Sabtu, 22 April 2023

KOTBAH MINGGU MISERCORDIASDOMINI Minggu, 23 April 2023 “DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH” (1 Petrus 17:23)

 KOTBAH MINGGU MISERCORDIASDOMINI

Minggu, 23 April 2023

 

“DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH”

Kotbah: 1 Petrus 17:23  Bacaan: Mazmur 116:12-19


 

Dalam Minggu ini kita memasuki Minggu Misericordias Domini artinya, bumi penuh dengan kasih setia TUHAN - “Sai Endehon ma angka asi ni roha ni Jahowa” (Mzm. 33:5). Tema kotbah yang akan kita renungkan “Dilahirkan Kembali oleh Firman Allah”.   Latar belakang dari pernyataan ini terkait dengan keyakinan agama Kristen, khususnya dalam pengertian mengenai keselamatan. Perikop tersebut menyatakan bahwa orang percaya telah mengalami kelahiran kembali yang baru melalui iman dalam Yesus Kristus, yang diwakili oleh "firman Allah yang hidup dan yang kekal".

 

Istilah "kelahiran kembali" merujuk pada pembaruan dan pemulihan spiritual yang terjadi pada seseorang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka. Ini adalah pengalaman baru dalam hidup yang memulai sebuah hubungan yang hidup dengan Allah. Dalam konteks 1 Petrus 1:23, "firman Allah" mengacu pada Injil dan kebenaran-kebenaran ilahi yang terkandung di dalamnya. Ini berarti bahwa kelahiran kembali seseorang bukanlah hasil dari usaha manusia semata, tetapi merupakan hasil dari kuasa Allah yang bekerja melalui Injil untuk mengubah hati dan pikiran manusia. Dengan demikian, pernyataan "Kamu telah dilahirkan kembali oleh firman Allah" menggambarkan bahwa orang percaya telah mengalami perubahan yang besar dalam hidup mereka dan telah memulai sebuah hubungan yang hidup dengan Allah melalui iman dalam Kristus dan Injil-Nya.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana kita dapat dilahirkan kembali melalui iman dalam Kristus? Ada beberapa cara yang harus kita lakukan berdasarkan perikop ini, yakni:

 

Pertama, kita harus mempersiapkan hati dan pikirankita (ay. 17). Ayat 17 mengingatkan kita untuk hidup dengan penuh pengabdian kepada Allah dan mempersiapkan hati dan pikiran kita untuk berdoa dan mencari kehendak-Nya. Persiapan hati dan pikiran yang sungguh-sungguh ini merupakan awal yang penting untuk menerima iman dan kelahiran kembali yang baru.

 

Kedua, kita harus percaya kepada Yesus Kristus (ay. 21). Ayat 21 menyatakan bahwa iman dan pengharapan kita harus berpusat pada Yesus Kristus yang telah memberikan diri-Nya untuk menebus kita dari dosa dan kematian. Dengan percaya dalam Kristus dan karya penebusan-Nya, kita dapat menerima keselamatan dan kelahiran kembali yang baru.

 

Ketiga, kita harus mengasihi saudara seiman (ay. 22). Ayat 22 mengingatkan kita untuk saling mengasihi dengan tulus dan bersih hati, karena kita telah dilahirkan kembali oleh firman Allah. Kasih yang tulus ini merupakan bukti dari kelahiran kembali kita, dan memperkuat persekutuan kita dengan Allah dan sesama.

 

Keempat, kita harus menyerahkan diri kepada kebenaran (ay. 23). Ayat 23 menyatakan bahwa kelahiran kembali kita bukanlah dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, yaitu firman Allah yang hidup dan kekal. Ini mengingatkan kita untuk menyerahkan diri kita kepada kebenaran Allah dan mengikuti firman-Nya, yang merupakan dasar dari kelahiran kembali yang baru.

 

Dalam keseluruhan ayat-ayat tersebut, kita diajak untuk hidup dalam pengabdian dan ketaatan kepada Allah, dan percaya dalam Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan untuk menerima keselamatan dan kelahiran kembali yang baru.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan pada Minggu Miseri Cordias Domini ini? Untuk bisa menjadi manusia baru, Allah rela menyerahkan Anak-Nya untuk mati disalib dan bangkit dari kematian untuk menebus dan menyelamatkan kita. Itulah harga kelahiran kembali kita di mata-Nya. Kebenaran firman Tuhan dalam perikop Minggu ini memberikan suatu penyataan yang tegas mengenai dua hal, yaitu:  

 

Pertama, kita sangat berharga di mata Tuhan. Kita berharga bukan karena kita memiliki sesuatu yang “mahal” dimata-Nya, karena tentu segala hal yang kita miliki adalah milik dan pemberian Tuhan, maka kita sebenarnya tidak memiliki apapun. Akan tetapi perhatikan, kita menjadi berharga oleh karena Ia dengan kasih-Nya menjadikan kita berharga—itulah anugerah! Seberapa berharganya kita dijabarkan dalam firman Tuhan ini, kita lebih berharga dari emas dan perak! Kebenaran ini membuka mata kita terhadap nilai dari diri kita. Karena kita berharga di mata Tuhan maka jangan menganggap kita tidak berharga. Karena kita berharga di mata Tuhan, maka jangan mendengarkan penghakiman orang lain terhadap diri kita. Karena kita berharga dimata Tuhan maka jangan menjual diri kita demi kesenangan-kesenangan semu! 

 

Kedua, harga penebusan yang dibayar Kristus bagi kita adalah dengan darah-Nya! Membaca kalimat ini sungguh sangat menggetarkan. Bagaimana tidak, harga penebusan hidup kita dibayar oleh Kristus dengan menyerahkan hidup-Nya. Bahkan Ia membayar harganya bagi kita, justru ketika kita masih dalam keadaan berdosa, kita hidup dalam cara hidup yang sia-sia, jahat, jijik, pembohong, cabul, dan layak menerima penghukuman Allah (Rm. 5:8). Adakah harga penebusan yang lebih mahal dari nyawa Kristus? Nyawa dari Anak Tunggal Allah yang dikasihi? Siapakah yang berani menebus dosa orang-orang jahat seperti kita dengan menyerahkan nyawa-Nya? Mati menggantikan orang-orang saleh, pemuka agama, untuk negara, mungkin masih banyak yang bersedia, namun mati menggantikan para penjahat seperti Hitler, adakah yang bersedia? Tidak ada!, hanya Kristus yang bersedia! Dia bahkan membayar harga yang sangat mahal, yaitu dengan darah-Nya yang kudus. Itu artinya hidup kita sangat berharga! Lebih berharga dari emas dan perak, lebih berharga dari orang-orang hebat di dunia ini, lebih berharga dari segala sesuatu di dunia ini yang oleh karenanya orang bersedia mati. Kita berharga karena Allah mengasihi kita. 

 

Inilah kebenaran dari harga penebusan Kristus bagi kita. Suatu kebenaran yang membuka mata kita terhadap kondisi keberdosaan kita, terhadap harga dari dosa yang dibayar Kristus dengan pengorbanan-Nya, terhadap betapa berharganya diri kita, dan kebenaran mengenai kasih Allah yang mulia kepada kita. Suatu kebenaran yang seharusnya menghantar kita pada cara hidup yang baru, yang berbuah, yang berkenan, dan mempermuliakan Tuhan sebagai bentuk ucapan syukur kita atas harga penebusan Kristus dan anugerah Allah. Jangan sia-siakan hidup kita yang telah ditebus dengan cara hidup yang duniawi, sebab harga dari penebusan kita sangat mahal, yaitu darah Kristus! Karena itu, jadilah orang yang dilahirkan kembali di mata TUHAN dan hindarilah hidup yang sia-sia. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...