Selasa, 04 Oktober 2022

Renungan hari ini: “DITABURKAN DALAM KEHINAAN, DIBANGKITAN DALAM KEMULIAAN” (1 Korintus 15:43)

 Renungan hari ini:

 

“DITABURKAN DALAM KEHINAAN, DIBANGKITAN DALAM KEMULIAAN”


 

1 Korintus 15:43 (TB) "Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan"

 

1 Corinthians 15:43 (NET) "It is sown in dishonor, it is raised in glory; it is sown in weakness, it is raised in power"

 

Dalam nas hari ini Paulus hendak membicarakan proses kebangkitan orang percaya. Jika kita mendalami teks ini, maka kita akan mendapatkan beberapa pelajaran yang menarik, yakni:

 

Pertama, orang percaya akan ditaburkan dalam kehinaan, tetapi dibangkitkan dalam kemuliaan. Menurut Paulus tubuh jasmani manusia akan ditaburkan dalam kehinaan. Ditaburkan dalam kehinaan artinya tubuh kita dikuburkan ke dalam tanah. Di dalam kubur tubuh kita akan binasa dan mengalami kerusakan. Kerusakan yang berkuasa atas tubuh yang penuh dosa dalam hidup ini menjangkau sampai ke dalam kubur dengan membusuknya jenazah (Rm. 8:21; Gal. 6:8). Jenazah ditaburkan dalam kehinaan bahkan upacara penguburan yang paling mulia dan agung, proses pembalseman yang paling canggih, tidak dapat menantang kenyataan maut. 

 

Di pihak lain, tubuh yang ditabur dalam kehinaan itu akan dibangkitkan dalam kemuliaan, kepadanya akan diberikan kehormatan yang tidak tertandingi di dalam dunia ini, karena ia akan menjadi bagian dari kemuliaan Kristus sendiri (Flp. 3:21; Kol. 3:4). Paulus menggambarkan kemuliaan itu bagaikan cahaya bintang (ay. 41). Hal ini juga bisa kita bandingkan dengan Daniel 12:3 yang mengatakan bahwa mereka yang dibangkitkan dari antara orang mati "akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, ... seperti bintang-bintang". 

 

Kedua, tubuh orang percaya ditaburkan dalam kelemahan tetapi dibangkitkan dalam kekuatan.  Ditaburkan dalam kelemahan merupakan ciri dari semua keberadaan manusia, tetapi akan dibangkitkan dalam kekuatan. Di sini kembali Paulus menunjukkan bahwa orang Kristen akan ikut serta bersama kehidupan kebangkitan Yesus sendiri, karena Yesus pun disalibkan di dalam kelemahan tetapi dibangkitkan oleh kekuatan Allah (2 Kor. 13:4; Rm. 1:4).

 

Berefleksi dari nas hari ini maka kita akan tiba kepada pemahaman bahwa melalui Adam yang pertama, kita memperoleh tubuh jasmani kita, yang cocok digunakan untuk kehidupan di bumi. Akan tetapi tubuh kita menjadi binasa setelah Kejatuhan ke dalam dosa. Oleh karena pelanggaran, umat manusia menjadi fana. Semua orang tidak luput dari penuaan, penurunan fungsi, dan kematian. Dari debu kita diciptakan, dan pada akhirnya kita akan kembali menjadi debu (Kej. 3:19; Pkh. 3:20). Sebaliknya, tubuh kebangkitan kita akan "dibangkitkan dalam ketidakbinasaan." Kita sudah tidak lagi mengalami sakit penyakit, penurunan fungsi, kematian, dan pembusukan. Dan "sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa...maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: 'Maut telah ditelan dalam kemenangan'" (1 Kor. 15:54).

 

Karena Kejatuhan, kita "ditaburkan dalam kehinaan." Pada awal mulanya kita diciptakan sempurna menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:27), namun dosa menyebabkan kehinaan. Akan tetapi orang percaya memiliki janji bahwa tubuh kita yang tidak sempurna dan hina ini akan dibangkitkan dalam kemuliaan. Karena telah dibebaskan dari segala batasannya akibat dosa, tubuh kebangkitan kita akan mulia dan cocok digunakan untuk menyenangkan dan memuliakan Pencipta kita selama-lamanya. 

 

Tubuh kita yang sekarang juga dinodai oleh kelemahan. "Bait" jasmani kita di dunia rapuh dan mudah terjangkit berbagai penyakit. Kita juga dilemahkan oleh dosa dan godaan. Namun, suatu hari tubuh kita akan dibangkitkan dalam kekuatan dan kemuliaan, dan kita tidak lagi dibatasi oleh ketidaksempurnaan dan kerapuhan yang kita kenal di jaman ini.

 

Pada akhirnya, tubuh kebangkitan kita bersifat rohani. Tubuh alami kita cocok untuk kehidupan di dunia ini, namun terbatas pada dunia ini saja. "Daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah" (1 Kor. 15:50). Setelah kebangkitan kita memiliki "tubuh rohaniah," yang cocok untuk kehidupan di surga. Ini tidak berarti kita hanya berupa roh saja - roh tidak memiliki tubuh - melainkan bahwa tubuh kebangkitan kita tidak membutuhkan asupan jasmani. Karena itu, mari berjuang untuk menjadikan tubuh jasmani yang hina dan lemah ini kelak menjadi tubuh yang dibangkitkan dalam kemuliaan dan kekuatan bersama Yesus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...