Jumat, 05 Juli 2019

Renungan hari ini: SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA

Renungan hari ini: 

SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA



1 Samuel 7:12 (TB) Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita" 

1 Samuel 7:12 (NET) Samuel took a stone and placed it between Mizpah and Shen. He named it Ebenezer, saying, “Up to here the Lord has helped us” 

EBEN-HAEZER, berasal dari kata Ibrani, EBEN,yang artinya batu (Kej. 28:11; 29:2; Kel. 21:18; Im. 20:2, dan lain-lain). Kata ÊZER, juga diartikan penolong (Kej. 2:18, 20; Kel. 18:4; Ul. 33:7, dan lain-lain). Kata EBEN HÂ'ÊZERdapat diartikan “ batu penolong.”

Dalam Perjanjian Lama, kata Eben-Haezerdipakai 3 kali, yakni di dalam: pertama, 1 Samuel 4:1, "Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel. Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek." Kedua, 1 Samuel 5:1,  "Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod." Dan ketiga, 1 Samuel 7:12, "Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita”.

Pemakaian kata Eben-Haezerdalam ketiga ayat di atas memberikan 2 macam pengertian, yaitu :

Pertama, merupakan nama diri yang merujuk kepada suatu tempat di mana orang Israel dua kali dikalahkan oleh orang Filistin (1Sam. 4:1; 1Sam.5:1).Daerah ini mungkin merupakan tempat di mana Samuel meletakkan sebuah batu untuk memperingati kemenangan atas orang Filistin (1Sam. 7:12). Lokasi yang tepat tidak diketahui, sebagian orang menyatakan bahwa lokasinya dekat Bet-Semes, sebagian lagi menyatakan bahwa lokasinya sekitar 10 hingga 12 mil sebelah timur Yope.

Kedua,merupakan nama diri yang diberikan kepada sebuah batu yang didirikan oleh Samuel untuk memperingati kemenangan bangsa Israel atas orang Filistin (1Sam.7:12).

Sebuah batu yang diletakkan oleh nabi Samuel sebagai batu peringatan. Bukan untuk di sembah, tapi hanya sebagai “monument”peringatan atas pertolongan Tuhan pada saat itu. Nama tersebut juga memiliki pengertian yang sama dengan maksud dari peletakan batu tersebut. Eben –Haezer:Sampai di sini Tuhan menolong kita. 

Peletakan batu, Eben-Heazer adalah sebuah “Moment” (saat/waktu) untuk mengingat pertolongan Allah, dan sebagai ucapan syukur atas pertolongan Allah, juga untuk memuliakan Allah. Hal ini sekaligus diharapkan menjadi ‘Momentum’ (dorongan/kemampuan bergerak) bagi bangsa Israel untuk terus mengingat kebaikan Tuhan yang mereka  terima saat itu. Sehingga mendorong mereka juga  untuk terus mempercayai Allah, yang hidup, yang dapat di percayai dan di andalkan. Karena inilah “pertama kalinya” setelah bertobat, mereka merasakan kembali pertolongan Allah. 

“Sampai di sini Allah telah menolong kita”, tidak berbicara tentang pertolongan Allah yang telah selesai. Namun bicara tentang “inilah” pertolongan Allah, yang sudah di mulai dan akan berlanjut terus.  Apa yang di dilakukan Samuel seharusnya membantu kita untuk dapat memperhatikan “moment-moment” dalam hidup kita, di mana ada saat-saat yg perlu kita ingat, di mana  Allah bekerja dengan dasyat menolong kita. 

Di dalam hidup saya, moment terbaik, yang pernah saya alami adalah ketika Tuhan Yesus membongkar setiap dosa saya dan membawa saya kepada pertobatan untuk menerima pengampunanNya.  Karena setiap teguran/hajaran Tuhan, saya imani sebagai bagian dari pembentukan Tuhan terhadap saya.  Ada kelegaan yang luar biasa, ada rasa syukur yang tidak terhingga dan ada dorongan untuk menjadi orang yang lebih baik. Mempercayai FirmanNya dan melakukan FirmanNya menjadi lebih mudah, setelah moment pemulihan. Itulah yang saya bayangkan juga terjadi pada bangsa Israel, ketika mereka mengalami kemenangan atas bangsa Filistin. Bukan sekedar kemenangan secara fisik (menang perang), tapi yang lebih penting mereka menang untuk mempercayai Allah, dan untuk bersandar pada Allah, sekalipun ada kekuatan besar yang mengancam. 

Hidup kita sebagai anak Tuhan, perlu memiliki kepekaan untuk mengetahui moment-moment, yang Tuhan berikan, untuk kita syukuri sebagai bagian dari pertolongan Tuhan dalam membentuk kita. Melihat setiap peristiwa dalam hidup kita, sebagai saat/moment Tuhan menolong kita (membentuk kita), itu akan melahirkan rasa syukur dan perubahan hidup. 

Batu “Eben-Haezer”adalah suatu sikap/respons kita terhadap Tuhan Yesus.  Dan sebagai orang berdosa, yang sering di ampuni Tuhan Yesus, seharusnya kita sering meletakan “Batu Eben-Haezer” (bersyukur, mengakui pertolongan Tuhan dan memuliakan-Nya) dalam hidup kita. 

Karena itu, kita harus punya komitmen bahwa saat kita menerima keberhasilan maka setiap keberhasilan itu akan menjalin hubungan kita dengan TUHAN. Sebabsetiap keberhasilan dalam pelayanan, dalam keluarga, dalam kesehatan,  dan dalam masalah-masalah kita, maka ingatlah selalu bahwa Tuhan terus bekerja menolong kita. Eben Haezer!!! (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...