Senin, 22 Oktober 2018

Renungan hari ini: LATIHLAH DIRIMU BERIBADAH

Renungan hari ini: 

LATIHLAH DIRIMU BERIBADAH



1 Timotius 4:7-8 (TB) "Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang" 

1 Timothy 4:7-8 (NET) But reject those myths fit only for the godless and gullible, and train yourself for godliness. For “physical exercise has some value, but godliness is valuable in every way. It holds promise for the present life and for the life to come” 

Beribadah itu perlu dilatih agar kita semakin mantap dalam beribadah. Seorang yang ingin berhasil dia harus rajin berlatih. Berlatih membuat kita semakin disiplin pada dirikita sendiri demi mencapai tujuan yang baik. Paulus menyadari hal ini. Itu sebabnya dia mengajarkan Timotius yang masih muda agar terus berlatih dalam beribadah. Paulus menasihatkan agar umat Tuhan sungguh-sungguh melatih diri mereka untuk beribadah. “Melatih diri” yang dimaksud di sini bukanlah sekedar bisa melakukan saja, melainkan  terus-menerus mengerjakannya hingga menjadi terampil dan berhasil mencapai maksud dan tujuan dari apa yang dikerjakannya tersebut. 

Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan melatih diri beribadah?

Pertama,kita harus memiliki tujuan yang jelas. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul (1 Kor. 9:26).Paulus berulang kali menganalogikan perjalanan kerohanian seseorang seperti seorang atlet peserta lari yang berada di sebuah gelanggang pertandingan, dimana sang atlet harus melatih dirinya (NKJV: mendisiplinkan dirinya) sedemikian rupa dan berlari ke arah tujuan untuk menerima mahkota yang abadi. Rasul Paulus bukanlah seorang motivator yang hanya bisa memotivasi orang lain saja, namun ia pun menunjukkan keteladanannya dengan cara melatih dirinya sendiri sedemikian rupa dalam mengejar pengenalan akan Allah dan sungguh-sungguh menjalin hubungan dengan Tuhan, sehingga ia mengenal tujuan ilahi dan panggilan sorgawi atas dirinya.

Kedua, kita harus menghindari makanan yang tidak bergizi. Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah (1Tim. 4:7).Seorang atlet yang baik bukan hanya tahu tujuan profesinya dan bagaimana harus berlatih dengan benar, namun juga harus tahu asupan makanan yang baik bagi tubuhnya. Atlet profesional yang menerima pembayaran yang tinggi atas prestasinya, ternyata juga harus berani membayar mahal seorang ahli gizi yang dapat memberikan masukan yang benar mengenai apa yang harus ia makan bagi kebugaran tubuhnya.Paulus menasihatkan Timotius bahwa salah satu penyebab jatuhnya iman orang-orang percaya adalah ketika mereka membiarkan dirinya menerima segala macam kecemaran, sebagai misal, masih digunakannya prinsip-prinsip kepercayaan nenek moyang yang pernah mereka anut sebelum mengenal Kristus, masih mempercayai mitologi-mitologi atau mitos-mitos yang  beredar di masyarakat luas ketika itu, mengingat Efesus adalah kota yang sarat dengan penyembahan kepada segala jenis dewa maupun dewi. Firman Tuhan berkata dengan tegas dalam 1 Tim. 4:7 (AMP):  “Tolaklah dan hindari segala macam legenda-legenda, kisah-kisah yang bukan dari Tuhan yang mencemari dan yang tidak murni, dongeng-dongeng nenek moyang, mitologi-mitologi yang bodoh. Ekspresikan ketidaksetujuanmu akan semua itu. Latihlah dirimu beribadah, dan jaga rohanimu agar tetap bugar.”
Semua prinsip itu bukan hanya tidak sesuai dengan prinsip kekristenan, namun lebih tegas lagi, bertolak belakang dengan kekudusan Tuhan dan bertentangan dengan perkataan firman Tuhan, yang pada akhirnya hanya akan meruntuhkan iman percaya seseorang. Ingatlah, jangan menghabiskan waktu kita dengan memasukkan segala jenis sampah. Itu tidak akan memberikan keuntungan apa-apa sama sekali. Karena itu, teruslah berlatih dalam beribadah agar kita menjadi orang yang berhasil meraih tujuan yang kekal di surga. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...