Senin, 22 Juni 2020

Renungan hari ini: DIBENARKAN DENGAN CUMA-CUMA

Renungan hari ini:

DIBENARKAN DENGAN CUMA-CUMA



Roma 3:24 (TB) “Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus"

Romans 3:24 (NET) "But they are justified freely by his grace through the redemption that is in Christ Jesus”

Manusia dengan segala usahanya tidak akan bisa membenarkan dirinya. Entah hidup dengan cara berpuasa, membaca dan merenungkan Firman TUHAN, beribadah dengan rajin, melakukan kebaikan, itu semua tidak bisa membuat dirikita menjadi benar. Karena manusia rentan jatuh lagi ke dalam dosa karena keinginan daging. Manusia berdosa hanya bisa dibenarkan oleh iman di dalam Yesus Kristus. Dibenarkan berarti itu bukan karena kuasa dan tindakan kita, melainkan karena kuasa dan anugerah TUHAN semata.

Pembenaran merupakan ungkapan Paulus yang sangat penting, di dalam Kitab Roma 3:24 Paulus dengan gemerlang menjelaskan bahwa “oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan di dalam Yesus Kristus. Menurut Paulus orang Yahudi maupun non Yahudi telah berdosa dan berada di bawah murka Allah. Mereka gagal mengenal siapa Allah sesungguhnya dan menyembah berhala. Paulus juga mengingatkan bahwa Hukum Taurat dan sunat memang baik dan suci tetapi tidak dapat dipakai untuk membenarkan manusia di hadapan Allah. Bagi  Paulus manusia dibernarkan bukan karena perbuatannya tetapi oleh iman. Pembenaran cuma-cuma datang dari Allah melalui Kristus yang telah mati di kayu salib. 

Pemahaman yang baik tentang “pembenaran” di dalam kehidupan umat Kristen sangat penting dan mutlak diperlukan. Karena dengan pengetahuan yang baik dan benar tentang “doktrin pembenaran” dapat membantu kita untuk memperoleh keselamatan dan juga bertumbuh dalam iman kepada Kristus Yesus. Sehingga akhirnya, kita semua boleh memiliki pengetahuan yang benar tentang “doktrin pembenaran”. Dari hasil uraian tersebut menunjukan bahwa “pembenaran” merupakan satu hal yang sangat diperlukan oleh setiap orang percaya. 

Roma 3: 24; 4: 16; 5:5, sangat jelas Paulus mengatakan bahwa manusia dibenarkan   dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Oleh kasih karunia dan belas kasihan Allah yang begitu dalam kepada manusia sehingga, ia memberikan kebenaran yang sesungguhnya di dalam Yesus Kristus dengan cuma-cuma kepada manusia.   “Kebenaran Allah” itulah yang membenarkan orang-orang berdosa. Di dalam kasih karunia ini orang-orang percaya berdiri dan bermegah dalam pengharapan menerima kemuliaan Allah (Rm. 5:2b). Allah mengutus Anak-Nya dari tempat yang maha tinggi turun ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, karena dari zaman dulu manusia berusaha dengan kekuatannya sendiri untuk menyelamatkan diri mereka tetapi sekarang Allah sendiri datang kepada manusia untuk menyelamatkan mereka dari durhaka. Allah tahu bahwa manusia tidak dapat membenarkan diri di hadapan Allah dengan perbuatan-perbuatan baik. Roma 3:30 “Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” Tetapi hanya di dalam kasih karunia Kristus Yesus   lewat iman  manusia memperoleh pembenaran. 

Jika kita mendalami nas hari ini maka kita akan menemukan dua kata kunci, yakni:

Pertama, dibenarkan. Kata Yunani yang dipakai adalah “dikaioum” yang berarti seseorang yang sebenarnya bersalah tetapi diperlakukan sebagai orang yang benar. Ayat 23 menyatakan, bahwa setiap orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Setiap orang dalam posisi terdakwa dan harus dihukum, tetapi karena kasih karunia-Nya Allah memperlakukan manusia sebagai orang benar karena mereka beriman kepada Yesus.

Kedua, penebusan. Akar kata “penebusan”  (Yun. Apolutrosis)   berarti penebusan   dengan   pembayaran   suatu   harga.  Ungkapan   ini   menunjukancara keselamatan diperoleh, yaitu:
1)  Keadaan  dosa  yang  darinya  kita  harus  ditebus. PB  menampilkan  manusia sebagai terasing dari Allah (Rm. 3:10-18). Dikuasai oleh kekuatan-kekuatan setan, diperbudak oleh dosa (Rm. 6:6; 7:14) dan perlu dibebaskan dari kesalahan, hukuman, dan kuasa dosa (Rm. 1:18; 6:1-18:25). 

2) Harga yang dibayar untuk membebaskan kita dari perbudakan. Kristus membayar harga penebusan dengan mencurahkan darah-Nya serta menyerahkan nyawa-Nya. Perbuatan Allah yang dengan penuh pengasihan turun dari tempat yang tinggi untuk mengangkat orang yang yang telah jatuh ke dalam dosa. Mencatat bahwa seharusnya terjemahan berbunyi “oleh kasih karunia-Nya”. Dengan demikian bertambah jelas “Kasih Karunia” bukanlah azas mujarad (abstrak) melainkan perbuatan TUHAN yang penuh pengasihan. 

Dari penjelasan di atas   dapat disimpulkan bahwa sifat pembenaran ini ialah kasih karunia dari Allah, pembenaran itu diberikan dengan gratis/cuma-cuma agar orang percaya dapat menerima kebenaran Allah karena iman. Kasih karunia Allah lebih besar dari pada pelanggaran Adam, kasih karunia-Nya yang begitu besar dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Kristus (Roma 5:15b). Dasar pembenaran itu ialah kasih karunia Allah yang diberikan (dianugerahi) kepada manusia terutama kepada orang-orang percaya yang (beriman), yang menerima kebenaran Allah.   Ketidak benaran manusia diganti dengan kebenaran Allah melalui penebusan Yesus Kristus yang dikerjakan di atas kayu salib. Karena itu, sebagai respons atas pembenaran Allah yang kita telah terima, maka kita harus melakukan kebaikan sebagai buah dari pembenaran yang kita terima. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...