Minggu, 15 April 2018
Kotbah: Mikha 7:14-20 Bacaan: Efesus 2:4-10
Minggu ini kita akan memasuki Minggu Misericordiasdomini, yang artinya, “Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan” (Mzm. 33: 5b). Dalam Minggu ini kita akan membahas tema“Hidup dalam belas kasihan Allah”.Tanpa belas kasihan Allah kita tidak bisa hidup dengan sempurna. Apapun yang kita terima sekarang hanya karena belas kasihan Allah. Kita beroleh hidup dan berkat itu hanya karena belas kasihan Allah semata. Itulah sebabnya bumi ini dipenuhi oleh belas kasihan Allah. Karena bumi ini dipenuhi oleh belas kasihan Allah maka kita patut bersyukur dan memuji Dia yang memberikan belas kasihan-Nya kepada kita.
Jika Tuhan memenuhi dunia ini dengan kasih setia-Nya, maka kita pun harus meminta pertolongan-Nya bagi kita. Mikha sebagai nabi meminta banyak hal kepada TUHAN, agar TUHAN berbelas kasih kepada umat-Nya.
Apa sajakah yang diminta Mikha pada belas kasihan Allah pada kita?
Pertama,Mikha meminta agar TUHAN menjadi pemimpin dan gembala atas umat-Nya (ay. 14).Kebutuhan hadirnya Pemimpin yang jujur dan adil diharapkan banyak orang. Tidak hanya dalam lingkungan masyarakat, tetapi juga dalam hidup persekutuan dan dalam keluarga. Nabi Mikha berdoa agar
Tuhan sendiri yang menjadi Pemimpin; menjadi Gembala atas umat-Nya sebab tidak ada seorang pun dari bangsa Israel yang berlaku jujur dan saleh (7:2). Para pejabat bertindak sewenang-wenang dan tidak peduli pada kebenaran. Uang begitu berkuasa sehingga hukum diputarbalikkan dengan seenaknya. Ada krisis kepercayaan dimana teman bisa menjadi lawan (7:5). Kejahatan akhirnya masuk pula dalam kehidupan rumah tangga. Tidak ada sikap saling menghargai dalam relasi anak-orang tua atau menantu dengan mertuanya. (7:6) Kehidupan rumah tangga berada dalam titik kehancuran. Nabi tidak dapat berbuat banyak menghadapi situasi demikian. Nabi hanya berserah diri pada campur tangan Allah dan percaya bahwa Allah bertindak menolong umat-Nya (7:7).
Tuhan sendiri yang menjadi Pemimpin; menjadi Gembala atas umat-Nya sebab tidak ada seorang pun dari bangsa Israel yang berlaku jujur dan saleh (7:2). Para pejabat bertindak sewenang-wenang dan tidak peduli pada kebenaran. Uang begitu berkuasa sehingga hukum diputarbalikkan dengan seenaknya. Ada krisis kepercayaan dimana teman bisa menjadi lawan (7:5). Kejahatan akhirnya masuk pula dalam kehidupan rumah tangga. Tidak ada sikap saling menghargai dalam relasi anak-orang tua atau menantu dengan mertuanya. (7:6) Kehidupan rumah tangga berada dalam titik kehancuran. Nabi tidak dapat berbuat banyak menghadapi situasi demikian. Nabi hanya berserah diri pada campur tangan Allah dan percaya bahwa Allah bertindak menolong umat-Nya (7:7).
Dalam doanya, nabi Mikha meminta agar Tuhan menjadi Gembala karena umat telah salah jalan dengan mengikuti berhala-berhala Kanaan dan lebih mengandalkan manusia daripada Tuhan saat mereka terjepit. Hanya Tuhan yang dapat melepaskan mereka dari jalan yang menyimpang dan membawa mereka ke tempat yang dikehendaki-Nya. Nabi percaya bahwa umat Tuhan dapat diselamatkan dari dosa mereka sama seperti yang dialami bangsa Israel saat mereka dibebaskan dari kuasa Mesir. Tuhan yang menghukum bangsa Mesir dengan 10 tulah dan yang memelihara umat Israel dengan segala berkat yang ajaib. Demikian doa dan harapan nabi Mikha bagi masa depan umat Tuhan.
Paling tidak ada 3 ciri-ciri gembala yang baik yang diharapkan Mikha untuk menggembalakan umat Israel, yakni:
1. Gembala yang baik memelihara.Pekerjaan menjadi penggembala adalah pekerjaan yang sangat rendah dan berat. Didalam keluarga miskin biasanya anak yang paling kecil yang disuruh untuk menjadi penggembala seperti halnya Daud. Penggembala sering kali harus bekerja 24 jam penuh tanpa berhenti, tidak peduli cuaca baik, buruk, dingin panas, pagi atau malam hari. Mereka sering kali berpindah-pindah tempat untuk mencari ladang yang banyak rumput dan mata air. Siapakah yang mau menjadi gembala? Tidak lain Tuhan kita sendiri yang berjanji memelihara dombanya. Mikha mengatakan gembalakanlah umatmu dan biarlah mereka makan rumput di Basan dan Gilead. Gembala yang baik tentu tidak akan membiarkan dombanya mati kelaparan.
Tuhan mengerti kebutuhan anak-anaknya, bahkan didalam Maz 23, Allah memberikan janji yang begitu indah. Yang pertama janji pemeliharaan fisik. Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku, Ia membaringkan aku dipadang yang berumput hijau. Sebagai anak Tuhan kita akan diberikan kecukupan bahkan sering kali kelimpahan. Tuhan Yesus mengatakan lihatlah burung diudara yang tidak bekerja namun dipelihara Bapamu apalagi kamu. Kalimat Kristus ini benar-benar cukup. membungkam setiap mulut orang yang suka mengomel menuntut ini dan itu tetapi tidak pernah bersyukur. Milikilah iman yang sederhana dan percayailah perkataannya niscaya kamu akan dipelihara.
2. Memelihara di dalam iman. Hal yang kedua ini jauh lebih penting, konsep Allah yang menyelamatkan adalah Allah yang memelihara imanmu karena tanpa pemeliharaan dan kekuatan iman pasti kerohanianmu akan rontok oleh godaan duniawi. Sehingga manusia akhirnya binasa. Maz 23:3 mengatakan Ia menuntun aku dijalan yang benar. Orang yang telah diberikan anugerah keselamatan akan mengerti kehendak Allah melalui Firmannya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan Aku mengenal dombaku dan dombaku mengenal Aku.
3. Ketigaa gembala yang baik melindungi.Allah yang menyelamatkan pasti melindungi umatnya, kalau tidak dilindungi jelas tidak selamat. Selain berat pekerjaan penggembala adalah berbahaya. Ternak sering menghadapi binatang buas dari hutan sekitar sungai Yordan yaitu singa dan beruang (Hak. 14:8, 2Raj. 2:25). Sehingga untuk menghindari kerugian maka sigembala harus berkelahi dengan cara merebut domba dari mulut singa.
4. Keempat, gembala yang baik akan memberikan nyawanya. Ini adalah titik yang paling ultimate, kalau manusia sampai mengorbankan nyawanya berarti betul-betul dia sangat mengasihi miliknya. Tuhan Yesus mengatakan di Yohanes 10:11, gembala yang baik akan memberikan nyawanya bagi dombanya sedangkan seorang upahan bukan pemilik domba itu pasti akan lari pada saat bahaya datang. Kita melihat hal ini didalam kematian Kristus untuk menyelamatkan jiwa manusia. Itulah sebabnya Yesus Kristus adalah raja penyelamat dan membuktikan agama Kristen adalah agama sejati.
Kedua,Nabi Mikha meminta agar Tuhan memperlihatkan keajaiban-keajaiban-Nya. (ay. 15). Doa seperti inilah yang perlu kita miliki dan kita praktikkan saat kita berdoa kepada Allah. Doa yang meyakini bahwa Allah dalam Yesus Kristus, Tuhan kita adalah Allah Mahakuasa yang sampai hari ini mampu melakukan perkara-perkara yang ajaib; perkara-perkara yang besar; perkara-perkara yang mustahil; perkara-perkara yang luar biasa. Alkitab mencatat bagaimana Tuhan Yesus mengubah air biasa menjadi anggur yang terbaik; memberkati 5 roti 2 ikan untuk dimakan 5000 orang; yang menenangkan gelombang dan ketakutan murid-muridnya yang nyaris tenggelam; yang menyembuhkan orang yang sakit dan membangkitkan orang mati.
Percayakah kita akan kuasa Tuhan Yesus dalah hidup pribadi dan rumah tangga kita? Jika kita buka hati dan memberi hidup kita dipimpin Roh Kudus, maka dengan rendah hati kita mengundang Tuhan Yesus hadir dalam hidup kita; dalam keluarga kita; dalam pergumulan yang kita hadapi hari ini. Nabi Mikha meminta Tuhan menjadi Gembala atau umatNya. Benarkah kita sudah meminta dan menjadikan Tuhan Yesus sebagai Gembala dalam hidup kita; menjadi Pemimpin dalam semua rencana dan keputusan kita?
Apa artinya menjadikan Tuhan Yesus sebagai Gembala? Tuhan Yesus berkata, ”Akulah gembala yang baik. Gembala yang memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh. 10:11). Tuhan Yesus menjadi Pelindung kita dari yang jahat; Tuhan Yesus menjadi Penyelamat hidup kita dari kebinasaan; Tuhan Yesus menjadi Tabib ajaib saat kita sakit dan terluka; Tuhan Yesus yang mengasihi dan mencari kita saat tersesat dan hilang; Tuhan Yesus yang selalu peduli atas apapun masalah dalam hidup kita: Tuhan Yesus yang mengampuni kesalahan dan menebus dosa manusia dengan rahmatNya yang besar.
Dengan mengakui dan mengimani Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita mau hidup dalam kasih setia Allah. Hidup dalam perjanjian dan kekudusan di hadapanNya. Hidup yang selalu bergantung sepenuhnya pada rencana dan kehendak Tuhan. Hidup yang mengandalkan Tuhan dalam susah dan senang. Hidup yang selalu mengucap syukur (1Tes. 2:13; Kol. 3:16).
Jika hidup kita sampai hari ini dalam kekecewaaan dan kehilangan damai sejahtera Tuhan, mari, jangan malu; jangan berkecil hati; jangan katakan sudah terlambat; jangan bilang: saya tidak bisa berubah atau hidup saya tidak ada harapan. Selalu tersedia pengampunan Allah; selalu tersedia cinta kasih Yesus; selalu terbuka kesempatan baru untuk melayani Tuhan Yesus dalam hidup ini. Mari kita bertobat dan memberi diri diperbaharui Roh Kudus. Tuhan Yesus adalah Gembala Baik buat hidup kita; buat keluarga kita; buat persekutuan kita di Pondok Ungu ini. Tuhan Yesus dengan kuasa Roh-Nya senantiasa memampukan kita dan melayakkan kita dalam kerja pelayanan di jemaat yang dipercayakan bagi kita masing-masing. Mari bersyukur kepada Allah jika kita digerakkan Firman Tuhan untuk menjadi pelayan Tuhan (Kol. 1:12; Flp. 1:5) Kasih Setia Tuhan Yesus Gembala baik senantiasa memberkati kita semua sampai akhir zaman. (rsnh)
Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!