Renungan hari ini:
“JANGAN TAKUT”
Yohanes 6:20 (TB) Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
John 6:20 (NET) But he said to them, “It is I. Do not be afraid”
Ketakutan membuat seseorang tidak dapat melihat segala sesuatunya dengan jelas, dan bahkan dapat mengaburkan iman. Berfokus terus pada badai (masalah) membuat kita gentar dan bimbang. Namun, pandangan (fokus) yang terus-menerus kepada Yesus dapat menguatkan atau membangkitkan iman, serta dapat memberikan pengharapan yang pasti kepada kita.
Iman yang teguh membuat kita dapat melangkah dengan pasti dan pengharapan di dalam Yesus membuat kita terus bertahan untuk mencapai tujuan akhir. Angin badai adalah ujian hidup seorang nelayan, setiap nelayan pasti akan menghadapinya. Petrus adalah seorang nelayan, sebenarnya badai adalah bagian dari hidupnya, tetapi ketika ia terus menerus berfokus pada badai, maka takut dan bimbanglah ia.
Terkadang dalam hidup, badai atau tantangan adalah bagian dari kehidupan kita, tetapi mengapa kita takut dan bimbang? Jawabannya adalah karena kita berpaling dari Yesus dan menatap badai terlalu lama. Mulai hari ini apapun persoalan dan tantangan badai hidup di depan kita kita, berfokus lah pada Tuhan Yesus, maka Ia kan meredakannya.
Setiap manusia memiliki rasa takut. Ada yang takut semakin gemuk, ada yang takut terlalu kurus, ada yang takut menjadi tua, tidak berguna, pelupa serta dilupakan orang. Saat tua jangan terlalu pantang sehingga tubuh tidak bertenaga dan otak kekurangan protein yang dibutuhkan. Yang penting asupan harus dijaga sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jangan tiap hari hanya makan kangkung saja tapi harus makan yang seimbang. Kesehatan perlu dipelihara karena tubuh kita adalah bait Allah. Banyak hal yang ditakuti manusia saat hidup di dunia.
Ada 3 hal yang paling ditakuti manusia di dunia yaitu :
Pertama, takut miskin. Ada yang beranggapan kalau manusia miskin, maka dibandingkan dengan anjing saja tidak layak. Anjing makan daging sedangkan manusia hanya makan pepaya. Sekarang ini orang tua bekerja keras seperti kuda atau lembu agar anak-anaknya jangan sampai dihina sehingga anak-anaknya menjadi penunggang kuda atau lembu. Sedangkan ketika ia punya cucu, maka kuda atau lembu yang sudah tua dijual. Seorang anak berkata kepada orangtuanya, “Papa kenapa begitu pelit?” Ayahnya menjawab, “Karena papa pelit, maka papa baru bisa menyisakan uang untukmu. Kalau tidak , maka tidak tersisa uang sedikit pun”. Sehingga seorang anak harus menghargai kesulitan orang tuanya.
Kedua, takut sakit. Karena bila sakit akan menghabiskan banyak uang. Kalau penyakit orang tua-nya lama, maka anak-anak menjadi bosan dan tidak ada anak yang berbakti lagi kepadanya. Maka sebelum tua , orang tua harus menyisihkan uang. Menjadi orang tua juga harus ingat untuk cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yak. 1:19). Pada kisah 3 negara (sam kok) ada seorang jendral yang terkenal jago perang bernama Zhang Fei. Suaranya sangat besar (menggelegar). Setiap kali perang pasti menang. Suatu hari ia merasa tidak senang dan berkata bahwa ia tidak takut pada langit dan bumi. Waktu itu ada Zhuge Liang, seorang penasehat militer jenius, berkata,”Engkau tidak takut langit dan bumi? Coba lihat di dalam telapak tangan ada 1 huruf yang ditakuti.” Begitu Jendral Zhang melihat, dia terkejut dan matanya melotot karena ada huruf ping (sakit). Orang takut sakit karena bisa meninggal.
Ketiga, takut mati. Sebagai orang Kristen jangan takut mati. Walaupun bisa mati, tetapi kita tahu bahwa kita pasti sampai kepada Tuhan sehingga dikatakan RIP (rest in peace, istirahat dalam damai). Tenang sekali karena kembali kepada Tuhan, sehingga kita tidak takut. Di dalam Alkitab ada 365 kali frasa “Jangan takut”. Tuhan Yesus juga mengatakan,”Jangan takut!” Pada Markus 6, Tuhan Yesus berada di atas bukit ketika berdoa. Dia melihat murid-muridnya mendayung dengan payah karena angin sakal. Mata yesus memandang mereka yang sedang kesusahan. Tetapi rombongan murid ini melihat ombak dan angin yang besar dan tidak melihat Tuhan. Ada kalanya kita tidak melihat, tetapi Tuhan Yesus melihat kita. Tenanglah, jangan takut! Karena itu, tetaplah kuat dan tegar walau banyak ketakutan tetapi kita pasti dapat menghadapinya bersama TUHAN. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN