Sabtu, 25 Mei 2019

KOTBAH MINGGU ROGATE Jumat, 24 Mei 2019 “TUHAN, DENGARKANLAH DOAKU”

Jumat, 24 Mei 2019

Kotbah:Lukas 11:1-13 Bacaan: Mazmur 102:2-3, 13-23



Minggu ini kita akan memasuki Minggu Rogate,yang artinya berdoa(Yer. 29:12). Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “TUHAN, dengarkanlah doaku”.Tema ini erat kaitannya dengan Minggu Rogate. Minggu Rogate didasarkan pada salah satu isi surat kiriman Yeremia kepada orang-orang buangan di Babel. Yeremia berpesan “Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu” (Yer. 29:12). Hal ini menunjukkan bahwa TUHAN mendengarkan doa-doa kita dengan berbagai ketentuan. 

Dalam perikop yang kita baca, ada permintaan para murid kepada Yesus untuk dikabulkan, yaitu:meminta agar Yesus mengajar mereka untuk berdoa (ay. 1).Peristiwa ini terjadi di Yerusalem setelah kunjungan Yesus ke Bethani.  Para murid Yesus suatu menyampaikan sebuah permintaan kepada Yesus: "Tuhan, ajarlah kami berdoa". Para murid menyaksikan bahwa doa Yesus berbeda dengan doa  para pemimpin rohani yang lain pada saat itu. Dan mereka berpikir bila mereka dapat berdoa seperti Yesus, memiliki roh suka berdoa seperti yang dimiliki oleh Yesus, tentu mereka akan menjadi seorang murid yang berhasil meningkatkan pelayanan mereka.  Bagaimana dengan kita, pernahkah kita menyampaikan permintaan seperti ini kepada Tuhan, "Tuhan, ajarlah kami berdoa"?  Dalam ayat-ayat ini kita lihat bahwa Yesus langsung menjawab permintaan para murid-Nya. Di dalam jawaban-Nya, Yesus mengajar bagaimana caranya berdoa yang berhasil.  Yesus tidak ingin kita hanya berdoa saja, tetapi Yesus ingin kita berdoa dan doa kita pun didengarkan dan bahkan dikabulkan oleh TUHAN. 

Timbul pertanyaan kita sekarang, bagaimanakah caranya agar doa-doa kita bisa didengarkan oleh TUHAN? Berdasarkan teks Lukas 11:1-13 yang kita baca, minimal ada tiga ketentuan yang membuat doa-doa kita didengarkan oleh TUHAN, yakni:

Pertama, kita harus berdoa sesuai dengan kehendak Allah (ay. 2-4).Jikalau orang berdoa tidak sesuai dengan perintah Allah, tidak mungkin doanya dikabulkan. Dalam ayat-ayat Alkitab kita ini sebenarnya perintah Tuhan itu jelas. Doa yang didengarkan itu adalah doa-doa yang berusaha melakukan kehendak TUHAN di dalam hidup kita. Apakah kehendak TUHAN yang harus kita lakukan agar doa-doa kita dikabulkan?
1)   Menguduskan nama TUHAN. “Bapa dikuduskanlah nama-Mu”.Doa yang didengarkan TUHAN adalah doa yang selalu menguduskan nama TUHAN. Menguduskan nama TUHAN bisa dilakukan dengan mengakui dan menghormati TUHAN sebagai Allah.
2)   Berusaha menghadirkan kerajaan Allah dalam hidup kita. “Datanglah kerajaan-Mu”.Tuhan Yesus telah berjanji bahwa dunia ini akhirnya akan menjadi kerajaan-Nya dan hal ini telah mendorong para warga Negara Kerajaan Anugerah untuk hidup suci dan berkorban untuk menyampaikan kabar baik tentang kerajaan itu.  Dan doa ini pasti dijawab. Namun ini berarti pula kerajaan Allah didalam hati manusia.  Sebab itu kita boleh doakan para tetangga kita supaya mereka bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, sehingga kerajaan Allah dapat diluaskan.  Kita tau doa semacam ini sesuai dengan perintah Tuhan.
3)   Berusaha hidup yang secukupnya. “Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya". Allah mengetahui kebutuhan kita, baik secara fisik maupun kerohanian. Allah mencukupi segala kebutuhan kita. Jadi kita dianjurkan supaya kita berdoa untuk makanan jasmani dan rohani kita sehari-hari.
4)   Berusaha untuk mengampuni kesalahan."Ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami".  Ini juga satu doa yang paling cocok buat kita.  Selain makanan, kita juga membutuhkan rahmat Allah. Berdoalah supaya dosa Anda/kita diampuni. Doa yang paling cepat dijawab oleh Allah ialah permohonan pengampunan dosa.
5)   Berusaha melawan pencobaan dan kejahatan."Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan"--Dalam bahasa Yunani: Peirasmos artinya Test (ujian).  Kitab suci jelas menyatakan bahwa Allah menguji manusia dan tidak pernah mencobai mereka supaya berdosa (Yak. 1:13).  Jadi ini merupakan permohonan kepada Allah agar menghindarkan semua pencobaan dari kita.  Namun Allah tidak berjanji bahwa kita akan dilindungi dari pencobaan, melainkan supaya kita dilindungi dari kegagalan (Yoh. 17:15).  Sering kita yang menempatkan diri sendiri dalam jalur pencobaan itu.

Kedua, kita harus gigih berdoa dengan tiada malu (ay. 5-8).Agar doa-doa kita didengarkan TUHAN maka kita harus berdoa dengan gigih dan tidak jemu-jemu memohon dan menghiraukan rasa malu. Artinya, jangan berhenti meminta kepada Allah sebelum diberi.  Yesus memberi contoh dengan sebuah cerita dalam ayat 5-8. Ada seorang yang pada tengah malam pergi ke rumah shabatnya untuk meminta roti bagi seorang tamunya yang sedang singgah dari suatu perjalanan jauh, sedangkan ia sendiri saat itu sedang tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepada tamunya itu.  (Di negeri Timur--perjalanan selama musim panas adakalanya terjadi pada malam hari, dengan kata lain bahwa kunjungan tamu ini tidak diharapkan dan tidak dapat dihindarkan kelambatan perjalanannya). Meskipun sahabatnya itu sudah tidur dan pintu rumahnya sudah terkunci, namun pada akhirnya ia bangun juga dan memberi apa yang diperlukan orang itu bagi tamunya.  Mengapa permintaan orang itu dikabulkan?. Alkitab mencatat dalam ayat 8 "namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya".  Orang itu meminta tanpa malu. 

Ketiga, kita harus berdoa berdasarkan janji-janji Allah (ay. 9-13).Agar doa kita didengarkan TUHAN maka kita harus mengikuti pola janji-janji TUHAN. Tuhan sudah berjanji akan mendengarkan doa-doa kita jika kita mau meminta, mencari dan mengetok pintu TUHAN. Yesus berkata, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu".

Dengan ketiga ketentuan dan cara di atas, maka kita berharap doa-doakita akan didengarkan oleh TUHAN. Jika pun TUHAN tidak mendengarkan doa-doa kita, jangalah berputus asa, tetapi teruslah berusaha dan gigih untuk memohon, “TUHAN, dengarkanlah doa kami”. Amin. (rsnh)

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: KETIDAKTAHUAN PETRUS


Renungan hari ini: 

KETIDAKTAHUAN PETRUS



Yohanes 13:9 (TB) Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 

John 13:9 (NET) Simon Peter said to him, “Lord, wash not only my feet, but also my hands and my head!” 

Setelah Yesus membasuh kaki Petrus, ia pun meminta Yesus untuk membasuh tangan dan kepalanya. Tindakan tersebut merupakan tanggapan atas ketidaktahuan Petrus tentang makna dari tindakan Yesus. Sesungguhnya Yesus hendak mengajak Petrus untuk menyelami makna terdalam dari tindakan-Nya. Tetapi Petrus malah salah kaprah sehingga ia meminta agar Yesus membasuh kepala dan tangannya. Umat beriman diajak untuk bersyukur atas keselamatan yang telah diberikan oleh Yesus melalui tindakan dan karya-Nya. Selain itu, umat beriman diajak agar menyelami makna dari setiap peristiwa hidupnya. Yesus mengetahui diri kita seutuhnya, tanpa kita “menggurui” Tuhan dalam doa-doa dan permohonan kita.

Kita sering seperti sikap Petrus ini. Kita tidak puas dengan apa yang sudah kita terima. Yesus sudah membasuh kaki Petrus, lalu ia pun minta lebih dari yang lain. Jika yang lain hanya dibasuk kakinya, Petrus ingin lebih dari murid yang lain yakni agar tangan dan kepalanya pun dibasuh Yesus. Keinginan lebih dari orang lain adalah sifat iri yang perlu kita buang jauh-jauh dari dalam diri kita. Kita harus mampu mensyukuri apa yang diberikan TUHAN kepada kita tanpa meminta lebih dari orang lain.

Itu sebabnya Yesus menjawab permintaan Petrus  ini dengan berkata, Barang siapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya…” Yesus hendak mengatakan jika kita sudah mencuci kaki maka kamu sudah bersih walau tidak semuanya. Keselamatan itu pun demikian. Saat kita sudah percaya kepada Yesus maka kita sudah beroleh keselamatan. Saat kaki kita sudah bersih maka kita pun sudah layak memasuki rumah dan sudah layak melayani sesama. Jadi jangan tunggu semua bersih agar kita bisa melayani TUHAN. Manusia tidak bisa suci dan bersih karena kita sering jatuh ke dalam dosa. Tetapi saat kita memiliki kepercayaan kepada Yesus maka kita sudah layak menerima keselamatan dan saat itu juga kita sudah disucikan-Nya dan dilayakkan-Nya menjadi alat-Nya. Karena itu, marilah kita jangan salah memaknai dan salah mengerti atas tindakan Yesus dalam hidup kita agar kita beroleh keselamatan kekal itu. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...