Senin, 06 September 2021

Renungan hari ini: “BERDOA SAAT MENDERITA” (Yakobus 5:13)

 Renungan hari ini:

 

“BERDOA SAAT MENDERITA”




 

Yakobus 5:13 (TB) "Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!"

 

James 5:13 (NET) "Is anyone among you suffering? He should pray. Is anyone in good spirits? He should sing praises"

 

Nasihat Yakobus ini menarik untuk kita renungkan. “Berdoa saat mengalami penderitaan” merupakan sebuah anjuran yang patut kita lakukan. “Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!”; hal ini mengajarkan kepada kita kapan sesuatu terjadi pada kita, harus dahulukan doa bukan mengatasinya dulu baru berdoa. Jadikanlah doa sebagai solusi pertama bukan terakhir. Di hadapan Tuhan tidak ada perbedaan hal besar dan kecil. Di dalam segala situasi carilah dahulu Dia! Karena kita sudah tahu kuasa Allah dan kekuatan doa, maka ingat “Mari, berdoalah!”. 

 

Sebagai manusia, terkadang dalam keadaan lancar kita sering lupa berdoa dan bersandar kepada Tuhan, tapi ketika berbagai kesulitan dan masalah datang menimpa kita baru sadar harus mengandalkan Tuhan. Tuhan mau kita “Mari, berdoalah!” bersandar kepada Dia dalam hal-hal besar maupun kecil, karena hasilnya adalah kuasanya sangat besar. Maka dalam segala hal ingatlah untuk selalu mendahulukan doa karena Allah menunggu kita berkata: “Mari, berdoalah!”

 

Berdoa saat mengalami penderitaanadalah tindakan yang paling tepat.  Ada banyak orang Kristen ketika masalah datang langsung panik dan kalang kabut sehingga mereka tidak bisa berdoa dengan tenang, karena fokus perhatiannya hanya tertuju kepada besarnya masalah atau sakit yang dideritanya.  

 

Yakobus memberikan dua anjuran cara berdoa, yakni: 

 

Pertama, berdoalah secara personal  (pribadi).  Berdoa secara personal ini merupakan langkah awal dalam setiap menghadapi persoalan hidup. Sama seperti pemazmur yang berkata, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku"  (Mzm. 50:15).  Bangun persekutuan yang karib dengan Tuhan melalui jam-jam doa pribadi.  Nyatakan isi hati dan kerinduan Saudara kepada Tuhan!  Kalau kita memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, kita pasti memiliki respons hati yang benar terhadap masalah, dan  "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya."  (Mzm. 34:18).

 

Kedua, memanggil penatua  (hamba Tuhan) untuk berdoa.  Yakobus juga menasihati kita untuk berdoa dengan cara memanggil penatua jemaat.  Bukan berarti kita diajar bergantung pada orang lain atau mengandalkan manusia, tetapi kehadiran hamba Tuhan untuk berdoa bersama juga sangat diperlukan:  kita beroleh nasihat, dorongan, semangat, kekuatan, penghiburan.

 

Pada dasarnya, doa merupakan sebuah percakapan dengan Allah, yang diucapkan dengan harapan bahwa Allah pasti mendengar dan menjawabnya. Doa tidak sepatutnya menjadi pertolongan terakhir. Dalam firman-Nya, Allah mendorong kita untuk melibatkan-Nya dalam doa (Flp. 4:6). Kita juga memegang janji-Nya bahwa ketika “dua atau tiga orang berkumpul” dalam nama-Nya, Dia akan “ada di tengah-tengah mereka” (Mat. 18:20).

 

Seseorang yang telah mengalami sendiri kuasa Allah yang Mahakuasa akan terbiasa berseru kepada-Nya untuk mencari pertolongan pertama atas masalah yang dihadapinya. Doa akan membuka jalan bagi Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya di dalam dan melalui diri kita. Jangan tinggalkan jam-jam doa;  doa yang disertai iman menghasilkan kuasa! Doa adalah ekspresi natural dari iman kita seperti bernafas supaya kita dapat hidup. Karena itu, berdoalah kepada TUHAN saat kita mengalami pergumulan hidup. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...