Renungan hari ini:
“BERPALINGLAH KEPADA TUHAN”
Yesaya 45:22 (TB) "Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain"
Isaiah 45:22 (NET) "Turn to me so you can be delivered, all you who live in the earth’s remote regions! For I am God, and I have no peer”
Berpaling itu muda hanya memutar balik tubuh atau menggeser kepala melihat sisi lain. Namun berpaling dalam artian iman dan arah hidup membutuhkan waktu. Ajakan Yesaya kepada umat Israel agar berpaling kepada TUHAN agar mereka mendapatkan keselamatan merupakan suatu proses yang panjang.
Mengapa Yesaya menyerukan agar umat Israel berpaling kepada TUHAN? Ada beberapa alasan Yesaya mengajak umat Israel berpaling kepada TUHAN, yakni:
Pertama, Tuhan ada bersama-sama dengan ciptaan-Nya. Segala sesuatu yang ada tidak menjadi ada dengan sendirinya, namun ada yang merancang dan yang mencipta-Nya. Demikian halnya dengan diri kita, keberadaan kita di dunia ini bukan atas dasar keinginan diri kita sendiri dan bukan pula dengan sendirinya ada. Tetapi Tuhanlah yang Maha Kuasa, yang menjadikan kita sebagai mahluk yang hidup dan eksis di bumi yang diciptakan-Nya.
Hikmat Allah yang tak terselami itu tidak hanya mencipta tetapi juga memelihara ciptaanNya. Maka hikmat Allah yang mencipta itu juga yang menyatakan firmanNya untuk memelihara. Tuhan tidak menyembunyikan diri atas ciptaan-Nya, tetapi sebaliknya Dia menyatakan Diri-Nya. Maka setiap orang yang datang kepada-Nya tidak akan pernah kecewa.
Pengharapan kita pada Tuhan tidak akan mengecewakan, setiap orang yang datang mencari Tuhan akan membuat wajahnya berseri-seri. Sebab perkataan Tuhan adalah benar dan lurus. Kita memiliki Tuhan yang selalu menyertai umatNya, bahkan yang memberikan nyawa-Nya demi keselamatan ciptaan-Nya. Sehingga, keyakinan kita akan penyertaan Tuhan tidak akan mengecewakan. Setiap hal boleh kita sampaikan melalui doa kepada-Nya, kesungguhan kita menerima firman-Nya akan selalu menjadi tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Kedua, TUHAN akan bertindak memberi kita keselamatan. Dia tidak hanya Tuhan yang Maha Hadir yang selalu menyambut orang yang datang kepada-Nya, tetapi Tuhan sendiri yang datang kepada kita untuk memanggil dan mengulurkan tangan-Nya untuk mengangkat kita dari keterburukan. Uluran tangan Tuhan yang menyelamatkan ini adalah kenyataan yang Tuhan telah perbuat sejak zaman purbakala. Sudah nyata dan terbukti bahwa Dia adalah Tuhan dan Juruselamat.
Uluran tangan Tuhan yang menyelamatkan itu, sungguh nyata dan terlihat jelas di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. kesungguhan Tuhan untuk menyelamatkan telah dinyatakan-Nya manakala DIa memberikan diri-Nya mati di kayu salib untuk keselamatan kita.
Menjadi perenungan bagi kita, apakah kita mau memberikan diri untuk diselamatkan? Ketika Tuhan memanggil kita dan hendak menyelamatkan kita, mugkin kita masih setengah hati dan belum sungguh-sungguh mau datang kepadaNya. Keengganan manusia untuk diselamatkan bisa karena diri-Nya masih diikat oleh berbagai nikmat duniawi, padahal nikmat duniawi tidak aka nada artinya disbanding nikmat sorgawi yang disediakan oleh Tuhan bagi kita. Karena itu, berpalinglah kepada TUHAN agar kita memperoleh keselamatan. (rsnh)
Selamat memulai karya dalam Minggu ini