Selasa, 12 September 2023

Renungan hari ini: “PERTOBATAN PAULUS” (Kisah Para Rasul 22:16)

 Renungan hari ini:

 

“PERTOBATAN PAULUS”


 

Kisah Para Rasul 22:16 (TB2) "Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"

 

Acts 22:16 (NET) "And now what are you waiting for? Get up, be baptized, and have your sins washed away, calling on his name"

 

Nas hari ini merupakan bagian dari kotbah yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada sekelompok orang, termasuk seorang Ananias, setelah Paulus mengalami peristiwa pertobatan yang dramatis di jalan menuju Damaskus. Latar belakang dari pernyataan ini dapat dipahami melalui konteks peristiwa pertobatan Paulus. Sebelum pertobatan Paulus, dia dikenal sebagai Saulus, seorang penganiaya keras orang-orang Kristen. Namun, di perjalanan menuju Damaskus, dia mengalami pengalaman yang mengubah hidupnya, di mana Yesus Kristus secara langsung muncul kepadanya dalam cahaya terang dari langit. Pengalaman ini membuatnya tuli dan buta sementara.

 

Setelah pengalaman tersebut, Saulus dibawa ke Damaskus, dan Tuhan memberitahu seorang murid Kristen bernama Ananias untuk mendatangi Saulus. Ananias awalnya merasa takut karena tahu reputasi buruk Saulus sebagai penganiaya Kristen. Namun, Tuhan memerintahkan Ananias untuk memberikan penglihatan kepada Saulus dan mengatakan bahwa Saulus adalah "perangkat pilihan TUHAN untuk membawa nama TUHAN di depan bangsa-bangsa dan raja-raja serta orang Israel." Ananias memenuhi perintah Tuhan dan menemui Saulus, meletakkan tangannya di atasnya, sehingga Saulus mendapatkan kembali penglihatannya dan disiapkan untuk menerima ajaran Kristen. 

 

Dalam konteks ini, perintah "mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis" mengacu pada tindakan baptisan yang dilakukan oleh Ananias terhadap Saulus. Baptisan merupakan simbol pertobatan dan penerimaan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ananias juga menyampaikan bahwa baptisan tersebut akan menyucikan dosa-dosa Saulus. Ini menggambarkan pemulihan dan pengampunan dosa-dosa masa lalu Saulus melalui iman dalam Yesus Kristus. Jadi, latar belakang nas ini adalah sebagai bagian dari proses pertobatan dan pengenalan Saulus kepada iman Kristen setelah pengalaman dramatisnya di jalan menuju Damaskus. Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya baptisan sebagai tindakan pertobatan dan pengampunan dosa serta panggilan Saulus untuk melayani Kristus dalam misi-Nya.

 

Apa yang perlu direfleksikan dari nas hari ini? Nas hari ini dapat memberikan berbagai aspek yang perlu direfleksikan, yakni:

 

Pertama, pentingnya pertobatan. Pernyataan ini menyoroti pentingnya pertobatan dalam hidup seorang individu. Saulus, yang sebelumnya adalah seorang penganiaya Kristen yang keras, mengalami pertobatan yang dramatis dan tulus. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap orang, bagaimanapun masa lalunya, memiliki kesempatan untuk bertobat dan mengubah jalan hidupnya. Manusia tidak dinilai pada awal kehidupannya, tetapi dinilai pada akhir kehidupannya. Hidup kita ditentukan pada akhir perjalanan hidup kita, apakah kita sempat bertobat hingga akhir hidup kita atau tidak?

 

Kedua, pengampunan dosa. Baptisan yang disebutkan dalam ayat ini adalah tanda pertobatan dan pengampunan dosa. Baptisan adalah simbol pemurnian dan penerimaan Kristus sebagai Juruselamat. Ini mengajarkan bahwa melalui iman kepada Yesus Kristus, dosa-dosa kita dapat diampuni, dan kita dapat memulai hidup yang baru.

 

Ketiga, tidak ada alasan untuk ragu-ragu. Pernyataan "mengapa engkau masih ragu-ragu?" mengajak kita untuk tidak ragu-ragu dalam menerima anugerah dan kasih Allah. Terkadang, kita mungkin merasa tidak layak menerima pengampunan-Nya, tetapi pesan ini mengingatkan kita bahwa Allah mengundang kita untuk datang kepada-Nya tanpa ragu-ragu.

 

Keempat, ketaatan kepada Tuhan. Pernyataan ini juga menekankan pentingnya ketaatan kepada Tuhan. Saulus diberi perintah untuk "bangunlah" dan berbuat sesuai dengan panggilan Tuhan. Ini menggambarkan pentingnya ketaatan dalam menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena itu, renungan ini mengingatkan kita bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni oleh Allah, dan bahwa kita semua memiliki panggilan untuk melayani Kristus dalam cara yang berbeda dalam hidup kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...