Sabtu, 12 Januari 2019

Kotbah Minggu Epiphanias 1 Minggu, 13 Januari 2019 ALLAH MENUNTUN UMATNYA

Minggu, 13 Januari 2019

ALLAH MENUNTUN UMATNYA
Khotbah: Keluaran 33:12-17 Bacaan: Matius 4:12-17



Hari ini kita memasuki Minggu 1 Setelah Epiphanias (berarti menampilkan, menjadi kelihatan, tampil). Minggu ini kita akan membahas tema “ALLAH Menuntun Umat-Nya”.Tuntunan Allah bagi kita dalam menjalani 2019 sangat penting. Sama seperti Musa kala itu, saat hendak membawa umat Israel keluar dari Mesir ke tanah Kanaan mengingini tuntuan Allah bagi mereka. 

Musa ragu-ragu untuk menuntun umat meneruskan perjalanannya. Ia tampak tidak percaya diri bahkan meragukan penyertaan TUHAN. Padahal TUHAN tidak pernah meninggalkannya dan berjanji : "Bukankah Aku akan menyertai engkau?"(3:12). Ia masih bertanya tentang “kasih karunia” TUHAN (ay.16a) terhadap dirinya dan umat yang dipimpinnya, seakan-akan TUHAN tidak lagi menjamin kehadiran-Nya pada lanjutan perjalanan. Ia meminta, bahkan menuntut TUHAN memberi jaminan lebih dulu sebelum ia melaksanakan tugasnya. TUHAN pernah murka terhadap dirinya karena sikap tidak percayanya (4:14). Namun TUHAN tetap sabar dan memberikan berbagai dampingan. Karena “kasih karunia-Nya” TUHAN tetap percaya kepada orang seperti itu. Secara manajerial orang seperti itu dicoret namanya. Namun TUHAN tetap bersikap penuh kemurahan (Mzm. 103:8) "TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia". 

Perjalanan ke tanah Perjanjian berlangsung selama 40 tahun (16:35). Itulah binaan TUHAN terhadap umat yang menerima “kasih karunia-Nya”. Umat harus tegar agar akhirnya mengecap “damai sejahtera” TUHAN di negeri tujuan yang dijanjikan-Nya. 

Kisah Musa yang dipanggil Tuhan untuk membawa bangsa Israel, “Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang Kauutus bersama-sama dengan aku” (ay. 12). Musa mau tahu, siapa yang akan mendampingi dia dalam memimpin Israel menuju ke Tanah Perjanjian? Musa tidak mau mengandalkan kekuatan diri sendiri tetapi Musa mengandalkan Tuhan.

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana caranya agar TUHAN mau menuntun perjalanan hidup kita sepanjang 2019 ini?

Pertama,mintalah jalan TUHAN (ay. 13). Musa mau tahu kehendak TUHAN. “Beritahukanlah kiranya jalanMu kepadaKu, sehingga aku mengenal Engkau” (ay. 13). Mengetahui jalan TUHAN merupakan hal yang mutlak jika kita ingin berhasil dan sukses menjalani kehidupan kita sepanjang 2019 ini. Sebab hanya jalan TUHAN-lah yang memiliki kebenaran dan hidup. Dunia ini penuh dengan jalan keselamatan tetapi jalan itu tidak memiliki hidup yang kekal. 

Kedua, mintalah bimbingan dan penyertaan TUHAN (ay. 15). “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini” (ay. 15) (KB: Kalau Tuhan tidak ikut dengan kami, jangan suruh kami meninggalkan tempat ini). Tegasnya Musa memohon agar Tuhan membimbing dan menyertai perjalanannya! Jika Tuhan tidak menyertai lebih baik dia tidak berangkat atau pergi kemanapun. Apa faedah penyertaan Tuhan? Dinyatakan “Tuhan menyertai dia (Yusuf) dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil” (Kej. 39:23), demikian juga “Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab Tuhan menyertai dia” (1Sam. 18:14). Pernyataan Musa, “Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umatMu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini? (ay. 16). Itu adalah benar dan itulah perbedaan kita dengan orang-orang dunia! Kita disertai Tuhan bahkan dikatakan “Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita” (Gal. 4:6) sehingga kemana saja kita pergi Roh Tuhan ada bersama dengan kita dan dinyatakan “Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia” (1Yoh. 4:4).

Ketiga, mintalah hadirat dan kemuliaan Tuhan (ay. 18). “Perlihatkanlah kiranya kemuliaanMu kepadaku” (ay. 18) (KB: Tuhan perlihatkanlah saya cahaya kehadiranMu) Musa memohon hadirat Tuhan menjadi nyata. Tuhan menjawab “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku” (ay. 20); “engkau akan melihat belakangKu” (ay. 23) tetapi Tuhan berjanji “Aku akan melewatkan segenap kegemilanganKu dari depanmu ...” (ay. 19) – kebaikanKu, kedahyatanKu akan ada dihadapanmu sehingga nyata. Nabi Habakuk menyatakan “Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisiNya dan di situlah terselubung kekuatanNya” (Hab. 3:4) – (KB: kuasaMu). Jika ada hadirat-Nya maka disitu akan ada kuasa-Nya. Di jaman Salomo dikatakan di saat para worship team memuji Tuhan, “Rumah Tuhan dipenuhi awan sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri ... sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Allah” (2Taw. 5:14). Itu adalah salah satu tanda hadirat-Nya dan akan berkelanjutan dengan jamahan dan mujijatNya. Karena itu, yakinkan diri kita bahwa Tuhan pasti menuntun hidup kita sepanjang 2019 ini asal kita mau meminta jalan, penyertaan dan hadirat-Nya. (rsnh)

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...