Minggu, 06 September 2020

Renungan hari ini: “JANGAN MENGGESER BATAS TANAH”

 Renungan hari ini:

 

“JANGAN MENGGESER BATAS TANAH”




 

Ulangan 19:14 (TB) "Janganlah menggeser batas tanah sesamamu yang telah ditetapkan oleh orang-orang dahulu di dalam milik pusaka yang akan kaumiliki di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milikmu" 

 

Deuteronomy 19:14 (NET) "You must not encroach on your neighbor’s property, which will have been defined in the inheritance you will obtain in the land the Lord your God is giving you”

 

Menggeser batas tanah merupakan sikap yang tidak baik dan tidak benar. Itu adalah perkara besar, karena memperluas lahan tanah dengan cara licik dan jahat. Kita pastilah ingin tanah kita bertamba lebih luas. Tetapi satu hal yang pantang dilakukan adalah menggeser batas batas. Artinya memindahkan tanda, pohon pembatas, pagar atau patok tanah tanpa persetujuan atau sepengetahuan kedua pihak. Menggeser batas tanah adalah bukti dari keserakahan seseorang. Terlebih lagi sama dengan merampas tanah miliki orang lain. Saat ini banyak terjadi modus penguasaan lahan milik orang lain atau menerbitkan sertifikat baru (palsu) dengan maksud untuk menguasai kepemilikan tanah. Semua hal tersebut identik dengan menggeser batas tanah. 

 

Mengapa dilarang menggeser batas tanah? Dalam Ulangan 27:17 disebutkan, “Terkutuklah orang yang menggeser batas tanah sesamanya manusia. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata”.  Orang yang menggeser batas tanah akan menerima kutuk yang telah diaminkan oleh nenek moyang kita. 

 

Dalam kenyataan, orang-orang yang menggeser batas tanah secara sepihak mengalami penderitaan dalam hidup. Banyak dari mereka mengalami sakit kritis sampai mereka meninggal. Jangan menanggap sepele hal menggeser batas tanah karena orang yang melakukannya akan menanggung kutuk. Bersyukurlah dengan apa yang dimiliki, jangan merampas milik orang lain dengan cara menggeser batas tanah. 

 

Tanah adalah asset yang sangat berharga dalam hidup ini. Ini menyebabkan hampir di seluruh dunia ini masalah tanah selalu menjadi hal yang sangat sering muncul. Dan ternyata masalah tanah bukanlah hal baru dalam sejarah dunia ini. Memang banyak yang mengatakan bahwa pada masa mendatang akan semakin rumit persoalan tanah ini karena jumlah manusia bertambah sementara tanah tidak bertambah luas di bumi ini. 

  

Dalam nas hari ini kita melihat bahwa topik mengenai tanah dituliskan secara khusus. Hal ini mau mengatakan bahwa Tuhan peduli dengan tanah dan harus dijaga dengan baik. Peringatan yang diberikan dalam ayat ini adalah bahwa tidak dibenarkan untuk menggeser batas dalam arti mengambil milik orang lain. Apa yang Tuhan berikan kepada kita, tentu harus kita rawat, dan apa yang Tuhan berikan kepada orang lain, biarlah itu menjadi haknya dan jangan diganggu. Karena itu, hargailah batas tanah kita dengan orang lain, dan jangan menggesernya dengan cara licik dan jahat. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...