Renungan hari ini:
BESARNYA PEKERJAAN-PEKERJAAN TUHAN
Mazmur 92:6 (TB) "Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu"
Psalms 92:5 (NET) "How great are your works, O Lord! Your plans are very intricate!”
Karya TUHAN tak bisa kita bandingkan dengan siapapun di dunia ini. Pekerjaan-pekerjaan-Nya dirasakan betul oleh pemazmur. Daud dalam berbagai lika-liku kehidupannya ditolong, dilindungi, dan diselematkan oleh TUHAN sendiri. Itu sebabnya Daud mengakui bahwa betapa besar pekerjaan TUHAN dalam hidupnya bahkan rancangan TUHAN sangat dalam bagi dirinya.
Pengakuan yang sama disampaikan Paulus kepada jemaat di Efesus. Paulus mengingatkan bahwa "... kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya" (Ef. 2:10). Setiap orang percaya dipanggil untuk melakukan sebuah pekerjaan yang telah dipersiapkan Tuhan. Pekerjaan di sini berbicara tentang pelayanan yang harus kita kerjakan, baik itu untuk Tuhan dan juga terhadap sesama. Oleh sebab itu Paulus berkomitmen, "...bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah" (Flp. 1:21-22a).
Pekerjaan TUHAN yang telah kita rasakan harus kita wujudnyatakan dalam pelayanan kita sehari-hari. Pelayanan kepada Tuhan berarti percaya kepada-Nya dan taat melakukan firman-Nya. Pekerjaan kita haruslah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah" (Yoh. 6:29). Ketika seseorang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat ia telah melakukan pekerjaan Allah yang paling mendasar. Namun kita tidak bisa hanya berhenti sampai di situ, iman percaya kita harus diwujudkan dengan perbuatan nyata, sebab "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati" (Yak. 2:17). Jadi kita harus membuktikan iman itu dengan ketaatan kita dalam melakukan firman Tuhan.
Kedatangan Yesus ke dunia ini juga untuk melanjutkan karya dan pekerjaan TUHAN. Bahkan Tuhan Yesus berkata, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya" (Yoh. 4:34). Dalam hal ini Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai makanan jasmani, tapi sesuatu yang jauh lebih penting dari makanan jasmani yaitu makanan rohani atau perkara-perkara rohani. Bagi Tuhan Yesus melakukan kehendak Bapa merupakan kesukaan dan menjadi kebutuhan utama-Nya, bahkan Ia taat sampai mati di atas kayu salib. Dewasa ini banyak orang Kristen yang lebih memprioritaskan urusan jasmaninya daripada mengejar perkara-perkara rohani. Jangankan menjadi berkat bagi sesamanya, untuk hidup taat saja susahnya bukan main; kita lebih suka menuruti keinginan daging daripada tunduk kepada Tuhan. Karena itu, jika kita merasakan betapa besarnya pekerjaan TUHAN dalam hidup kita, maka kita pun harus melakukan pekerjaan yang lebih baik kepada semua orang selama kita masih berada di dunia ini. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN