Renungan hari ini:
"KASIH SETIA" DAN "PENGENALAN AKAN ALLAH"
Hosea 6:6 (TB2) "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, Aku menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada kurban bakaran"
Hosea 6:6 (NET) "For I delight in faithfulness, not simply in sacrifice; I delight in acknowledging God, not simply in whole burnt offerings"
Nas hari ini menyoroti pentingnya "kasih setia" dan "pengenalan akan Allah." Tuhan lebih menghargai sikap hati yang tulus dan hubungan yang intim dengan-Nya daripada sekadar memenuhi kewajiban ritual seperti korban sembelihan dan kurban bakaran. Nabi Hosea ingin mengajarkan kepada bangsa Israel bahwa kepercayaan yang hidup, relasi yang berlandaskan cinta dan kesetiaan, serta pengetahuan yang mendalam tentang karakter dan kehendak Allah adalah hal-hal yang lebih berarti dalam hubungan dengan Tuhan daripada sekadar melaksanakan upacara-upacara keagamaan tanpa pemahaman dan komitmen.
Dalam esensi, ayat ini mengajarkan bahwa Tuhan lebih menghargai hati yang tulus dan relasi yang erat dengan-Nya daripada sekadar persembahan formal. Pesan ini juga memiliki implikasi teologis yang lebih umum, yaitu bahwa keyakinan dan hubungan spiritual seharusnya tidak hanya bersifat formal, tetapi harus didasarkan pada cinta, kesetiaan, dan pengetahuan yang mendalam tentang Allah.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Pernyataan dalam Hosea 6:6 mengandung beberapa pesan penting yang perlu direnungkan:
Pertama, TUHAN menghargai kasih setia yang tulus. Pesan ini menunjukkan bahwa Tuhan menghargai kasih setia yang tulus dan konsisten lebih dari sekadar tindakan formal atau ritual. Ini mengingatkan kita untuk memiliki hubungan yang dalam dan tulus dengan Tuhan serta dengan sesama manusia. Kasih setia mencakup komitmen yang kuat, ketulusan hati, dan konsistensi dalam mengikuti nilai-nilai Tuhan.
Kedua, pentingnya pengenalan akan Allah. Tuhan menginginkan kita untuk mengenal-Nya dengan lebih dalam. Ini bukan hanya tentang pengetahuan intelektual tentang-Nya, tetapi juga tentang mengalami kehadiran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Pengenalan yang lebih dalam akan Allah membawa kita lebih dekat pada-Nya dan membantu kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Ketiga, TUHAN lebih menghargai maksud hari dari pada kurban fisik. Pesan ini menekankan bahwa tindakan keagamaan atau ritual semata tidak cukup jika tidak diiringi oleh hati yang benar dan relasi yang tulus dengan Tuhan. Meskipun korban sembelihan dan kurban bakaran adalah bagian dari praktik agama pada waktu itu, Tuhan lebih menghargai maksud hati dan kualitas hubungan daripada tindakan formal.
Keempat, pentingnya sikap hati. Pesan ini menyoroti bahwa sikap hati yang tulus dan rendah hati lebih dihargai oleh Tuhan daripada kesombongan dan keangkuhan. Kasih setia, pengenalan akan Allah, dan hubungan yang mendalam memerlukan sikap hati yang rendah hati dan mau belajar. Pesan dalam Hosea 6:6 mengajak kita untuk melampaui praktik-praktik formal dan merenungkan esensi dari hubungan kita dengan Tuhan. Karena itu, renungan ini mengajarkan bahwa spiritualitas sejati melibatkan komitmen, kasih setia, pengetahuan yang mendalam tentang Allah, dan sikap hati yang rendah hati. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN