Senin, 19 Maret 2018

Renungan hari ini: MANUSIA MEMANDANG ALLAH

Renungan hari ini:

MANUSIA MEMANDANG ALLAH


Yesaya 17:7 (TB) "Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel"

Isaiah 17:7 (NRSV) "On that day people will regard their Maker, and their eyes will look to the Holy One of Israel”

Manusia memandang Allah berarti itu adalah saat kita berdoa. Berdoa menjadi sarana kita memandang wajah Allah dan bertemu dengan wajah-Nya. Jika mau jujur, kapan terakhir kali kita berdoa dengan waktu minimal 1 jam lamanya? Atau kapan terakhir kali kita berdoa hingga meneteskan air mata? Jika kita mau jujur, sangat mungkin bahwa kita justru lebih sering berdoa atau memiliki kualitas doa yang baik ketika kita sedang mengalami masalah yang sangat berat dalam kehidupan kita. Jika hidup kita lancar-lancar saja tanpa ada masalah, maka kita mungkin tidak akan pernah berdoa kepada Tuhan. Boro-boro berdoa kepada Tuhan, ingat Tuhan saja mungkin tidak pernah, yang selama ini diingat mungkin hanyalah uang, kekayaannya, pacarnya, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu jangan salahkan jika Tuhan akhirnya “mencoba menarik perhatian kita” dengan cara memberi kita masalah yang berat. Mungkin masalah tersebut adalah dampak atau konsekuensi dari dosa yang pernah kita lakukan. Tetapi mungkin juga masalah tersebut bisa terjadi karena Tuhan ingin agar kita kembali lagi mau mencari Tuhan.

Bangsa Israel sendiri pernah mengalami kondisi seperti tersebut. Setelah kematian Raja Salomo, bangsa Israel terpecah menjadi 2 kerajaan: Kerajaan Israel (10 suku) dan Kerajaan Yehuda (2 suku). Setelah pecah menjadi 2 kerajaan ini pun keadaan tidak berubah menjadi lebih baik. Mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala. Padahal di masa itu, ada Bait Allah yang sangat megah sebagai tempat dimana mereka seharusnya datang kepada Allah. Akan tetapi mereka justru lebih suka menyembah dewa-dewa berpatung milik bangsa-bangsa di sekitarnya. Oleh karena itu Tuhan pun marrah dan menghukum bangsa Israel hingga mereka pun ditawan oleh bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan.

Apa kata Tuhan setelah peristiwa itu terjadi? Tuhan berkata bahwa justru pada waktu itulah manusia (merujuk kepada bangsa Israel keturunan Yakub) akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel (ay. 7). Bahkan ayat selanjutnya Tuhan mengatakan bahwa mereka (bangsa Israel) tidak akan memandang kepada mezbah-mezbah kepada dewa-dewa yang dulu pernah dibuat oleh tangan mereka. Mereka tidak akan membuat tiang-tiang berhala, tetapi akan bertobat dan hanya akan beribadah kepada Allah saja (ay. 8). Sejarah membuktikan bahwa bangsa Yehuda menjadi sungguh-sungguh setia kepada Tuhan Allah sejak mereka dibuang ke Babel. Sekembalinya mereka dari Babel, mereka benar-benar hidup menjalankan Hukum Taurat Tuhan, walaupun hal ini akhirnya menimbulkan dampak negatif yaitu munculnya para ahli Taurat di masa Tuhan Yesus yang tidak mau percaya kepada Tuhan karena mereka menganggap diri mereka yang paling benar.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memiliki jam doa yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan? Sudahkah kita sungguh-sungguh mencari Tuhan dengan sepenuh hati kita? Jika belum, maka bisa Tuhan akan “mengirimkan” masalah kepada kita agar dalam masalah tersebut kita mau mencari Tuhan. Ingat bahwa Tuhan pun dapat menggunakan masalah dalam kehidupan kita untuk mendidik kita dan mendatangkan kebaikan bagi kita. Mungkin ketika masalah tersebut datang, kita akan protes kepada Tuhan. Tetapi percayalah, dalam keadaan seperti itu, mungkin kita akan lebih fokus lagi memandang Tuhan, melihat kepada wajah-Nya dan berharap hanya kepada-Nya. Karena itu, tetaplah memandang wajah-Nya agar Ia memberikaan yang terbaik bagi kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN


Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...