Minggu, 04 Maret 2018

Renungan hari ini: TUHAN MENJAWAB

Renungan hari ini:

TUHAN MENJAWAB


Yesaya 65:24 (TB) "Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya"

Isaiah 65:24 (NRSV) "Before they call I will answer, while they are yet speaking I will hear”

TUHAN selalu sedia menjawab setiap doa dan permohonan kita. Saat kita sedang berbicara dan sebelum bicara pun TUHAN sudah mendengar. Artinya, setiap kata yang sedang terucap dan belum terucap TUHAN sudah tahu. Nas hari ini menjelaskan bagaimana kita bisa melihat Tuhan akan menjawab manusia (bahkan sebelum manusia memanggil Tuhan), dan bagaimana Tuhan akan mendengarkan manusia (bahkan sebelum manusia berbicara). Ini tidak hanya berbicara dari stu sisi bahwa Tuhan akan menjawab semua doa-doa kita, tetapi juga dari sisi yang lain, yaitu bahwa manusia yang diperkenankan Tuhan untuk masuk ke dalam langit dan bumi yang baru adalah mereka yang merindukan kebenaran dan keadilan, yang berjuang untuk hidup suci dan kudus dan tidak merugikan atau membahayakan manusia lainnya. Ini dapat diartikan bahwa doa atau komunikasi antara manusia dengan Tuhan akan menjadi sempurna, dalam artian tidak ada permintaan dalam doa yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tidak akan ada manusia yang meminta sesuatu yang salah, sehingga ini juga menjadi pelajaran bagi kita supaya kita juga mulai mengembangkan kualitas doa kita, supaya kita terbiasa berkomunikasi dan berdoa dengan benar.  

Nas ini berbicara tentang hakikat dari sebuah doa. Dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS), ayat ini berbunyi: ”Sebelum mereka memohon, Aku menjawab; sebelum mereka selesai berdoa, Aku sudah mengabulkan doa mereka”. Ini mengingatkan kita bahwa berdoa bukan dimulai dengan menyampaikan keinginan kita kepada Allah, tetapi dimulai dari memahami kehendak Allah, yakni apa yang Allah inginkan dari kita untuk kita minta kepada-Nya. Ketika kita memahami apa yang Allah kehendaki untuk kita mohonkan, maka yang pertama, permintaan kita tetap sejalan dengan kehendak-Nya. Kedua, kalau kita mulai dari apa yang Allah kehendaki untuk kita minta, maka kita akan diberi keberanian untuk meminta apa yang Allah sudah siapkan untuk diberikan kepada kita bahkan lebih banyak daripada yang akan kita mohonkan.

Pertanyaannya, apakah setiap doa kita akan dijawab? Jawabannya tergantung dengan dari mana kita memulai doa itu, apakah dari keinginan kita atau keinginan Allah yang akan Ia berikan kepada kita. Yakobus 4:3 mengingatkan setiap pendoa, agar tidak terjebak dalam doa yang berpusat pada keinginan hati manusia yang serakah. Doa yang serakah adalah doa yang dimotivasi oleh hawa nafsu sehingga kita tidak mendengar apa yang ingin Allah katakan untuk Ia berikan kepada kita. Doa kita menjadi monolog, bukan sebuah dialog pribadi dengan Tuhan, dimana kita memberikan kesempatan Allah juga menyampaikan sesuatu kepada kita. Ibarat percakapan dengan telpon, kita lebih dahulu memutuskan sambungan telepon sebelum kita mendengar apa yang Tuhan mau katakan!. Akibatnya kita tidak menerima jawaban apa-apa dari doa itu.

Dengan demikian, berdoa bukan untuk meminta perhatian Allah, melainkan kita memfokuskan perhatian kita kepada Allah dan memahami apa yang akan Ia katakan atau berikan kepada kita. Dengan kata lain berdoa adalah mencari Allah dengan segenap hati. Kalau demikian, kita tidak perlu takut doa kita tidak dijawab. Kalau kita mengetahui apa yang sesungguhnya ingin Allah berikan, ketika kita memohon kepada-Nya, maka setiap doa kita akan selalu mendapat jawaban yang sesuai dengan kebutuhan kita. Allah lebih tahu tentang apa yang kita perlukan. Karena itu, setiap jawaban dari Allah atas doa kita, maka itulah kebutuhan kita yang sesungguhnya menurut Allah. (rsnh)


Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...