Renungan hari ini:
“ORANG YANG BERSERU KEPADA TUHAN AKAN DISELAMATKAN”
Kisah Para Rasul 2:21 (TB2) "Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan"
Acts 2:21 (NET) "And then everyone who calls on the name of the Lord will be saved"
Nas hari ini merupakan bagian dari kotbah Petrus pada hari Pentakosta, setelah Roh Kudus turun atas para pengikut Yesus. Latar belakang ayat ini dapat dipahami dengan melihat konteksnya dalam Kisah Para Rasul 2. Pada hari Pentakosta, para pengikut Yesus berkumpul di satu tempat dan tiba-tiba terdengar bunyi seperti angin keras yang datang dari langit, dan lidah-lidah api menampakkan diri dan mendiami mereka. Roh Kudus telah turun atas mereka, sesuai janji Yesus sebelumnya. Petrus kemudian bangkit dan memberikan kotbah yang kuat dan bersemangat kepada orang banyak yang berkumpul di sana. Dia mengutip nubuat dari kitab nabi Yoel (Yl. 2:28-32) dan menjelaskannya kepada pendengarnya. Petrus mengatakan bahwa apa yang terjadi pada saat itu adalah penggenapan dari nubuat Yoel tentang waktu terakhir dan pembaharuan yang akan datang.
Petrus mengatakan bahwa siapa pun yang memanggil nama Tuhan (Yesus) akan diselamatkan. Ini menunjukkan bahwa keselamatan hanya dapat ditemukan dalam iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Ayat ini mengandung pesan tentang pentingnya iman kepada Yesus dan pengakuan terhadap-Nya sebagai Tuhan. Ketika seseorang dengan tulus memanggil nama Tuhan dan mempercayai-Nya, dia akan menerima keselamatan dari dosa dan konsekuensi kekalnya. Dalam konteks sejarah dan teologi Kristen, ayat ini menjadi bagian penting dalam mengajarkan tentang pentingnya iman kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan untuk mendapatkan keselamatan.
Berseru kepada Tuhan dalam konteks ini mengacu pada tindakan memanggil atau memohon kepada Tuhan dengan penuh keyakinan dan kepercayaan. Cara berseru kepada Tuhan dapat dilakukan melalui doa yang tulus dan sungguh-sungguh. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk berseru kepada Tuhan:
Pertama, percayalah bahwa Tuhan mendengar. Ketika kita berseru kepada Tuhan, kita harus meyakini bahwa Dia adalah Allah yang mendengar doa kita. Percayalah bahwa Tuhan adalah Allah yang penuh kasih dan peduli terhadap kita.
Kedua, berserulah dengan hati yang tulus. Berserulah kepada Tuhan dengan hati yang tulus dan rendah hati. Sampaikan kebutuhan, kerinduan, dan permohonan kita dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan mendengarkan dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya.
Ketiga, serukan nama Tuhan Yesus. Dalam konteks ayat ini, Petrus mengutip nubuat Yoel untuk menekankan pentingnya nama Tuhan Yesus. Berserulah kepada Tuhan dengan menyebut nama Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita. Nama Yesus memiliki kuasa dan otoritas untuk menyelamatkan.
Keempat, berdoalah dengan iman. Ketika berseru kepada Tuhan, lakukan dengan iman yang teguh. Percayalah bahwa Tuhan mendengar doa-doa kita dan Dia memiliki kuasa untuk menjawabnya sesuai dengan kehendak-Nya.
Kelima, sampaikan dengan sungguh-sungguh. Berserulah kepada Tuhan dengan kesungguhan dan kepasrahan. Sampaikan dengan sepenuh hati dan fokus pada Tuhan, menyerahkan kebutuhan dan harapan kita kepada-Nya. Setelah kita berseru kepada Tuhan, berserahlah kepada-Nya sepenuhnya. Percayalah bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita dan percayakan hidup kita kepada-Nya.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu direnungkan:
Pertama, keselamatan melalui iman. Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan hanya dapat ditemukan melalui iman kepada Tuhan. Penting bagi kita untuk memahami bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri melalui usaha atau prestasi pribadi. Hanya melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan pengorbanan-Nya yang kita dapatkan keselamatan.
Kedua, keselamatan terbuka untuk semua. Ayat ini menekankan bahwa penawaran keselamatan Tuhan terbuka bagi semua orang. Tidak ada batasan suku, ras, budaya, atau latar belakang sosial. Setiap orang yang berseru kepada Tuhan dengan iman akan diselamatkan. Hal ini menunjukkan bahwa kasih dan rahmat Tuhan meluas kepada semua orang dan bahwa Dia menginginkan semua orang untuk mendapatkan keselamatan-Nya.
Ketiga, kekuatan nama Yesus. Ayat ini menyoroti kekuatan dan otoritas yang terkandung dalam nama Yesus. Ketika kita berseru kepada-Nya dengan iman, kita mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Nama Yesus memiliki kuasa untuk menyelamatkan, memulihkan, dan mengubah hidup kita. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk menghormati dan mengandalkan nama Yesus dalam hidup kita.
Keempat, pentingnya respons pribadi. Ayat ini menempatkan tanggung jawab pada setiap individu untuk merespons ajakan untuk berseru kepada Tuhan. Keselamatan tidak hanya terjadi secara otomatis, tetapi kita perlu mengambil langkah untuk memanggil nama Tuhan dengan sungguh-sungguh. Setiap orang memiliki kebebasan dan kesempatan untuk merespons undangan keselamatan yang Tuhan tawarkan melalui Yesus Kristus.
Kelima, konsekuensi dari tidak berseru kepada Tuhan. Ayat ini secara implisit menunjukkan bahwa tidak berseru kepada Tuhan berarti tidak mendapatkan keselamatan. Dalam konteks kotbah Petrus, dia juga memperingatkan pendengarnya tentang hukuman dan konsekuensi yang akan datang bagi mereka yang menolak untuk bertobat dan mempercayai Yesus. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk merenungkan urgensi dan pentingnya memutuskan untuk berseru kepada Tuhan dalam hidup kita. Karena itu, nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan dan mengambil tanggung jawab pribadi dalam merespons ajakan Tuhan untuk mencari-Nya dengan sungguh-sungguh, mempercayai-Nya sebagai Juruselamat kita, dan hidup dalam iman kepada-Nya. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN