Sabtu, 11 Mei 2024

KOTBAH MINGGU EXAUDI Minggu, 12 Mei 2024 “KEBAHAGIAAN ORANG BENAR” (Mazmur 1:1-6)

 KOTBAH MINGGU EXAUDI 

Minggu, 12 Mei 2024

 

“KEBAHAGIAAN ORANG BENAR”

Kotbah: Mazmur 1:1-6    Bacaan: Matius 13:10-17


 

Minggu ini kita memasuki Minggu Exaudi, yang artinya, “Dengarlah seruan yang ku sampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku” (Mzm. 27:7). Dalam Minggu ini tema yang akan kita renungkan adalah “Kebahagiaan Orang Benar”. Orang benar merasakan kebahagiaan yang mendalam karena mereka hidup sesuai dengan kehendak Allah. Mereka tidak terpengaruh oleh arus dunia atau godaan dosa, tetapi menemukan kepuasan sejati dalam hidup yang konsisten dengan prinsip-prinsip rohani yang mereka percayai.

 

Kebahagiaan orang benar juga mencakup perasaan ketenangan batin yang datang dari mengetahui bahwa mereka hidup dalam persekutuan dengan Allah. Mereka memiliki keyakinan bahwa Allah menyertai mereka dalam setiap langkah hidup mereka, memberikan kekuatan, hikmat, dan perlindungan.

 

Kebahagiaan orang benar juga melibatkan penghargaan dan berkat dari Allah. Mazmur 1:3 menyatakan bahwa orang benar akan berbuah seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Mereka akan diberkati dengan pertumbuhan rohani yang berlimpah dan kemampuan untuk memberkati orang lain di sekitar mereka.

 

Kebahagiaan orang benar bukanlah kebahagiaan sesaat atau berdasarkan situasi sementara, tetapi merupakan kebahagiaan yang mendalam dan abadi. Ini berasal dari hubungan yang kokoh dengan Allah dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya, yang membawa kepuasan dan kelegaan di tengah-tengah ujian dan kesulitan hidup.

 

Orang benar merasa bahagia karena mereka hidup sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh Allah bagi mereka. Mereka tahu bahwa hidup mereka memiliki makna dan tujuan yang jauh lebih besar daripada sekadar mencari kesenangan atau kepuasan dunia. Mereka hidup untuk kemuliaan Allah dan untuk melayani-Nya dengan setia.

 

Dengan demikian, kebahagiaan orang benar adalah hasil dari hidup dalam ketaatan kepada Allah, merenungkan firman-Nya, dan hidup dalam persekutuan yang erat dengan-Nya. Ini adalah kebahagiaan yang mendalam, abadi, dan tidak tergantung pada keadaan luar, melainkan berakar dalam hubungan yang intim dengan Sang Pencipta.

 

Dari perikop Mazmur 1:1-6, kita akan menyelami pesan suci ini untuk menemukan bagaimana hidup dalam jalan kebenaran membawa kepada kehidupan yang penuh berkat dan kebahagiaan yang abadi.

 

Pertama, orang benar mempertahankan Jalan Kebenaran (ay. 1-2). Mazmur 1:1-2 menggambarkan orang benar sebagai mereka yang tidak mengikuti nasihat orang jahat, tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan tidak duduk di tempat orang pencemooh. Sebaliknya, mereka menikmati hukum Tuhan dan merenungkannya siang dan malam. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam kekudusan dan ketaatan terhadap firman Allah.

 

Kedua, orang benar diberkati dan dilindungi oleh Tuhan (ay. 3). Allah menjanjikan berkat dan perlindungan bagi orang benar dalam Mazmur 1:3. Mereka seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada waktunya dan tidak layu daunnya. Demikian juga orang benar, mereka diberkati dengan kekuatan dan ketahanan oleh Allah. Bahkan di tengah-tengah badai kehidupan, mereka tetap teguh dan berbuah untuk kemuliaan-Nya.

 

Ketiga, orang berdosa kkan binasa (ay. 4-6). Mazmur 1:4-6 menegaskan bahwa jalan orang berdosa akan mengarah pada kebinasaan. Mereka seperti sekam yang diterbangkan angin dan akan dibawa oleh angin ke tempat terpencil. Namun, Tuhan mengenal jalan orang benar, dan mereka akan hidup selama-lamanya. Ini adalah teguran keras bagi kita untuk tidak terjerumus dalam kehidupan berdosa, tetapi untuk tetap setia dalam jalan kebenaran.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah kebahagiaan apa yang diterima orang benar? Berdasarkan perikope ini pemzmur menggambarkan kebahagiaan orang benar sebagai berikut:

 

Pertama, menghindari nasihat orang jahat, jalan orang berdosa, dan tempat orang pencemooh (ay. 1). Orang benar tidak mengambil pedoman hidup dari nasihat orang yang hidup dalam kedurhakaan terhadap Tuhan. Mereka juga tidak mengikuti contoh hidup dari orang-orang yang secara terang-terangan menentang kehendak Allah. Orang benar tidak duduk bersama mereka yang mencemooh atau mengejek kebenaran ilahi. Ini menegaskan pentingnya untuk memilih lingkungan dan teman-teman yang mendukung pertumbuhan rohani dan kekudusan.

 

Kedua, menikmati dan merenungkan Hukum Tuhan (ay. 2). Orang benar menemukan kebahagiaan dalam memperhatikan dan merenungkan hukum Tuhan. Mereka tidak hanya mempelajari firman-Nya secara sekilas, tetapi mereka merenungkannya dengan tekun, baik siang maupun malam. Ini menunjukkan komitmen yang mendalam untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang membawa kebijaksanaan dan panduan dalam setiap aspek kehidupan.

 

Ketiga, berbuah seperti pohon yang ditanam di tepi Aliran air (ay. 3) Gambaran pohon yang ditanam di tepi aliran air mencerminkan kestabilan dan kelimpahan yang diberikan oleh Tuhan kepada orang benar. Mereka seperti pohon yang akarnya kuat dan menjangkau air yang mengalir terus, sehingga mereka mampu menghasilkan buah pada waktunya. Ini menunjukkan bahwa orang benar akan mengalami pertumbuhan rohani yang berkelanjutan dan akan memberkati orang lain di sekitar mereka.

 

Keempat, kontras dengan nasib orang berdosa (ay. 4-5). Sebaliknya, Mazmur 1 juga menyoroti nasib orang yang hidup dalam kedurhakaan. Mereka seperti sekam yang ditiup angin, tidak memiliki kekokohan atau stabilitas. Akhir dari jalan mereka adalah kebinasaan dan kehancuran. Ini adalah peringatan keras bagi kita semua untuk menjauhi jalan dosa dan mengikuti jalan kebenaran yang dinyatakan dalam firman Tuhan.

 

Kelima, Allah mengenal Jalan Orang Benar (ay. 6). Orang benar yang hidup dalam ketaatan kepada Allah dikenal oleh-Nya. Ini menegaskan hubungan yang intim antara Allah dan orang-orang yang setia kepada-Nya. Allah menyertai mereka dalam setiap langkah hidup mereka dan memberikan perlindungan serta berkat-Nya. Ini adalah jaminan bahwa kehidupan yang diberkati dan bahagia adalah hasil dari hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.

 

Dengan demikian, kebahagiaan orang benar dalam Mazmur 1:1-6 adalah hasil dari hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, merenungkan firman-Nya, dan mempercayai bahwa Allah akan memberkati dan melindungi mereka yang hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Ini adalah panggilan bagi setiap orang percaya untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan, sehingga mereka dapat mengalami kehidupan yang penuh berkat dan kebahagiaan yang sejati dalam persekutuan dengan Allah.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu Exaudi ini? Dari tema "Kebahagiaan Orang Benar" berdasarkan Mazmur 1:1-6, ada beberapa hal yang perlu direfleksikan:

 

Pertama, pilihan hidup. Mazmur 1 menyoroti pentingnya memilih jalan kebenaran dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan yang sejati tidak ditemukan dalam mengikuti arus dunia atau memperhatikan nasihat orang berdosa, tetapi dalam hidup yang taat kepada Allah.

 

Kedua, kontemplasi Firman Tuhan. Orang benar menikmati kebahagiaan dalam merenungkan dan memperhatikan hukum Tuhan. Ini menunjukkan pentingnya memiliki waktu khusus untuk merenungkan firman-Nya, memahami kehendak-Nya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Ketiga, keterhubungan dengan Allah. Hubungan yang erat dengan Allah adalah sumber kebahagiaan yang sejati bagi orang benar. Allah mengenal jalan orang benar dan menyertai mereka dalam setiap langkah hidup mereka. Ini mengajarkan kita untuk mempercayai dan bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam segala hal.

 

Keempat, pertumbuhan rohani. Gambaran pohon yang ditanam di tepi aliran air menggambarkan pertumbuhan rohani yang berkelanjutan bagi orang benar. Ini menekankan pentingnya untuk terus tumbuh dalam iman dan ketaatan kepada Allah, sehingga kita dapat menghasilkan buah rohani yang berlimpah.

 

Dengan merenungkan tema ini, kita dipanggil untuk mengevaluasi hidup kita dan memastikan bahwa kita hidup dalam ketaatan kepada Allah, merenungkan firman-Nya, dan terus tumbuh dalam persekutuan dengan-Nya. Karena itu, hanya dengan demikian kita dapat mencapai kebahagiaan yang sejati dan abadi yang hanya ditemukan dalam hubungan yang intim dengan Sang Pencipta. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...