Renungan hari ini:
“MENYANYIKAN KASIH SETIA TUHAN SELAMA-LAMANYA”
Mazmur 89:2 (TB2) "Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun"
Psalms 89:2 (NET) "I will sing continually about the Lord’s faithful deeds; to future generations I will proclaim your faithfulness"
Nas hari ini mengajak umat TUHAN untuk mau menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya. Mengapa kita harus menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya? Menurut pemazmur ada dua alasan mengapa kita menyanyikan kasih setia TUHAN, yakni:
Pertama, karena kebaikan TUHAN atas hidup kita. Pemazmur sangat bersyukur atas kasih setia dan kebaikan Allah dalam hidupnya, misalnya: setiap hari adalah anugerah dari TUHAN, dan kita diberikan kesempatan untuk menjalani hidup dengan berbagai pengalaman, pelajaran, dan pencapaian. Allah penuh kasih dan penyayang. Kasih sayang-Nya menyertai kita dalam setiap langkah hidup. Ini mencakup kasih sayang keluarga, teman-teman, dan lingkungan kita. Allah setia dalam menjalani hubungan dengan kita dan selalu hadir dalam hidup kita, bahkan ketika kita menghadapi kesulitan. Allah memberikan berbagai berkat-berkat materi seperti makanan, tempat tinggal, pekerjaan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Semua ini adalah bukti kasih dan kemurahan-Nya. Kebaikan terbesar adalah keselamatan yang ditawarkan oleh Allah melalui Yesus Kristus dalam tradisi Kristen. Melalui iman dalam Kristus, kita dapat mendapatkan keselamatan dan hidup abadi bersama Allah.
Kedua, karena hendak memperkenalkan kesetiaan TUHAN dengan mulutku kepada generasi turun-temurun.Pemazmur memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya untuk mengajarkan generasi berikutnya tentang Allah dan kesetiaan-Nya. Dengan mengungkapkan niatnya untuk "memperkenalkan kesetiaan TUHAN dengan mulutnya turun-temurun," pemazmur ingin memastikan bahwa ajaran-ajaran agama dan pengalaman imannya diteruskan kepada keturunannya.
Apa yang hendak kita renungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa pesan dan pelajaran yang perlu direnungkan:
Pertama, penghormatan terhadap Kesetiaan Allah. Ayat ini mencerminkan penghormatan dan pengakuan terhadap kesetiaan Allah. Pemazmur ini ingin menyanyikan dan memuji kesetiaan Allah yang tak tergoyahkan. Ini mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan menghormati kasih setia Allah dalam hidup kita.
Kedua, tanggung jawab untuk mengajarkan kasih setia TUHAN ke generasi berikutnya. Ketika penulis menyatakan niatnya untuk "memperkenalkan kesetiaan TUHAN dengan mulutnya turun-temurun," ini menekankan tanggung jawab kita sebagai orang yang percaya untuk mengajarkan nilai-nilai agama dan kasih setia Allah kepada generasi berikutnya. Hal ini menyoroti pentingnya mengajarkan iman kepada anak-anak dan cucu kita agar kesetiaan Allah tetap hidup dalam keluarga dan komunitas kita.
Ketiga, Kasih Setia Allah itu kekal. Pemazmur ini menyuarakan keyakinan bahwa kasih setia Allah adalah selama-lamanya. Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki keyakinan yang sama dalam kasih setia Allah, bahkan dalam situasi sulit atau cobaan. Ini adalah pengingat bahwa Allah adalah konstan dalam hidup kita, dan kita dapat mengandalkan-Nya dalam segala situasi. Karena itu, renungan ini mengajarkan kita untuk menghormati dan merenungkan kasih setia Allah, menjalankan tanggung jawab kita untuk mengajarkan iman kepada generasi berikutnya, dan memahami kekekalan kasih setia Allah yang dapat menjadi sumber penghiburan dan kekuatan dalam hidup kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN