Senin, 25 November 2019

Renungan hari ini: TERANG YANG SESUNGGUHNYA MENERANGI SETIAP ORANG

Renungan hari ini: 

TERANG YANG SESUNGGUHNYA MENERANGI SETIAP ORANG



Yohanes 1:9 (TB) "Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia" 

John 1:9 (NET) "The true light, who gives light to everyone, was coming into the world” 

Terang matahari hanya mampu menerangi sebagian bumi, dan tidak mampu menerangi dunia sekaligus. Itu sebabnya ada siang dan malam. Terang yang sesungguhnya mampu menerangi dunia sekaligus. Kata “dunia” menunjukkan tiga macam pengertian, yakni:

Pertama, merujuk kepada alam semesta, dan tentu yang paling penting adalah bumi. Dari seluruh bumi yang Tuhan ciptakan, yang paling penting adalah manusia, yang Tuhan ciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Jadi kata dunia bisa menunjuk kepada alam semesta, bumi dan juga manusia. Ketika orang Farisi melihat orang-orang mengikuti Tuhan Yesus, mereka berkata, “…lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia" (Yoh. 12:19), itu menunjuk kepada orang-orang. Juga di dalam Yoh 1:9 “…sedang datang ke dalam dunia.”, ini menunjuk kepada bumi secara fisik. 


Kedua, merujuk kepada manusia yang melawan Kristus, yang menolak Kristus, dan yang akhirnya menyalibkan Kristus. Di dalam Yohanes 15:18, Yesus mengatakan “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu”. Dunia berarti orang yang menolak Kristus.
 

Ketiga, sebagai sesuatu yang positif, dunia yang menjadi objek keselamatan Kristus. Yohanes Pembaptis ketika melihat Kristus dia berkata, "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Itu berarti Yesus hendak menghapus segala dosa dunia. Dan dunia pun mendapatkan keselamatan. Di dalam Yohanes 12 juga digambarkan kemenangan Kristus sebagai kemenangan atas penguasa dunia ini (Yoh .12:31). 


Ketika kita membaca Injil Yohanes, bergantung pada konteksnya, Yohanes menggunakan kata dunia dengan pengertian-pengertian seperti di atas. Kemudian kita boleh melihat selain Yohanes menyatakan penolakkan dunia terhadap Kristus, Yohanes juga menyebutkan terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia. “Terang yang sesungguhnya” itu adalah Kristus. Yohanes menggunakan kata “terang yang sesungguhnya” supaya kita boleh mengerti siapakah Yesus itu.
“Terang yang sesungguhnya” adalah bahwa Dia bukan terang yang palsu, dikontraskan dengan segala jenis terang yang palsu di dalam dunia ini. Ini adalah konsep yang penting, kalau kita mempelajari di dalam abad 18, ada gerakan yang besar yang disebut gerakan Enlightment (Jerman - Aufklarung – the century of light), yang mempengaruhi seluruh Eropa dan kemudian seluruh dunia. Gerakan Enlightment mengatakan kita tidak lagi di dalam kegelapan, dengan segala rasio kita dapat mengerti segala sesuatu di dalam dunia ini. Gerakan ini adalah cikal bakal landasan dari modernisme. Dengan kebanggaan akan rasio manusia, mereka berharap dan menyerahkan hidupnya kepada science, technology. Mereka percaya akan adanya progress yang berkelanjutan yang berakhir dengan hidup yang bahagia selamanya. Mereka percaya bahwa kehidupan yang gemilang bukan ada di belakang mereka tetapi ada di depan mereka, manusia akan terus maju dan semakin hari akan semakin baik.

Tetapi kesadaran seperti ini, khususnya setelah zaman post-modern, mulai kelihatan banyak kegagalan, ada keraguan apakah betul manusia itu hari demi hari akan semakin baik. Khususnya setelah terjadi perang dunia pertama dan kedua. Dengan segala persenjataan dan science yang begitu maju, maka mereka mulai sadar, apa yang terjadi di dalam hidup mereka. Ada seorang filsuf yang besar yang mengatakan bahwa kita telah maju secara teknologi, tetapi kita sebenarnya telah maju juga untuk menghancurkan diri kita sendiri. Terang dunia ini hanyalah memberikan kebahagiaan semu dan sementara, tetapi Terang yang sesungguhnya akan memberikan kebahagiaan yang kekal. Karena itu, terimalah Terang itu dalam hidup kita agar kehidupan kita berjalan dalam Terang Ilahi itu. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...