Selasa, 17 September 2019

Renungan hari ini: MINTALAH KEPADA TUHAN

Renungan hari ini: 

MINTALAH KEPADA TUHAN



Mazmur 2:8 (TB) "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu" 

Psalms 2:8 (NET) "Ask me, and I will give you the nations as your inheritance, the ends of the earth as your personal property” 

Sebagai manusia yang lemah dan tidak sempurna, maka sewajarnyalah kita meminta kepada TUHAN apa yang menjadi kebutuhan kita. Dalam Mazmur ini pemazmur berbicara mengenai raja yang diurapi Tuhan dan nasihat kepada raja untuk tetap taat kepada Tuhan. Raja adalah orang yang berkuasa untuk sebuah wilayah kerajaan. Dia memiliki banyak tanggung jawab untuk rakyat terkhusus kepada Tuhan yang telah mengurapinya. Diurapi berarti diberikan kuasa, kemampuan dan kepercayaan untuk melakukan tanggung jawabnya. Bisa bayangkan bagaimana beratnya menjadi raja yang mengatur banyak hal dan harus menjaga stabilitas kerajaannya. Maka dari itu, raja perlu untuk taat kepada Tuhan yang kuasa-Nya melebihi raja terbesar atau paling bijak sekalipun. 

Seperti halnya raja yang diurapi oleh Tuhan, kamu juga demikian. Kamu dipercaya Tuhan sebagai seorang anak untuk membahagiakan orangtua, saudara yang memberi teladan, teman yang berbagi kasih kepada orang lain, dan sebagai seorang siswa yang menimba ilmu agar dapat bermanfaat untuk kehidupan bersama orang lain. Untuk menjalani hal tersebut, tentu tidak mudah. Oleh sebab itu, Tuhan berkata: “Mintalah kepada-Ku...” Mintalah kepada Tuhan agar kamu bisa melakukan tanggung jawab dengan baik dan tercapailah harapanmu. 

Firman Tuhan berkata: “Mintalah bangsa-bangsa/suku-suku bangsa maka Tuhan akan memberikan kepada kita.” Pesan yang sama diberikan kepada Yosua saat memimpin bangsa Israel masuk tanah Kanaan, Tuhan berjanji akan memberikan  tanah perjanjian menjadi milik pusaka Israel. Jika Tuhan berjanji akan memberikan bangsa-bangsa kepada kita, tetapi mengapa sampai saat ini banyak orang yang belum percaya kepada Yesus?

Apa yang menyebabkan doa-doa kita kepada bangsa-bangsa tidak membawa hasil yang menggembirakan?

Pertama, karena kita berdoa biasa-biasa saja.
 Banyak orang Kristen berdoa sudah menjadi kebiasaan, tugas agamawi atau jadwal doa, sehingga doa-doa yang kita naikkan secara biasa-biasa saja. Kita tidak memiliki beban yang sungguh atas apa yang kita doakan. Dengan kata lain kita berdoa kalau Tuhan jawab puji Tuhan kalau pun tidak ya tidak apa-apa. Inilah yang membuat Tuhan tidak menjawab doa kita. Gereja Tuhan, sekaranglah saatnya  kita merubah cara kita berdoa, bukan lagi sekedar berdoa tetapi marilah kita berdoa dengan beban yang mendalam, kerinduan yang kuat untuk melihat dan mengalami lawatan Allah.

Kedua,  karena kita berdoa Tuhan agar bertindak, tapi tidak mau jadi alat Tuhan.
 Faktor kedua penghalang jawaban doa kita adalah diri kita. Kita selalu ingin doa kita dijawab Tuhan, tapi Tuhan tidak melakukannya karena kita enggan menjadi alat Tuhan. Saudara, kadang Tuhan  menjawab doa kita melalui diri kita. Jadi kalau kita siap dipakai Tuhan menjadi  alatNya maka Tuhan akan menjawab doa kita.

Bagaimana berdoa agar bangsa-bangsa menjadi milik pusaka kita?

Pertama, berdoalah dengan sungguh-sungguh (Kej. 18:16-33).  Abraham menjadikan Sodom dan Gomora sebagai beban doa. Ketika Abraham mengetahui bahwa Allah akan membinasakan Sodom dan Gomora karena kejahatannya, Abraham berdoa melalui tawar menawar kepada Allah.  Sebenarnya kalau Sodom Gomora dibinasakan tidak akan mengganggu Abraham, sebab mereka tinggal di Kanaan, tetapi Abraham ingat di sana ada Lot keponakannya. Berulang kali Abraham naik banding kepada Tuhan seolah-olah dia sendiri yang akan dibinasakan. Demikian halnya dengan Elia, saat meminta agar hujan turun kembali ke bumi, Elia bersungguh-sungguh berdoa hingga tujuh kali sampai hujan itu turun  (Yakobus 5:17-18).

Kedua,  gunakan setiap kesempatan untuk berdoa bagi tempat/orang yang kita doakan.  Kapan saja ada kesempatan, dimana saja kita berada, apapun aktifitas yang kita lakukan, sisipkan doa untuk tempat atau orang yang kita doakan. 

Ketiga, imani, dan mulai perkataan berkat kepada orang/tempat.  Mulailah mengimani apa yang sedang kita doakan, dan perkatakanlah  kata-kata berkat untuk daerah atau orang yang sedang didoakan. Perkatakanlah apa yang kita rindukan terjadi di daerah tersebut atau  orang yang sedang kita doakan. Percayalah sesuatu yang kita inginkan akan terjadi sekalipun fakta yang terjadi jauh dari harapan. Karena itu, marilah kita setiap hari meminta apa yang kita butuhkan dan beban apa yang sedang kita gumulkan kepada TUHAN, maka Ia akan mengabulkan-Nya seturut kehendak-Nya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...