Renungan hari ini:
MAKANAN YANG SECUKUPNYA
Matius 6:11 (TB) "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya"
Matthew 6:11 (NET) "Give us today our daily bread”
Permohonan untuk memberikan makanan yang secukupnya bermakna agar Tuhan menolong kita mencarikan sebuah pekerjaan bagi kita. Atau, agar TUHAN menolong kita mempertahankan pekerjaanku. Ketika kita bekerja maka TUHAN akan memberikan kita kemampuan untuk membeli dan menyediakan makanan bagi kita. Sebaliknya ketika kita kehilangan pekerjaan, maka kita pun akan kehilangan kemampuan membeli makanan.
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” paling tidak mengandung dua makna. Pertama, perhatikan frase “pada hari ini”, dalam beberapa Alkitab terjemahan bahasa Inggris dituliskan kata “daily”, dalam bahasa Yunani digunakan kata “semeron”. Yang dalam hal ini mengajarkan kepada kita tentang hubungan dengan Tuhan adalah komunikasi sehari-hari. Tuhan Yesus tidak mengajarkan berdoa untuk meminta berkat pekan depan, bulan depan, tahun depan, karena Dia ingin berjumpa dengan kita setiap hari — a daily conversation. Sudahkah kita berbincang-bincang dengan-Nya hari ini?
Makna kedua, ada dalam kata “secukupnya”. Kalau kita baca dalam kutipan bahasa Jawanya, kata “makanan” digunakan kata “rejeki”. Jadi tidak berarti sempit tentang makanan saja, tetapi tentang berkat secara umum. Fokus kita adalah di kata “secukupnya”. Yah, Tuhan Yesus mengajarkan untuk meminta dalam takaran secukupnya, sebesar apa yang sesungguhnya kita perlukan. Hal ini, menurut saya adalah untuk menjaga hati kita dari keserakahan atas berkat.
Rasul Paulus juga mengajarkan prinsip yang sama dengan hal ini, “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” (1 Timotius 6:6-8). Sekarang ini saya belajar setiap hari berkata, “Tuhan, hari ini berkat secukupnya ya”, dan mengatakan dalam hati “asal ada makanan dan pakaian, cukup”, sebagaimana rasul Paulus mengatakannya.
Jangan salah mengerti dengan berkata, masakan cukup hanya makanan dan pakaian. Makna yang lebih dalam adalah tentang mencukupkan diri dengan apa yang kita perlukan, bukan dengan apa yang kita inginkan. Ketika kita berkata “secukupnya”, Tuhan tahu benar bahwa kadangkala kita juga harus beli bensin, musti beli pulsa, musti bayar pajak, dan keperluan-keperluan lainnya. Cukup itu kan relatif, cukup bagi saya belum tentu cukup bagi Anda. Yang saya alami adalah, Tuhan mengerti benar di mana kecukupan itu dalam hidup saya. Karena itu, yakinkan dirikita bahwa TUHAN akan terus memberikan kita setiap hari makanan bagi kita yang secukupnya. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN