Rwnungan hari ini:
KASIH KEGENAPAN HUKUM TAURAT
Roma 13:10 (TB) "Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat"
Romans 13:10 (NET) "Love does no wrong to a neighbor. Therefore love is the fulfillment of the law”
Ada orang-orang yang berpikir bahwa memberitakan Injil kasih karunia membuat kita menjadi seseorang yang melawan Sepuluh Perintah Allah. Itu jauh dari kebenaran! Kekristenan tidak pernah menyuruh orang-orang untuk melawan Sepuluh Perintah Allah. Ajaran kekristenan mengatakan bahwa seseorang tidak dapat dibenarkan dengan melakukan Sepuluh Perintah Allah. Dalam 1.500 tahun, umat Allah hidup di bawah hukum Taurat, tidak ada satu orang pun (terlepas dari Yesus, Tuhan kita) yang dapat dibenarkan oleh Sepuluh Perintah Allah.
Di bawah kasih karunia, ketika kita mengalami kasih Tuhan Yesus, kita akan berakhir dengan memenuhi hukum Taurat! Di bawah kasih karunia kita akan berakhir menjadi kudus. Kasih karunia menghasilkan kekudusan yang sejati! Sebagaimana rasul Paulus berani menyatakan, “Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat” (Rm. 13:10).
Ketika kasih Yesus di dalam diri kita, maka kita pasti akan memenuhi hukum Taurat. Ketika hati kita dipenuhi dengan kasih karunia dan cinta kasih Allah, kita tidak akan memiliki keinginan untuk berzinah atau membunuh, bersaksi dusta, atau mengingini milik sesama. Kita akan memiliki kekuatan untuk mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri. Dari mana kekuatan tersebut berasal? Dari keberadaan kita yang berakar kuat dan dibangun pada kasih karunia Allah. Kita memiliki kekuatan untuk mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita! Itulah sebabnya mengapa Alkitab menyatakan dalam Roma 13:10 bahwa “kasih adalah kegenapan hukum Taurat.”
Bahkan, ketika umat Allah berada di bawah kasih karunia, mereka tidak hanya memenuhi isi hukum Taurat, mereka juga melampauinya. Hukum Taurat memerintahkan kita untuk tidak melakukan perzinahan, dan ada orang yang dapat memenuhi hanya isi hukum Taurat dan tidak berzinah secara lahiriah. Namun, di dalam hati, mereka tidak memiliki kasih untuk pasangan mereka. Kasih karunia mengubahkan.
Kasih karunia tidak hanya berurusan dengan permukaan; itu berurusaan lebih dalam dan mengajarkan seorang pria untuk mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi jemaat. Dengan cara yang sama, hukum Taurat dapat memerintahkan seseorang untuk tidak mengingini milik sesama, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk membuat seseorang menjadi murah hati. Sekali lagi, kasih karunia Allah melampaui hal-hal yang dangkal untuk mengubahkan hati yang tamak menjadi hati yang penuh kasih, penuh belas kasihan, dan murah hati.
Masih ingat kisah Zakheus? Tidak ada satu pun perintah yang diberikan. Namun ketika kasih dan anugerah dari Tuhan Yesus menyentuh hatinya, pemungut cukai yang pernah tamak itu ingin memberikan setengah dari kekayaannya untuk orang miskin dan membayar empat kali lipat kepada setiap orang yang pernah diperasnya. Cinta uang mati ketika cinta Yesus datang.
Betapa dahsyat kalau semua orang Kristen "jatuh cinta kembali" pada Kristus Yesus dan menjadikan Dia pusat hidup bahkan alasan hidup. Jatuh cinta ketika merenungkan betapa besar Dia mengasihi kita (1Yoh. 4:19). Kalau kita mau memahami pengetahuan-pengetahuan "rohani Kristen" maka yang perlu kita pahami sesungguhnya adalah kasihNya yang lebar, panjang, tinggi dan dalam. Bukan berapa banyak kita tahu tentang firman Tuhan di alkitab, tetapi percayakah kita bahwa Dia mengasihi kita lebih dari yang kita tahu? Dan Kasih itu yang akan membuat kita bisa hidup benar.
Jadi sangatlah tidak mungkin, seseorang yang menerima Kasih Tuhan dan merasakan kelimpahan Kasih Karunia-Nya akan hidup dan berbuat lebih banyak dosa. Malah sebaliknya, justru Kasih Karunia itulah yang akan mendidik, menjauhkan kita dari keinginan duniawi, dan memampukan kita untuk hidup benar. Karena itu, kita harus berpegang pada prinsip iman yang benar bahwa kasih adalah kegenapan Hukum Taurat. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN