Jumat, 23 Februari 2024

Renungan hari ini: “DAUD MENYESAL DI HADAPAN TUHAN” (2 Samuel 24:10)

 Renungan hari ini:

 

“DAUD MENYESAL DI HADAPAN TUHAN”


 

2 Samuel 24:10 (TB2) Tetapi, gundahlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat. Kata Daud kepada TUHAN: "Aku sangat berdosa karena melakukan hal ini. Sekarang, TUHAN, singkirkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab aku telah bertindak sangat bodoh" 

 

2 Samuel 24:10 (NET) David felt guilty after he had numbered the army. David said to the Lord, “I have sinned greatly by doing this! Now, O Lord, please remove the guilt of your servant, for I have acted very foolishly”

 

Nas hari in dilatarbelakangi kejadian ketika Raja Daud melakukan sensus atau menghitung jumlah orang Israel dan Yehuda. Dalam tradisi Yahudi, tindakan ini dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak bijaksana atau bahkan berdosa, karena menunjukkan kepercayaan yang lebih besar pada kekuatan manusia daripada pada Tuhan. Daud pada akhirnya menyadari kesalahannya dalam bertindak demikian dan merasa menyesal di hadapan Tuhan.

 

Dalam konteks ayat tersebut, Daud menyatakan penyesalannya kepada Tuhan atas tindakannya yang dianggap tidak bijaksana tersebut. Ia menyadari bahwa sensus itu merupakan tindakan yang menyimpang dari kehendak Tuhan dan sebagai gantinya ia memohon ampun kepada-Nya. Ini menunjukkan kesadaran spiritual Daud yang mendalam dan pengakuan atas kesalahannya di hadapan Tuhan. Pernyataan tersebut mencerminkan kesadaran spiritual dan penyesalan yang mendalam dari Raja Daud atas tindakannya mengadakan sensus untuk menghitung jumlah rakyat. Daud menyadari bahwa tindakannya tersebut merupakan sebuah dosa dan perbuatan yang tidak bijaksana di hadapan Tuhan.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari nas hari ini kita dapat merenungkan beberapa hal:

 

Pertama, kesadaran akan dosa. Daud menyadari bahwa tindakannya menghitung jumlah rakyat adalah sebuah dosa di hadapan Tuhan. Ia tidak mencoba untuk menutupi atau membenarkan perbuatannya, tetapi dengan jujur mengakui kesalahannya di hadapan Tuhan.

 

Kedua, penyesalan yang mendalam. Daud merasa sangat menyesal atas perbuatannya tersebut. Bahkan, ia menyebutkan bahwa ia telah bertindak sangat bodoh. Ini menunjukkan bahwa Daud merasa malu dan menyesal atas keputusannya yang tidak bijaksana.

 

Ketiga, permohonan ampun. Daud memohon kepada Tuhan untuk mengampuni kesalahannya. Ia meminta agar Tuhan menghapuskan dosa yang telah dilakukannya dan membersihkannya dari dosa tersebut.

 

Keempat, penerimaan atas konsekuensi. Meskipun Daud memohon kepada Tuhan untuk menghapuskan dosanya, ia menerima bahwa ada konsekuensi dari perbuatannya. Ini menunjukkan bahwa Daud tidak mencoba untuk menghindari tanggung jawabnya, tetapi bersedia menerima apa pun yang menjadi keputusan Tuhan.

 

Secara keseluruhan, pernyataan Daud mencerminkan sikap kerendahan hati, penyesalan, dan kepatuhan terhadap kehendak Tuhan. Karena itu, kita dapat belajar tentang pentingnya mengakui dosa, merasa menyesal, dan memohon ampun kepada Tuhan ketika kita melakukan kesalahan. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...