Kamis, 22 Agustus 2019

Renungan hari ini: TUHAN MENGHAPUS AIR MATA

Renungan hari ini: 

TUHAN MENGHAPUS AIR MATA



Yesaya 25:8 (TB) "Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya" 

Isaiah 25:8 (NET) “He will swallow up death permanently. The sovereign Lord will wipe away the tears from every face, and remove his people’s disgrace from all the earth. Indeed, the Lord has announced it!” 

Air mata bisa dikatakan bagian hidup manusia, mulai dari manusia dilahirkan sampai ia menutup mata, hidup manusia selalu diwarnai air mata yang tak kunjung habis.  Kelahiran bayi ditengah-tengah keluarga diawali tangisan dan tetesan air mata;  begitu keluar dari rahim ibunya ia sudah mulai menangis, air mata pertama sebagai pertanda kehadirannya di dunia.  Ketika diperhadapkan dengan masalah dan pergumulan hidup yang berat air mata kembali mewarnai hari-hari manusia, seperti yang dirasakan pemazmur:  "...aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku";  dan ketika manusia sudah menyelesaikan  “kontraknya” di dunia alias meninggal dunia, perpisahan itu ditutup pula dengan derai air mata oleh keluarga, sahabat, teman, kerabat dan orang-orang terdekat. 

Hidup di dunia tidaklah lepas dari air mata. Baik air mata yang ditimbulkan oleh sakit-penyakit, kehancuran hidup pernikahan, kehilangan pekerjaan, ditinggalkan orang yang terkasih, dan masih banyak lagi. Tahun ke tahun tidak henti-hentinya Hana menangis ketika ia pergi ke rumah Tuhan membawa pergumulannya. Beratnya pergumulan yang harus ia lewati di mana Tuhan menutup kandungannya sehingga ia tidak mempunyai keturunan. Di saat yang demikian Hana pun mengalami tekanan dari Penina yang selalu menyakiti hatinya. Hana pun berdoa kepada Tuhan dengan hati pedih sambil menangis tersedu-sedu. Kesedihan yang amat dalam, tak tertahankan, sangat bersusah hati, dicurahkanlah oleh Hana pergumulannya di hadapan Tuhan. Satu tahun kemudian Tuhan memberikan kepada Hana apa yang ia minta kepada-Nya, sehingga mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki (1Sam. 1:1-28).

Selama masih ada di dalam dunia ini, kita tidak lepas dari cucuran air mata oleh beratnya pergumulan hidup. Namun, percayalah air mata kita akan segera berakhir saat kedatangan Tuhan yang kedua kali untuk menjemput anak-anak yang setia menantikan-Nya. Tetapi, pada saatnya air mata itu akan berhenti mengalir;  kapan itu?  Ialah pada hari yang penuh kemenangan dan kebahagiaan, pada saat Pengantin pria menjemput mempelai wanita-Nya masuk ke perjamuan kawin Anak Domba,  "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu"  (Why. 21:4).  Ini berlaku bagi orang-orang yang setia sampai garis akhir, mereka yang hidup dalam kemurnian seperti perawan,  "...orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi...Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela"  (Why. 14:4-5).  Janji Tuhan ya dan amin!  Maka dari itu, selagi masih ada kesempatan kita harus mengerjakan pekerjaan Tuhan, menyelesaikan tugas dan panggilan-Nya di sepanjang hidup ini, karena pada saatnya kita akan menerima kehidupan kekal sebagai upah kesetiaan dan ketekunan kita dalam memelihara iman. Tuhan akan menghapus air mata orang benar, diganti sukacita kekal! Karena itu, janganlah takut akan kehidupan ini sebab TUHAN akan menghapus segala air mata kepedihan dan menggantikannya dengan mata air kehidupan. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH” (Markus 2:7)

  Renungan hari ini:   “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH”   Markus 2:7 (TB2) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia men...