Kebenaran Allah. Ayat ini mengingatkan kita untuk mengenal bahwa Allah adalah benar. Mengetahui kebenaran Allah bukan sekadar memahami bahwa Ia adalah sosok yang adil dan tanpa dosa, tetapi juga meyakini bahwa sifat benar itu adalah inti dari natur-Nya. Ketika kita mengakui kebenaran Allah, kita diajak untuk menyelaraskan diri kita dengan prinsip kebenaran itu, yang melibatkan kejujuran, keadilan, dan kasih. Kebenaran Allah menjadi fondasi bagi bagaimana kita memahami hidup, menentukan prioritas, dan mengambil keputusan. Renungkan, sudahkah kita sungguh-sungguh mengenal Allah sebagai sumber segala kebenaran?

 

Kedua, Kebenaran sebagai tanda lahir baru. Ayat ini juga menyatakan bahwa siapa saja yang melakukan kebenaran adalah bukti dari lahirnya hidup baru yang berasal dari Allah. Kebenaran tidak hanya ada di dalam pikiran atau hati, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata. Perbuatan yang benar menjadi bukti dari perubahan sejati yang diberikan Allah. Setiap kali kita memilih untuk bertindak sesuai kebenaran, kita menunjukkan identitas kita sebagai orang yang "lahir dari Dia." Maka, tanyakanlah pada diri: apakah perbuatan kita mencerminkan kebenaran yang berasal dari Allah? Apakah kita hidup dengan komitmen untuk mengekspresikan kasih dan keadilan yang Ia perintahkan? Karena itu, nas ini, menantang kita untuk tidak hanya percaya pada kebenaran tetapi hidup di dalamnya. Ini adalah panggilan untuk menjadikan kebenaran sebagai dasar identitas kita sebagai anak-anak Allah. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “MENJAGA PERDAMAIAN DAN TIDAK MENGHIDUPKAN KEMBALI KONFLIK MASA LALU” (Kejadian 45:24)

  Renungan hari ini:     “MENJAGA PERDAMAIAN DAN TIDAK MENGHIDUPKAN KEMBALI KONFLIK MASA LALU”   Kejadian 45:24 (TB2) Kemudian ia melepas sa...