Kamis, 04 Maret 2021

Renungan hari ini: “TERANG DAN SUKACITA (Mazmur 97:11)

 Renungan hari ini:

 

“TERANG DAN SUKACITA”




 

Mazmur 97:11 (TB) "Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati" 

 

Psalms 97:11 (NET) "The godly bask in the light; the morally upright experience joy"

 

Dalam nas hari ini ada dua berkat yang akan diterima, yakni terang bagi orang benar dan sukacita bagi orang yang tulus hati. Kedua berkat ini bisa saja kita miliki sekaligus dan atau satu-satu kita miliki silih berganti. 

 

Pertama, orang benar akan memeroleh terang. Hidup manusia sangat tergantung pada terang. Maka ketika Allah menciptakan alam semesta, pada hari pertama Allah menjadikan terang, bahkan sampai malam hari Allah juga memberikan alat-alat penerang bagi seluruh alam semesta yang pada waktu malam memasuki kegelapan. Mengapa terang sangat dibutuhkan? Karena dalam kegelapan kita tidak bisa bekerja dan melakukan apa pun. Hanya dengan terang, kita bisa bekerja dan beraktivitas. Terang itu begitu indah. Dimulai dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya, terang satu-satunya yang menghantar kita bekerja, semua tumbuhan membutuhkan terang sinar matahari; tubuh kita juga memerlukannya.

 

Terang itu bercahaya memancarkan sinarnya dengan kemilau. Kalau kita pergi ke tempat-tempat rekreasi atau mal, betapa indahnya cahaya sinar yang memancar dengan berbagai warna. Malam yang gelap pekat bisa berubah oleh sinar cahaya yang sangat indah. Pantulan sinar laser, misalnya, dapat memberikan cahaya yang sangat indah, bahkan bisa menari-nari sesuai dengan lagu-lagu yang mengiringinya.

 

Amsal menggambarkan terang yang bercahaya itu seperti hidup orang benar. Terang itu bisa dirasakan dan dinikmati oleh banyak orang. Semua orang bukan saja menyukai, tetapi juga menikmati dengan sukacita, bergembira ria, memberikan tepuk tangan yang gempita, ketika menyaksikan cahaya yang indah. Terang itu bisa mendatangkan berkat bagi orang banyak. Itulah terang yang berfungsi dengan baik. Orang yang benar akan memberikan dampak bagi orang lain yang mendatangkan sukacita, seperti terangnya cahaya yang bersinar. Orang benar adalah orang yang takut akan Tuhan, ia kenal dengan baik siapa Tuhannya dan apa yang dikehendaki untuk dilakukan dalam hidupnya.

 

Orang benar tahu apa yang harus dikerjakan untuk Tuhan dan bagi sesamanya. Maka dalam seluruh aktivitasnya, ia selalu belajar untuk mengenal Tuhan dan sesamanya dalam kebenaran-Nya. Tetapi orang fasik yang tidak mau mengenal Tuhan, ia tidak dapat memberikan terang bagi dirinya sendiri dan orang lain. Hidupnya akan padam dalam kegelapan. Cepat atau lambat hidup orang fasik akan padam, mati dan tinggal dalam kegelapan. Mengapa? Karena yang diperbuatnya jahat di mata Tuhan dan sesamanya. Hanya orang yang berada dalam kebenaran Tuhan saja yang dapat menajdi terang

 

Kedua, orang yang tulus hati akan memeroleh sukacita. Arti kata tulus adalah bersih hati, sungguh, jujur, tidak pura-pura, tidak serong. Yang dapat mengetahui apakah seseorang memiliki hati yang tulus atau tidak adalah Tuhan. Manusia tidak dapat mengetahuinya karena ketidaktulusan dapat ditutupi oleh raut wajah dan kata-kata yang manis. Ketulusan merupakan kualitas hati yang sangat penting di hadapan Tuhan. Salah satu ujian untuk ketulusan adalah dalam hal memberi. Orang yang memberi dengan tulus tidak mengharapkan balas jasa, tetapi jika kita tidak tulus maka hati akan menjadi kecewa pada waktu pemberian kita tidak dibalas sesuai dengan yang kita harapkan. Ketulusan juga diuji pada waktu kita memuji seseorang. Apakah kita memuji hanya untuk menyenangkan hati seseorang tetapi sebenarnya apa yang ada di hati tidak sesuai dengan apa yang kita katakan. Dalam hal mengasihipun, kita harus tulus. Orang yang mengasihi dengan tulus akan tetap dapat mengasihi apabila orang yang dikasihi melakukan hal-hal yang tidak berkenan dan mengecewakan. Belajarlah dari Tuhan Yesus yang dapat mengasihi kita dengan tulus meski kita masih jatuh bangun dalam dosa dan sering mengecewakan Tuhan. Orang yang tulus hati pada akhirnya merasakan sukacita karena ia tidak pernah mengharap balas budi, balas jasa, dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain. Karena itu, jadilah orang benar dan tulus hati agar kita memeroleh terang dan sukacita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...