Senin, 04 Februari 2019

Renungan hari ini: ANAK ALLAH

Renungan hari ini: 

ANAK ALLAH



Roma 8:14 (TB) "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah" 

Romans 8:14 (NET) "For all who are led by the Spirit of God are the sons of God” 

Siapakah yang disebut dengan anak Allah? Menurut Paulus bahwa semua orang, yang dipimpinRoh Allah,adalah anak Allah. Kata “semua” di satu sisi hendak menunjukkan bahwa tidak ada diskriminasi untuk menjadi anak Allah, bahwa mereka, siapapun yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah. Tetapi di pihak lain, dalam kata “semua” ini Paulus ingin menekankan bahwa kalau seseorang tidak dipimpin Roh Allah, maka ia bukanlah anak Allah, siapapun orang itu. Dalam hal ini seseorang dapat dikatakan sebagai anak Allah, bukan karena menjadi aktivis gereja, majelis atau pendeta, tetapi karena yang dipimpin oleh Roh Kudus. Jadi kalau dikatakan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus, artinya bukan saja bahwa di luar Kristus tidak ada keselamatan, tetapi juga bahwa keselamatan hanya melalui atau oleh korban Tuhan Yesus dan atas mereka yang memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.

Jadi keselamatan hanya dalam Yesus Kristus, bukan hanya menunjuk korban Tuhan Yesus di kayu salib, tetapi juga fakta bahwa hanya orang percaya yang memiliki fasilitas dipimpin oleh Roh. Inilah fasilitas keselamatan agar orang percaya dapat dikembalikan ke rancangan Allah semula. Hasil dari dipimpin Roh Kudus ini orang percaya menemukan roh (dalam arti gairah, spirit, atau hasrat), dan jika hidup menurut roh tersebut orang percaya dibebaskan dari hukum dosa dan hukum maut. Jika hal ini terjadi atau berlangsung dalam kehidupan orang percaya, maka seseorang dapat dikatakan sah sebagai anak-anak Allah.

Dalam hal ini jelas sekali bahwa seseorang dapat menjadi anak Allah yang benar atau sah, tergantung masing-masing individu. Jika seorang Kristen masih memiliki tanda-tanda orang yang hidup menurut daging, maka jelas bukan anak Allah. Ia bisa merasa sebagai anak Allah, tetapi Allah tidak akan mengakuinya. Tuhan menyediakan fasilitas untuk hidup menurut roh, tetapi apakah seseorang hidup menurut roh atau daging tergantung masing-masing individu. Dalam hal ini, Tuhan memberi kebebasan kepada masing-masing individu.

Dalam Roma 8:14 Firman Tuhan menunjukkan bahwa orang yang sah sebagai anak-anak Allah adalah orang-orang yang hidup dalam pimpinan Roh Allah. Kualifikasi ini tidak bisa digantikan dengan yang lain. Orang yang hidup dalam pimpinan Roh Allah adalah orang-orang yang selalu melakukan segala sesuatu selalu sesuai dengan kehendak Bapa. Hanya orang yang memiliki cara berpikir Allah yang dapat melakukan hal ini. Itulah sebabnya dalam Roma 12:2, Firman Tuhan mengatakan agar orang percaya tidak serupa dengan dunia ini. Orang percaya harus berusaha mengerti kehendak Allah sampai tingkat sempurna. Hal ini merupakan pergumulan inti orang percaya.

Oleh sebab itu harus diingat bahwa menjadi orang percaya berarti kita berhutang untuk hidup menurut Roh, bukan menurut daging. Menurut daging artinya menuruti diri sendiri atau hidup dalam kewajaran manusia lain hidup. Mereka yang memikirkan hal-hal dari daging atau dunia ini, tidak berpikir mengenai kehidupan di balik kuburnya. Mereka hidup hanya untuk mencari dan menikmati dunia ini dengan segala fasilitasnya. Inilah yang dimaksud dengan “percintaan dunia”. Mereka hidup dalam keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Banyak orang Kristen masih berkondisi seperti ini. Sebenarnya mereka tidak layak menyebut diri sebagai anak-anak Allah. Mereka tidak layak pula memanggil Allah (Theos) sebagai Bapa.

Hidup menurut roh artinya hanya bertindak sesuai dengan pikiran dan perasaan Tuhan. Tentu saja orang-orang yang hidup menurut roh tidak lagi hidup menuruti keinginanya sendiri. Tetapi mengarahkan diri kepada kehendak dan rencana Tuhan serta memfokuskan diri pada kehidupan yang akan datang, yaitu Kerajaan Surga. Jika orang percaya bisa melakukan hal ini, betapa hebat kualitas hidup yang dimiliki orang-orang seperti ini. Hal inilah yang mengesahkan dan menunjukkan bahwa dirinya adalah anak-anak Allah. Dalam hal ini seorang yang menyebut Allah (Theos) sebagai Bapa haruslah memiliki kualitas yang sangat luar biasa. Dengan demikian apakah seseorang nanti akan diterima di dalam keluarga Kerajaan atau tidak, sudah nampak dari perilakunya sekarang di bumi ini. Karena itu, hiduplah dalam Roh Allah agar Allah mengangkat kita menjadi anak-Nya. (rsnh)

Selamat Menikmati Liburan dan Merayakan Gong Xi Fa Cai 2570 bagi yang merayakannya

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...