Selasa, 15 Desember 2020

Renungan hari ini: “ALLAH MEMULIHKAN MEREKA” (Hosea 14:5)

 Renungan hari ini:

 

“ALLAH MEMULIHKAN MEREKA”




 

Hosea 14:5 (TB) "Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka."

 

Hosea 14:4 (NET) “I will heal their waywardness and love them freely, for my anger will turn away from them"

 

ALLAH memberikan kesempatan bagi Israel untuk dipulihkan. Hal itu disadari oleh Hosea karena baginya Allah itu memiliki bela rasa. Walaupun baru saja bernubuat tentang murka Allah yang akan menimpa Efraim (lih. Hos. 13), masih ada sebuah janji pengampunan: “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka” (Hos. 14:5). Mereka yang hidup pada zaman Hosea tahu bahwa kesusahan mereka belum berlalu; tanah mereka, kota-kota mereka diporak-porandakan dan banyak orang ditangkap dan digiring ke Asyur sebagai orang buangan. Mereka tahu bahwa pengampunan Allah dan datangnya masa yang lebih baik mungkin saja tidak terjadi pada masa hidup mereka. Namun demikian, janji itu tetap memberikan pengharapan.

 

Hasrat Allah adalah tercipta dan terbinanya relasi dengan umat-Nya. Dia menginginkan hal ini terjadi, namun tak akan  terjadi apabila umat-Nya itu tidak kembali kepada-Nya dan berhenti berdosa: “Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada ALLAH” (Hos. 14:3). Allah ingin adanya suatu relasi penuh kasih dengan kita juga, dan memberikan kepada kita dengan banyak kesempatan untuk kembali kepada-Nya dengan kata-kata pertobatan, ketulusan dan kasih.

 

Apakah kita menghadapi pencobaan-pencobaan, kesulitan-kesulitan, atau penderitaan-penderitaan? Dapatkah kita mohon kepada Allah untuk menolong kita memahami bagaimana Dia sedang menarik diri kita semakin dekat kepada-Nya? Dapatkah kita belajar mempercayai rencana Allah dan menantikan transformasi yang sedang berlangsung dalam kehidupan kita, sambil berpegang teguh pada sabda Allah dan mencari terus kasih-Nya? Seringkali kita tidak melihat gambaran yang lebih besar. Pencobaan-pencobaan dalam kehidupan kita terasa tidak masuk akal dan tidak fair. Namun demikian, marilah kita percaya kepada kasih Allah yang sungguh dapat diandalkan dan berdoa agar memperoleh rahmat untuk menghayati rencana-Nya, dan menyadari bahwa Dia sedang bekerja dalam kehidupan kita.

Israel mengalami kasih Allah, tidak lagi mengalami murka Allah apabila mereka “bertobat, menyesal,” karena mereka telah tergelincir. Penyesalan dan pertobatan adalah 2 kata kunci penting untuk menghirup udara baru. Umat Kristiani hidup dalam peradaban modern, dalam sebuah dunia yang biasa disebut “come of age”. Semua sudah tersedia di depan mata, tanpa mesti berkeringat. Realitas seperti ini acapkali secara tak sadar memposisikan manusia modern, nyaris seperti Israel di zaman Hosea, yaitu _melupakan Tuhan_atau _membelakangi Tuhan_!

 

Allah yang kita panggil Bapa dalam Yesus Kristus telah mengangkat kita sebagai anak-Nya dan menjadi pewaris hidup yang kekal. Kita harus mengubah hidup kita, dari hidup yang membelakangi Allah, mengesampingkan Allah bahkan meniadakan Allah kepada Hidup yang menjadikan Allah sebagai Pusat dari Kehidupan kita. Hidup kita berada dibawah kontrol dan kendali Allah. Kita harus menyesal dan bertobat, kita harus menjadi ciptaan baru (2 Kor. 5 : 17)

 

Cerita umat dalam Kitab Hosea dan kasih Allah yang merangkul kembali mereka yang menyesal dan bertobat menjadi pembelajaran berharga bagi kita yang hidup di era digital. Kasih Yesus Kristus menguatkan kita untuk hidup secara baru ditengah kekinian sejarah. Karena itu, marilah menghargai kesempatan yang diberikan ALLAH bagi kita untuk dipulihkan hubungankita dengan-Nya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...