Renungan hari ini:
MANUSIA MEMANDANG ALLAH
Yesaya 17:7 (TB) "Pada waktu itu
manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat
kepada Yang Mahakudus, Allah Israel"
Isaiah 17:7 (NRSV) "On that day
people will regard their Maker, and their eyes will look to the Holy One of
Israel”
Manusia memandang Allah berarti itu
adalah saat kita berdoa. Berdoa menjadi sarana kita memandang wajah Allah dan
bertemu dengan wajah-Nya. Jika mau jujur, kapan terakhir kali kita berdoa
dengan waktu minimal 1 jam lamanya? Atau kapan terakhir kali kita berdoa hingga
meneteskan air mata? Jika kita mau jujur, sangat mungkin bahwa kita justru
lebih sering berdoa atau memiliki kualitas doa yang baik ketika kita sedang
mengalami masalah yang sangat berat dalam kehidupan kita. Jika hidup kita
lancar-lancar saja tanpa ada masalah, maka kita mungkin tidak akan pernah
berdoa kepada Tuhan. Boro-boro berdoa kepada Tuhan, ingat Tuhan saja mungkin
tidak pernah, yang selama ini diingat mungkin hanyalah uang, kekayaannya,
pacarnya, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu jangan salahkan jika
Tuhan akhirnya “mencoba menarik perhatian kita” dengan cara memberi kita
masalah yang berat. Mungkin masalah tersebut adalah dampak atau konsekuensi
dari dosa yang pernah kita lakukan. Tetapi mungkin juga masalah tersebut bisa
terjadi karena Tuhan ingin agar kita kembali lagi mau mencari Tuhan.
Bangsa Israel sendiri pernah mengalami
kondisi seperti tersebut. Setelah kematian Raja Salomo, bangsa Israel terpecah
menjadi 2 kerajaan: Kerajaan Israel (10 suku) dan Kerajaan Yehuda (2 suku).
Setelah pecah menjadi 2 kerajaan ini pun keadaan tidak berubah menjadi lebih
baik. Mereka jatuh ke dalam penyembahan berhala. Padahal di masa itu, ada Bait
Allah yang sangat megah sebagai tempat dimana mereka seharusnya datang kepada
Allah. Akan tetapi mereka justru lebih suka menyembah dewa-dewa berpatung milik
bangsa-bangsa di sekitarnya. Oleh karena itu Tuhan pun marrah dan menghukum
bangsa Israel hingga mereka pun ditawan oleh bangsa-bangsa lain yang tidak
mengenal Tuhan.
Apa kata Tuhan setelah peristiwa itu
terjadi? Tuhan berkata bahwa justru pada waktu itulah manusia (merujuk kepada
bangsa Israel keturunan Yakub) akan memandang kepada Dia yang menjadikannya,
dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel (ay. 7). Bahkan
ayat selanjutnya Tuhan mengatakan bahwa mereka (bangsa Israel) tidak akan
memandang kepada mezbah-mezbah kepada dewa-dewa yang dulu pernah dibuat oleh
tangan mereka. Mereka tidak akan membuat tiang-tiang berhala, tetapi akan
bertobat dan hanya akan beribadah kepada Allah saja (ay. 8). Sejarah
membuktikan bahwa bangsa Yehuda menjadi sungguh-sungguh setia kepada Tuhan
Allah sejak mereka dibuang ke Babel. Sekembalinya mereka dari Babel, mereka
benar-benar hidup menjalankan Hukum Taurat Tuhan, walaupun hal ini akhirnya
menimbulkan dampak negatif yaitu munculnya para ahli Taurat di masa Tuhan Yesus
yang tidak mau percaya kepada Tuhan karena mereka menganggap diri mereka yang
paling benar.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita
memiliki jam doa yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan? Sudahkah kita
sungguh-sungguh mencari Tuhan dengan sepenuh hati kita? Jika belum, maka bisa
Tuhan akan “mengirimkan” masalah kepada kita agar dalam masalah tersebut kita
mau mencari Tuhan. Ingat bahwa Tuhan pun dapat menggunakan masalah dalam kehidupan
kita untuk mendidik kita dan mendatangkan kebaikan bagi kita. Mungkin ketika
masalah tersebut datang, kita akan protes kepada Tuhan. Tetapi percayalah,
dalam keadaan seperti itu, mungkin kita akan lebih fokus lagi memandang Tuhan,
melihat kepada wajah-Nya dan berharap hanya kepada-Nya. Karena itu, tetaplah
memandang wajah-Nya agar Ia memberikaan yang terbaik bagi kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN