Selasa, 27 Maret 2018

Renungan hari ini: BERTEKUNLAN DALAM DOA

Renungan hari ini:

BERTEKUNLAN DALAM DOA


Roma 12:12 (TB)  "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"

Romans 12:12 (NRSV) "Rejoice in hope, be patient in suffering, persevere in prayer”

Ada tiga hal yang hendak disampaikan nas hari ini bagi kita, yakni: bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun dalam doa. Pada pagi ini kita hanya membahas bagian ketiga dari nas ini, yakni bertekun dalam doa.

Bertekun dalam doa bisa juga diartikan “terus berdoa” atau “setia berdoa.” Semua itu memang merupakan sejumlah aspek dari makna kata tersebut. Kehidupan Kristen yang normal itu identik dengan kehidupan yang bertekun dalam doa. Bertekun dalam doa tidak berarti bahwa berdoa kemudian menjadi satu-satunya kegiatan kitaa (sekalipun pada bagian lain, Rasul Paulus mengatakan, “tetaplah berdoa” atau, “berdoalah tanpa henti” (1Tes. 5:17). Ini berarti ada sejenis pola berdoa yang memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai bertekun dalam doa. Dan itu tidak akan sama bagi setiap orang. Bertekun dalam doa pastilah berbeda dengan tidak bertekun dalam doa. Dan Allah jelas memahami perbedaan itu. Ia akan meminta pertanggungjawaban kita: sudahkah kita bertekun dalam doa? Apakah kita memiliki sejenis pola berdoa yang layak disebut sebagai “bertekun dalam doa”?

Ada beberapa pola berdoa yang tidak layak disebut sebagai “bertekun dalam doa.” Misalnya, berdoa hanya pada saat krisis menghampiri hidup kita jelas tidak termasuk dalam pola bertekun dalam doa. Berdoa hanya pada waktu makan merupakan sebuah pola, tetapi apakah itu memiliki sesuai dengan imbauan Rasul Paulus kepada jemaat untuk “bertekun dalam doa”? Doa pendek “Aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur” pada malam hari juga tidak identik dengan pola “bertekun dalam doa.” Doa spontan, “Tolong saya, Tuhan” di mobil saat kita membutuhkan tempat parkir juga bukan merupakan pola “bertekun dalam doa.” Semua itu baik. Tetapi kita semua setuju bahwa Rasul Paulus mengharapkan sesuatu yang lebih dan berbeda dari para pengikut Kristus ketika ia mengimbau, “Bertekunlah dalam doa.”

Pertanyaan kita sekarang adalah mengapa harus tekun berdoa? Ada beberapa alasan mengapa kita harus bertekun dalam doa, yakni:

Pertama, karena diajarkan oleh Kitba Suci. Kitab Suci mengajar kita berdoa dan kita memang selayaknya melakukan apa yang difirmankan Allah. Jika kita tidak bertekun dalam doa, maka itu berarti kita tidak menaati Kitab Suci. Itu bodoh dan berbahaya. Jika berdoa terasa tidak mudah bagi kita, ingat saja betapa kita memang merupakan bagian dari para pendosa yang telah jatuh. Maka, berjuanglah. Ajarkanlah firman Tuhan kepada diri kita sendiri. Jangan biarkan dosa dan kelemahan serta hasrat duniawi menguasai kita. Allah berfirman, “Bertekunlah dalam doa.” Maka berjuanglah untuk itu.

Kedua, karena kebutuhan dalam kehidupan pribadi kita, dalam keluarga, dalam gerejakita maupun gereja-gereja lain yang sangat mendesak. Dalam banyak kasus, terjadi pertaruhan kekuatan antara sorga dan neraka, kepercayaan atau ketidakpercayaan, hidup dan mati. Keselamatan dipertaruhkan ketika kita berdoa. Kita takkan memahami manfaat doa jika kita tidak tahu bahwa hidup adalah peperangan. Salah satu rintangan terbesar bagi kita untuk berdoa adalah fakta bahwa hampir sepanjang waktu, rutinitas kehidupan kita berjalan lancar-lancar saja.

Ketiga, karena Allah bertindak ketika kita berdoa. Allah dapat melakukan banyak hal saat kita berdoa. Allah telah memberikan yang terbaik saat kita menyampaikan permohonan kita kepada-Nya bahkan sebelum kita minta pun Allah telah menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. Allah bertindak saat kita berdoa memberi keyakinan bagi kita bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu saat kita mempercayai-Nya dan memohon segala kebutuhan kita melalui doa-doa kita kepada-Nya. Karena itu, bertekunlah dalam doa maka Allah akan bertindak bagi kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN


Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...