Sabtu, 27 Mei 2023

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I Minggu, 29 Mei 2023 “TERIMALAH ROH KUDUS” (Yohanes 20:19-23)

 KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I 

Minggu, 29 Mei 2023

 

“TERIMALAH ROH KUDUS”

Kotbah: Yohanes 20:19-23   Bacaan: 1 Samuel 10:6-13


 

Hari ini kita merayakan Hari Raya “Pentakosta”. Dalam bahasa Yunani, (“pentakosta” berarti hari kelima puluh.Pentakosta dirayakan 50 hari setelah kebangkitan Yesus. Hari Raya ini adalah Hari Raya Kelima dalam Kekristenan setelah Natal, Jumat Agung, Paskah dan Kenaikan Tuhan Yesus. Perayaan ini sangat sepi dan tidak begitu bersemarak dirayakan oleh umat Kristen di dunia ini. Tidak ada panitia yang dibentuk, diangkat dan dilantik untuk mensukseskan perayaan ini. Seolah perayaan ini tidak begitu penting.

 

Pada Yohanes 20:22, setelah kebangkitan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Terimalah Roh Kudus." Ini adalah bagian dari peristiwa di mana Yesus muncul kepada para murid-Nya setelah kebangkitan-Nya. Perkataan ini memiliki latar belakang penting yang terkait dengan peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.

Pertama-tama, Yesus memberikan perintah ini kepada murid-murid-Nya untuk menunjukkan bahwa Dia akan pergi dan meninggalkan mereka secara fisik. Meskipun Dia tidak lagi hadir di antara mereka secara nyata, Dia tidak akan meninggalkan mereka tanpa penghiburan atau bantuan. Dalam Perjanjian Baru (PB), Roh Kudus diidentifikasi sebagai pengganti Yesus yang akan hadir di dalam setiap pengikut-Nya untuk memberikan penghiburan, panduan, dan kekuatan spiritual.

 

Selanjutnya, perintah ini mengindikasikan bahwa Yesus memberikan kuasa rohani kepada murid-murid-Nya.Dengan menerima Roh Kudus, mereka akan memiliki otoritas dan kekuatan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Yesus kepada mereka. Menerima Roh Kudus juga merupakan tanda bahwa mereka adalah bagian dari komunitas Kristen yang baru terbentuk.

 

Selain itu, perintah ini juga memiliki konsekuensi teologis yang lebih dalam. Menerima Roh Kudus adalah bagian dari proses kelahiran baru atau regenerasi rohani. Ini menandakan bahwa seseorang yang percaya kepada Yesus dan menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan pribadi akan mengalami transformasi batiniah yang didorong oleh Roh Kudus. Melalui karya Roh Kudus, orang percaya dibangkitkan dari kematian rohani menjadi kehidupan yang baru dalam Kristus.

 

Dalam konteks sejarah dan teologis, perintah Yesus ini mengandung makna yang kaya. Menerima Roh Kudus adalah penting bagi orang percaya karena membawa penghiburan, kekuatan, otoritas, dan transformasi rohani dalam hidup mereka. Ini adalah panggilan untuk mengandalkan kuasa dan bimbingan Roh Kudus dalam menjalani kehidupan Kristiani dan melayani Tuhan.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah maksud dan tujuan Yesus berkata, "Terimalah Roh Kudus"? Ada beberapa maksud dan tujuan Yesus bertanya demikian, yakni:

 

Pertama, Yesus menekankan pentingnya penyertaan Roh Kudus. Yesus ingin memastikan bahwa para murid-Nya memiliki hubungan yang hidup dan penuh dengan Roh Kudus. Dengan mengatakan "Terimalah Roh Kudus," Yesus mengundang mereka untuk menerima hadirat-Nya yang rohani dalam hidup mereka. Roh Kudus adalah pemberian dari Allah yang berfungsi sebagai penolong, penghibur, guru, dan pemberi kuasa bagi setiap pengikut-Nya.

 

Kedua, Yesus hendak mempersiapkan para murid untuk pelayanan. Dengan memberikan perintah ini kepada para murid-Nya, Yesus sedang mempersiapkan mereka untuk peran dan panggilan pelayanan yang akan mereka emban setelah Dia meninggalkan mereka secara fisik. Roh Kudus akan memberikan mereka kekuatan, hikmat, dan otoritas yang diperlukan untuk melanjutkan misi-Nya dan menjadi saksi-Nya di dunia.

 

Ketiga, Yesus hendak mengajarkan soal pembaharuan rohani. Melalui perintah ini, Yesus memulai suatu pembaharuan rohani yang mendalam dalam kehidupan para murid-Nya. Menerima Roh Kudus menjadi momen transformasi bagi mereka. Roh Kudus akan mengubah hati dan pikiran mereka, membimbing mereka dalam kebenaran, dan membantu mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.

 

Keempat, Yesus hendak mengajarkan tentang kesatuan dalam komunitas Kristen. Perintah ini juga mencerminkan pembentukan Komunitas Kristen yang baru. Dalam menerima Roh Kudus, para murid-Nya menjadi bagian dari tubuh Kristus yang saling terhubung dan saling mendukung. Roh Kudus akan memberi mereka karunia-karunia spiritual yang berbeda-beda untuk melayani satu sama lain dan membangun tubuh Kristus secara keseluruhan.

 

Secara keseluruhan, maksud dan tujuan Yesus berkata "Terimalah Roh Kudus" adalah untuk memberikan penghiburan, otoritas, kuasa, dan bimbingan rohani kepada para murid-Nya. Menerima Roh Kudus merupakan bagian penting dalam pengalaman kehidupan Kristen, yang membawa perubahan rohani dan mempersiapkan kita untuk pelayanan dan kesatuan dalam tubuh Kristus.

 

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimanakah car akita agar bisa menerima Roh Kudus dalam kehidupan kita sehari-hari? Berdasarkan Yohanes 20:19-23, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk menerima Roh Kudus, yakni:

 

Pertama, kita perlu menghadap Yesus dengan hati yang terbuka. Seperti yang terjadi pada para murid dalam pasal ini, mereka mengalami pertemuan yang langsung dengan Yesus yang telah bangkit dari kematian. Demikian juga, kita perlu membuka hati kita untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan pribadi dalam hidup kita. Ini melibatkan iman percaya kepada-Nya dan mempersembahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya.

 

Kedua, kita perlu mengakui dosa-dosa kita dan bertobat. Ketika Yesus muncul kepada para murid-Nya, Dia menyapa mereka dengan kata-kata "Damai sejahtera bagi kamu." Namun, dalam konteks keseluruhan Perjanjian Baru, damai sejahtera ini hanya dapat ditemukan melalui pengampunan dosa dan pertobatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengakui dosa-dosa kita di hadapan Allah, bertobat, dan memohon pengampunan-Nya melalui karya Yesus di salib.

 

Ketiga, kita perlu menerima pengampunan dan hidup dalam kebenaran. Setelah Yesus menyapa para murid dengan damai sejahtera, Dia menunjukkan luka-luka-Nya yang mengingatkan mereka akan pengorbanan-Nya. Dalam konteks ini, kita perlu menerima pengampunan yang diberikan melalui darah Yesus dan hidup dalam kebenaran-Nya. Ini berarti mengubah cara hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya, menjauhi dosa, dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.

 

Keempat, kita perlu menghidupi iman kita dalam tindakan dan menerima kuasa Roh Kudus. Yesus menghembuskan Roh Kudus kepada para murid dan memberikan perintah, "Terimalah Roh Kudus." Ini mengharuskan kita untuk hidup dalam ketergantungan penuh pada Roh Kudus, mengizinkan-Nya memimpin dan mengarahkan hidup kita. Ini juga berarti menghidupi iman kita dalam tindakan, melayani orang lain, dan menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus.

 

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat mempersiapkan hati kita untuk menerima Roh Kudus dalam hidup kita. Penting untuk diingat bahwa menerima Roh Kudus adalah suatu proses dan kehidupan yang dilandasi oleh ketergantungan pada-Nya yang terus berkembang. Roh Kudus akan membimbing, menguatkan, dan memperbarui kita secara rohani saat kita hidup dalam persekutuan dengan-Nya.

 

RENUNGAN

 

Apakah yang hendak kita renungkan dan lakukan dalam merayakan Minggu Pentakosta I ini sebagai orang yang menerima Roh Kudus? Berdasarkan Yohanes 20:19-23, ada beberapa hal yang dapat kita renungkan pada Minggu Turunnya Roh Kudus, yakni:

 

Pertama, pentingnya hadirat Yesus. Peristiwa ini terjadi setelah kebangkitan Yesus, ketika Dia muncul kepada para murid-Nya. Hal ini mengingatkan kita bahwa Yesus adalah hidup dan hadir di tengah-tengah umat-Nya. Renungkanlah betapa pentingnya memiliki hubungan yang hidup dengan Yesus, mengundang Dia untuk hadir dalam kehidupan kita, dan mengizinkan-Nya memimpin dan membimbing kita.

 

Kedua, pentingnya damai sejahtera yang diberikan Yesus. Ketika Yesus muncul kepada para murid-Nya, Dia menyapa mereka dengan kata-kata "Damai sejahtera bagi kamu." Pesan ini mengandung makna yang mendalam. Renungkanlah tentang damai sejahtera yang Yesus tawarkan kepada kita melalui karya-Nya di salib. Kita dapat menemukan damai sejahtera batiniah, pengampunan dosa, rekonsiliasi dengan Allah, dan hubungan yang dipulihkan melalui iman kepada-Nya.

 

Ketiga, pentingnya pengutusan dan pemberian kuasa Roh Kudus. Yesus mengutus para murid-Nya dengan memberikan kuasa dan tanggung jawab kepada mereka. Dia menghembuskan Roh Kudus kepada mereka dan memberikan perintah, "Terimalah Roh Kudus." Renungkanlah tentang panggilan dan pemberian kuasa Roh Kudus dalam hidup kita. Roh Kudus memberikan kuasa, hikmat, dan karunia-karunia yang diperlukan untuk melayani Tuhan dengan efektif dan menjadi saksi-Nya di dunia.

 

Keempat, pentingnya misi dan pelayanan kita. Setelah menerima Roh Kudus, para murid-Nya diutus untuk melanjutkan misi Yesus. Mereka diberi kuasa untuk mengampuni dosa dan menyebarluaskan kabar baik tentang pengampunan yang ditemukan dalam Yesus. Renungkanlah tentang panggilan kita sebagai pengikut Kristus dan pelayanan kita dalam dunia ini. Pertimbangkan bagaimana kita dapat menggunakan karunia-karunia yang diberikan oleh Roh Kudus untuk memperluas Kerajaan Allah dan melayani sesama.

 

Kelima, pentingnya kehadiran dan keberadaan Roh Kudus dalam hidup kita. Renungkanlah tentang kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. Roh Kudus hadir untuk membimbing, mengajar, menguatkan, menghibur, dan membawa transformasi rohani dalam hidup kita. Penting untuk menjalin hubungan yang akrab dengan Roh Kudus, mendengarkan dan menaati-Nya, serta mempersembahkan hidup kita kepada-Nya.

 

Minggu Turunnya Roh Kudus adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kembali pentingnya hadirat Yesus dalam hidup kita, pengutusan dan kuasa Roh Kudus, serta panggilan dan pelayanan kita sebagai umat Kristen. Karena itu, melalui kotbah ini, kita dapat diperbarui dan dipenuhi oleh Roh Kudus, serta dipersiapkan untuk hidup dan melayani dengan penuh kuasa-Nya. (rsnh)

 

Selamat merayakan Turunnya Roh Kudus!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...