Kamis, 04 Mei 2023

Renungan hari ini: “BERNYANYI BAGI TUHAN” (Mazmur 147:7)

 Renungan hari ini:

 

BERNYANYI BAGI TUHAN


 

Mazmur 147:7 (TB2) "Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!"

 

Psalms 147:7 (NRSV) "Sing to the LORD with thanksgiving; make melody to our God on the lyre”

 

Bernyanyi bagi TUHAN adalah bentuk pemujian dan penyembahan kepada TUHAN melalui nyanyian. Dalam menyanyi kita sedang mengekspresikan pujian dan penyembahan kita kepada TUHAN. Karenanya, bermazmur dan bernyanyi bagi Tuhan, serta memuji Tuhan harus menjadi gaya hidup kita. Memuji Tuhan adalah sesuatu yang baik, indah, dan layak. 

 

Petanyaan kita adalah bagaimana kita harus bernyanyi? Ada beberapa catatan kita bagaimana kita harus bernyanyi, yakni:

 

Pertama, kita bernyanyi dengan hati yang penuh syukur kepada Tuhan. Saat kita bernyanyi, buatlah hati kita terbuka dan penuh syukur kepada Tuhan atas semua yang telah diberikan-Nya kepada kita. Luangkan waktu untuk merenungkan betapa baiknya Tuhan dan memuji-Nya melalui nyanyian. Hal ini memiliki arti bahwa nyanyian kita harus benar-benar kita jiwai, yakini, dan secara tulus dinyanyikan. Tuhan ingin kita memuliakan-Nya dengan pujian yang lahir dari hati kita (Mat. 15:8). Sebagai seorang ayah, suami, istri, teman, kita selalu bahagia ketika tahu anak, istri, suami, atau teman kita mengucapkan pujian atau rasa terima kasih dengan tulus dari hati mereka.

 

Kedua, kita bernyanyi dengan gaya yang menyenangkan Tuhan. Saat kita bernyanyi, pastikan bahwa nyanyian kita menyenangkan Tuhan. Hindari nyanyian yang mengandung kata-kata kasar atau tidak pantas dan pilihlah lagu yang memberikan kehormatan dan pujian kepada Tuhan.

 

Ketiga, kita bernyanyi dengan kecapi atau alat musik lainnya. Mazmur 147:7 juga mengatakan kita dapat memainkan kecapi atau alat musik lainnya saat kita bernyanyi bagi Tuhan. Memainkan alat musik selain dari memperkaya keindahan nyanyian kita, juga menambah dimensi spiritual dalam penyembahan kita kepada Tuhan.

 

Keempat, bernyanyi tidak meminta kita untuk menyanyi bagus, tapi menyanyilah dengan nyanyian syukur. Ada orang yang sengaja datang telat ke ibadah sehingga melewatkan puji-pujian. Mereka berpikir bahwa mereka datang untuk yang paling utama yaitu firman Tuhan. Itu adalah salah. Kita butuh prinsip untuk pikiran kita dan musik untuk hati kita. Kita perlu menyembah Tuhan. Musik menginspirasi dan menyegarkan kita. Musik dan penyembahan memiliki kuasa penyembuhan dan pemulihan.

 

Dalam melakukan semua hal di atas, jangan lupa untuk selalu mempersembahkan penyembahan kita dengan tulus dan ikhlas kepada Tuhan dan berdoa agar Dia terus memberikan kasih karunia-Nya pada hidup kita. Seberapa sering kita bernyanyi untuk Tuhan? Marilah kita menjadi umat-Nya yang suka bernyanyi, memuji, dan bermazmur bagi Tuhan. Karena itu, mari menjadika menyanyi untuk TUHAN sebagai gaya hidup kita, sebab Ia telah mengaruniakan keselamatan, menyembuhkan kita, mengenal kita secara pribadi. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...