Jumat, 31 Mei 2019

Renungan hari ini: MENJADI SAKSI KRISTUS

Renungan hari ini: 

MENJADI SAKSI KRISTUS



Kisah Para Rasul 1:8 (TB) "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" 

Acts 1:8 (NET) "But you will receive power when the Holy Spirit has come upon you, and you will be my witnesses in Jerusalem, and in all Judea and Samaria, and to the farthest parts of the earth” 

Secara ekspilisit dikatakan bahwa para murid akan “MENJADI SAKSI” Kristus. Apa itu saksi? Seorang saksi adalah seorang yang mengetahui dengan persis sesuatu perkara dan ia bercerita tentang perkara yang dilihat dan diketahuinya itu. Itulah yang kita lihat dalam kasus-kasus di pengadilan. Karena itu kalau seseorang dikatakan sebagai saksi Kristus artinya orang itu tahu persis sesuatu kebenaran tentang Kristus dan ia lalu menceritakan atau menyatakan hal itu kepada orang lain.

Apa bedanya bersaksi dan menjadi saksi? Seseorang bisa bersaksi tanpa harus menjadi saksi tetapi seorang tidak bisa menjadi saksi tanpa bersaksi. Seorang bisa menghakimi tanpa menjadi hakim. Tapi seorang tidak bisa menjadi hakim tanpa menghakimi. Pekerjaan seorang hakim adalah menghakimi. Kalau kita hanya disuruh bersaksi maka kita hanya akan bersaksi pada saat di mana kita bersaksi (misalnya sewaktu kita memberitakan Injil, atau sewaktu kita bersaksi di gereja atau Persekutuan Doa) tapi kalau kita menjadi saksi maka seluruh hidup kita adalah saksi. Di mana pun kita berada, apa pun yang kita kerjakan atau katakan, kita adalah saksi.

Kalau orang Kristen dikatakan “menjadi saksi” berarti seluruh hidup orang Kristen itu adalah sebuah kesaksian tentang Kristus bukan hanya pada saat dia berkotbah atau memberitakan Injil saja. Dengan kata lain sikap, perbuatan dan tutur kata seorang Kristen adalah suatu kesaksian yang memperkenalkan Yesus yang dipercayanya kepada orang lain. Sekarang pikirkan apakah ketika kita berbuat ini dan itu (berkendaraan, menawar jualan di pasar, mengikuti ujian di sekolah/kampus, berpakaian, memperlakukan pembantu rumah tangga, menghadapi orang-orang yang jahat, dll), orang dapat mengenal Kristus yang kita percaya? Apakah ketika kita berkata-kata orang dapat mengenal Kristus yang kita imani? Kalau tidak maka kita gagal menjadi saksi Kristus.

Menjadi Saksi Kristus harus didahului dengan menerima kuasa dari Roh Kudus. Tanpa kuasa Roh Kudus, maka kita tidak akan mungkin menjadi saksi yang efektif. Roh Kuduslah yang menginginkan orang-orang percaya menjadi saksi-Nya; menyatakan perbuatan-Nya serta bersaksi tentang apa saja yang telah dikerjankan-Nya dalam seluruh kehidupan kita. Dengan demikian maka nama-Nya ditinggikan dan dipermuliakan.

Menjadi saksi Kristus bukanlah hal yang mudah, karena hal ini tidak mungkin dikerjakan berdasarkan kemampuan dan kebiasaan belaka; juga tidak bisa dikerjakan berdasarkan kebiasaan-kebiasaaan yang ada melainkan dengan kekuatan Roh Kudus, tuntunan kuasa Allah dan di dalam pimpinan Roh itu sendiri.

Bersaksi bagi Kristus adalah panggilan bagi semua orang percaya. Kapan pun dan dimanapun anak-anak Tuhan haruslah menjadi saksi, bagaimana Tuhan sudah membawa kita kepada pengenalan akan Dia dan mengalami pertobatan.

Bersaksi bagi Kristus, dalam hal yang sederhana dapat kita lakukan dengan berbagai hal, antara lain: 

Pertama,menceritakan bagaimana Tuhan telah bekerja dalam diri kita sehingga mengenal keselamatan. Berita tentang keselamatan yang telah kita terima dari Yesus Kristus, adalah hal yang layak dan penting diceritakan kepada semua orang, khususnya mereka yang belum mengenal dan menerima keselamatan.Tujuannya ialah agar banyak orang yang percaya dan diselamatkan oleh Kristus. 

Kedua,menyaksikan perubahan hidup yang kita alami karena kerja kuasa Roh Kudus. Jika memperhatikan para rasul yang menjadi saksi-Nya, hal yang besar dan prinsip mereka lakukan ialah memperlihatkan bagaimana hidup mereka mengalami perubahan. Misalnya Simon Petrus mengalami perubahan dari seorang yang takut dan pengecut menjadi pemberani; dan tidak pernah takut tentang apa yang akan mereka hadapi. Perubahan hidup; apalagi jika hal itu sesuatu yang spektakuler berasal dari Roh Kudus, akan menjadi sangat “power full” bagi semua orang yang mendengarnya. 

Ketiga, mengajarkan Firman Tuhan yang telah merubah kehidupan kita. Untuk banyak hal, dan dalam berbagai kesempatan mengajarkan Firman Tuhan adalah sarana efektif untuk bersaksi. Karena itu, jadilah saksi Kristus yang baik dan berkenan bagi TUHAN.

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...