Kamis, 24 Oktober 2019

Renungan hari ini: MEMPERCEPAT KEDATANGAN TUHAN

Renungan hari ini: 

MEMPERCEPAT KEDATANGAN TUHAN



2 Petrus 3:12 (TB) “Yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya" 

2 Peter 3:12 (NET) “While waiting for and hastening the coming of the day of God? Because of this day, the heavens will be burned up and dissolve, and the celestial bodies will melt away in a blaze!” 

Manusia tidak bisa mempercepat kedatangan TUHAN. Kedatangan TUHAN itu tidak ada yang tahu. Kedatangan-Nya bagaikan pencuri di malam hari. Kata “Mempercepat” dalam nas hari ini bisa berarti “menginginkan dengan sungguh-sungguh”. Pertanyaan utama di sini adalah, apakah orang-orang Kristen bisa menyebabkan hari Tuhan datang dengan lebih cepat oleh tindakan-tindakan mereka (dalam kasus ini, oleh hidup yang saleh dan kehidupan yang kudus), atau apakah ini semata-mata terletak di tangan Allah, dan satu-satunya hal yang bisa dilakukan orang-orang Kristen adalah mengharapkannya dengan kerinduan. 

Dalam literatur rabi-rabi ada referensi-referensi yang menyokong kepercayaan bahwa pertobatan memang menghasilkan akhir. Sebuah teks dari 2 Clement 12:6 mengutip suatu pernyataan dari Yesus yang berarti bahwa pada waktu orang-orang Kristen menjalani kehidupan yang kudus dan menahan dari kekotoran sexual, maka kerajaan Allah akan datang. Berhubungan dengan ini, tentu saja, adalah penundaan dari Parousia (=kedatangan), yang disebabkan oleh keinginan Allah supaya orang-orang bertobat; dalam terang dari hal ini, pertobatan bisa dikatakan akhirnya mempengaruhi kembalinya Tuhan. Kebanyakan terjemahan lebih memilih kemungkinan kedua ini. Lebih jelas lagi, kata “mempercepat” ini hanya berdasarkan sudut pandang manusia. Dari sudut pandang Allah tidak mungkin hari itu dipercepat.

Hal yang sama terjadi dengan ayat-ayat yang seolah-olah menunjukkan bahwa umur manusia bisa bertambah panjang atau pendek karena ia melakukan hal-hal tertentu. Misalnya: Keluaran 20:12 - “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”. Padahal dalam ayat-ayat yang lain jelas dikatakan bahwa umur manusia sudah ditentukan oleh Allah, misalnya: Mazmur 39:5-6 - “(5) Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! (6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagiMu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela”. Hal ini dipertegas lagi dalam Matius 6:27 - “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” Karena itu, hindarilah berpikir untuk mempercepat kedatangan TUHAN, tetapi isilah hidup kita dengan kehidupan yang baik seolah-oleh besok TUHAN akan datang. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...