Minggu, 15 Juli 2018

Renungan hari ini: YANG BEKERJA AKAN KENYANG

Renungan hari ini: 

YANG BEKERJA AKAN KENYANG



Amsal 28:19 (TB) "Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan" 

Proverbs 28:19 (NRSV) "Anyone who tills the land will have plenty of bread, but one who follows worthless pursuits will have plenty of poverty” 

Siapa mau kenyang haruslah bekerja. Tanpa kerja maka kita akan lapar. Sederhana rumusnya. Orang yang mau bekerja keras maka ia akan mendapatkan makanan, tetapi orang yang malas bekerja ia akan kenyang dengan kemiskinannya. Kita harus menyeimbangkan hidup bekerja dan istirahat. Kalau hanya bekerja keras tanpa istirahat maka kita bak robot yang tidak bisa menikmati hasil pekerjaan kita. Tubuh kita pun butuh istirahat agar sehat dan panjang umur dan bisa menikmati hasil jerih lelah kita.  

Ada orang yang waktunya tersita penuh untuk bekerja, membanting tulang siang dan malam, sehingga mereka tidak punya waktu lagi untuk memikirkan perkara-perkara rohani.  Jangankan terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, berdoa secara pribadi saja sudah tidak pernah dilakukan.  Di lain sisi ada orang-orang yang berpikiran bahwa berdoa itu lebih penting daripada bekerja, sehingga mereka memilih untuk berdoa tanpa melakukan sesuatu  (bekerja), dengan harapan mujizat terjadi:  uang segepok atau berkat turun seketika dari langit. Itu tidak benar. Untuk mendapatkan uang kita harus bekerja. Karena uang tidak jatuh dari langit tetapi kita peroleh dari usaha dan pekerjaan kita.

Tuhan Yesus berkata,  "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga"  (Yoh. 5:17).  Masakan kita tidak mau bekerja?  Tuhan mau kita mengembangkan talenta dan mengobarkan karunia yang ada.  Banyak ayat di Alkitab yang menunjukkan betapa Tuhan sangat tidak suka terhadap pemalas.  Rasul Paulus juga secara terang-terangan menentang keras seorang pemalas yang tidak mau bekerja:  "...jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan"  (2Tes.3:10). 

Orang yang hari-harinya dipenuhi dengan kerja, kerja dan kerja tanpa diimbangi doa akan cenderung mengandalkan kekuatan sendiri dan melupakan Tuhan.  Ia pun akan beranggapan semua yang diraihnya adalah jerih payahnya, bukan campur tangan Tuhan.  Kalau pun kita bisa mengolah gandum menjadi tepung, lalu mengolahnya menjadi roti untuk dimakan, kita harus sadar bahwa kita tidak bisa menciptakan benih gandum itu. Benih itu berasal dari Tuhan, dan karena tangan Tuhanlah benih itu bisa tumbuh, bukan kita yang menumbuhkannya.  Begitu pula kalau kita berhasil dalam usaha, studi atau pekerjaan adalah karena Tuhan yang turut bekerja di dalamnya.  Karena itu  "...janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini"  (Ul. 8:17-18).  

Sesibuk apa pun kita bekerja jangan pernah lupakan jam-jam doa.  Senantiasalah melibatkan Tuhan di setiap pekerjaan dan usaha kita, niscaya Tuhan akan memberkatinya.  Pemazmur berkata,  "Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga"  (Mzm. 127:1).

Jika ada di antara kita yang suka bermalas-malasan, tidak mau berbuat sesuatu, tapi berharap Tuhan mencukupi segala kebutuhan hidupnya, mulai hari ini bertobatlah!  "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen"  (Ams. 6:6-8).  Kita sepatutnya malu kepada semut, serangga yang lemah dan berukuran jauh lebih kecil dibandingkan manusia, tetapi memiliki etos kerja yang sangat baik. Karena itu, bekerjalah dengan tekun maka kita pun akan kenyang dengan makanan. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...