Jumat, 09 November 2018

Renungan hari ini: HAMBA YANG SETIA

Renungan hari ini: 

HAMBA YANG SETIA



Lukas 12:43 (TB) "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang" 

Luke 12:43 (NET) "Blessed is that slave whom his master finds at work when he returns” 

Hamba yang setia menjadi pujaan sang tuannya. Hamba yang setia akan melaksanakan semua pekerjaan tuannya kapan pun dan di manapun. Dia tidak hanya setia di depan tuannya tetapi dia tetap setia walau tuannya berada jauh darinya. Hamba yang setia akan siap diperiksa oleh tuannya di setiap waktu dan dia pun akan setia menanti tuannya pulang entah jam berapa pun itu. Karenanya, hamba yang setia tidak akan takut jika tuannya pulang mendadak karena dia setia melaksanakan tugasnya. 

Sikap hamba yang setia ini merupakan gambaran kita dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus kali kedua. Sikap manusia terhadap kedatangan Anak Manusia ini diumpamakan oleh Yesus dengan dua sikap hamba yang berbeda. Hamba pertama,menerima tanggung jawab yang dipercayakannya dan menjalankannya dengan setia. Ketika tuannya pulang, ia didapati sedang mengerjakan tugasnya. Maka tuannya akan memberinya tanggung jawab yang lebih besar. Dalam hal ini kita bisa mengingat tokoh Yusuf di rumah Potifar yang menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga kemudian dia mendapat kepercayaan besar dari tuannya.

Hamba kedua,menerima tanggung jawab yang dipercayakannya dan menjalankannya dengan semau dewe (baca: sendiri). Jika ia mengetahui bahwa tuannya tidak pulang-pulang, hamba kedua mulai bertindak semaunya sendiri. Dia memukuli hamba-hamba yang lain dan kemudian bermabuk-mabukan dengan teman-temannya. Sikap bermabuk-mabukan yang biasanya dilakukan pada malam hari bertentangan dengan sikap anak-anak terang yang selalu berjaga-jaga. Hamba kedua ini salah memperhitungkan, sebab ternyata tuannya pulang pada saat dia tidak sedang mengerjakan tugas, bahkan dalam kondisi mabuk. Tuannya itu marah, lalu membunuhnya!

Kedua sikap hamba yang berbeda tersebut mengajak kita untuk menyadari bahwa kedatangan Anak Manusia memang serba tidak terduga. Kita diajak untuk senantiasa berjaga-jaga. Secara konkrit sikap berjaga-jaga ini dilakukan dengan mengerjakan tugas dan tanggung jawab kita dengan setia. Sementara berlaku keras dan sewenang-wenang terhadap sesama, tidak mengerjakan tugas dengan tekun, dan terbuai oleh kemabukan merupakan lawan dari sikap berjaga-jaga.

Tidak seorang pun yang tahu kapan Tuhan Yesus akan datang pada akhir zaman maupun saat kematian kita masing-masing. Sikap bijak menantikannya adalah dengan berjaga-jaga seperti hamba pertama. Marilah kita menjalankan tugas yang dipercayakan kepada kita dengan setia. Tekun berdoa dan aktif dalam pelbagai kegiatan rohani, namun melalaikan tugas dan tanggung jawab dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, dan masyarakat bukanlah sikap berjaga-jaga yang tepat. Hamba pertama dipuji tuannya justru karena mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. Walaupun mungkin tugas yang menjadi bagian kita kurang keren dan tidak dilihat oleh pimpinan, kita diajak menjalankannya dengan setia. Dengan demikian kita siap setiap saat kapan pun Tuhan hendak “menginspeksi dan memberi penilaian” kepada kita. 

Kita ini adalah hamba Kristus. Kristus mempercayakan kita tugas dan perintah untuk kita lakukan. Kita harus terus bergiat sampai Ia datang kembali. Kita tidak boleh lengah apalagi berbalik. Tuhan mau supaya kita tetap setia mengerjakan apa yang Ia perintahkan. Kesetiaan kita tidak ditentukan dari hal-hal yang kita pernah lakukan, tetapi apa yang terus kita lakukan. Waktu Kristus datang kedua kalinya nanti, apa yang sedang kita lakukan? Sedang melakukan perintah-perintah-Nya kah kita? Karena itu, jadilah hamba yang tetap setia agar saat Yesus datang kali kedua kita didapati-Nya tetap setia. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...