Minggu, 10 Januari 2021

Renungan hari ini: “MATIKANLAH SEGALA SESUATU YANG DUNIAWI” (Kolose 3:5)

 Renungan hari ini:

 

“MATIKANLAH SEGALA SESUATU YANG DUNIAWI”




 

Kolose 3:5 (TB) "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala"

 

Colossians 3:5 (NET) "So put to death whatever in your nature belongs to the earth: sexual immorality, impurity, shameful passion, evil desire, and greed which is idolatry"

 

Kata “mematikan” artinya tidak meneruskan atau mengakhiri cara hidup lama yang mengikuti pola-pola duniawi. Dengan mematikan cara hidup lama maka kita memasuki cara hidup baru atau yang dikenal dengan “manusia baru”, yang hanya fokus mengikuti arahan firman Tuhan, bukan yang lain. 

 

Tanda seseorang menjalani hidup sebagai  “manusia baru”adalah segala sesuatu yang duniawi telah  “mati”di dalam kehidupannya.  Ia tidak lagi hidup menuruti keinginan dagingnya atau segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Roh Kudus.  Inilah yang dimaksudkan oleh Paulus bahwa  "...dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia"  (Gal. 6:14).  Disalibkan bagi dunia berarti kita mematikan segala keinginan yang bersifat duniawi,  "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia"  (1 Yoh. 2:16).  Semua yang berasal dari dunia adalah bertentangan dengan kehendak Tuhan.  Karena kita telah ditebus dengan darah Kristus maka segala hal yang duniawi sudah tidak boleh mewarnai kehidupan orang percaya.  

 

Mengapa kita harus mematikan semua keinginan duniawi?  Sebab keinginan duniawi adalah celah bagi orang untuk kembali membangun persahabatan dengan dunia.  Karena itu rasul Paulus memerintahkan kita untuk  “mematikan” semua keinginan duniawi.  Kita harus bersikap tegas dan tidak boleh berkompromi sedikit pun.  "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu"  (1 Yoh. 2:15).  Kematian dari hal-hal duniawi adalah proses yang harus kita jalani seumur hidup kita, hingga Kristus mendapati kita sebagai mempelai-Nya yang tak bercacat cela. Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah  (Yak. 4:4).

 

Sebagai orang percaya kita juga harus mengakhiri cara hidup duniawi agar benar-benar menjadi pengikut Tuhan Yesus yang setia. Apakah itu sulit? Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan, jika kita menjadi pengikut-Nya maka akan mengalami hidup yang lancar dan terhindar dari segala tantangan. Kompetisi di dunia yang instan atau serba cepat ini terkadang menuntut kita untuk melakukan langkah paling gampang atau jalan pintas bahkan mengahalalkan segala cara. Walaupun demikian, ingatlah janji firman Tuhan melalui Roh Kudus bahwa Ia akan menyertai kita sampai dipertemukan kembali dengan-Nya. Karena itu, jangan lagi kita mengikuti gaya hidup yang duniawi yang bertentangan dengan firman Tuhan melainkan marilah kita menjadi Manusia Baru di hadapan TUHAN. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...