Sabtu, 17 Juni 2023

KOTBAH MINGGU TRINITATIS 2 Minggu, 18 Juni 2023 "SETIA MELAKUKAN FIRMAN TUHAN" (Keluaran 19:1-8)

KOTBAH MINGGU TRINITATIS 2

Minggu, 18 Juni 2023

 

"SETIA MELAKUKAN FIRMAN TUHAN"

Kotbah: Keluaran 19:1-8    Bacaan: Yakobus 2:14-17


 

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedua setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Setia Melakukan Firman TUHAN”. Arti dan makna penulis Kitab Keluaran membahas tema "Setia Melakukan Firman Tuhan" dalam Keluaran 19:1-8 adalah untuk menekankan pentingnya ketaatan dan kesetiaan bangsa Israel dalam menjalankan perintah dan hukum Allah. Dalam konteks ini, tema tersebut mencerminkan beberapa aspek yang penting:

 

Pertama, kesetiaan sebagai tanggapan atas pembebasan. Tema ini muncul setelah bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, di mana Allah dengan kuasa-Nya sendiri membebaskan mereka. Dalam konteks ini, melalui tema ini, penulis menunjukkan bahwa tanggapan yang tepat atas pembebasan yang diberikan oleh Allah adalah dengan hidup setia dalam ketaatan kepada-Nya.

 

Kedua, peneguhan perjanjian antara Allah dan bangsa Israel. Ketika bangsa Israel tiba di Gunung Sinai, Allah menegakkan perjanjian-Nya dengan mereka. Dalam perjanjian ini, Allah menawarkan hubungan yang khusus dengan bangsa Israel dan menetapkan hukum dan perintah-Nya. Tema "Setia Melakukan Firman Tuhan" menyoroti pentingnya menjaga perjanjian ini dengan hidup taat terhadap hukum dan perintah-Nya.

 

Ketiga, identitas khusus sebagai umat yang dipilih. Allah menunjukkan bahwa jika bangsa Israel tetap setia dalam melaksanakan Firman-Nya, mereka akan menjadi umat-Nya yang terpilih dari antara semua bangsa. Tema ini menunjukkan pentingnya menjaga identitas khusus sebagai umat Allah dengan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip dan hukum-Nya.

 

Keempat, kesaksian bagi dunia tentang karakter Allah. Bangsa Israel dipanggil untuk menjadi saksi atas kasih dan pembebasan Allah. Tema "Setia Melakukan Firman Tuhan" menggarisbawahi tanggung jawab mereka untuk hidup sebagai saksi yang setia dan mencerminkan karakter Allah dalam hubungan mereka dengan-Nya dan dengan sesama. Ini juga mengandung makna bahwa hidup yang setia dan taat kepada Firman Tuhan dapat menjadi kesaksian yang kuat bagi dunia tentang kasih, keadilan, dan kekudusan Allah.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana cara kita agar bisa setia melakukan Firman TUHAN? Ada beberapa langkah yang dapat kita ambil agar dapat setia melaksanakan Firman Tuhan, yakni:

 

Pertama, kita harus mendengarkan Firman Tuhan. Seperti yang terjadi pada bangsa Israel, kita juga perlu mendengarkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ini berarti menghabiskan waktu dalam membaca, mempelajari, dan merenungkan Kitab Suci secara teratur. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami kehendak Allah dan petunjuk-Nya bagi hidup kita.

 

Kedua, kita harus mampu mematuhi perintah-Nya. Setia melaksanakan Firman Tuhan berarti melakukan apa yang telah diinstruksikan oleh-Nya. Ini mencakup baik perintah moral maupun ajaran-ajaran yang diberikan-Nya melalui Yesus Kristus. Kita harus menghormati dan menjalankan prinsip-prinsip ajaran-Nya dalam segala aspek kehidupan kita, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dalam hubungan dengan sesama.

 

Ketiga, kita harus mampu menjaga perjanjian dengan Allah. Seperti bangsa Israel, kita juga memasuki perjanjian dengan Allah melalui Yesus Kristus sebagai juru selamat kita. Kita harus menjaga dan hidup dalam perjanjian ini dengan setia. Ini berarti hidup dalam persekutuan dengan Allah, bergantung pada-Nya, dan menghindari dosa serta segala bentuk pengorbanan yang tidak layak.

 

Keempat, kita harus menjadi saksi kasih dan pembebasan-Nya. Allah mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka adalah saksi atas kasih-Nya dan pembebasan-Nya. Demikian pula, sebagai orang percaya, kita harus menjadi saksi bagi dunia tentang kasih dan pembebasan Allah melalui perilaku dan kesaksian hidup kita. Kita harus memperlihatkan kasih, belas kasihan, dan keadilan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat melihat cahaya Allah yang bersinar melalui kita.

 

Kelima, kita harus menghidupi prinsip kesucian. Allah memanggil bangsa Israel untuk menjadi umat yang kudus. Demikian pula, kita juga dipanggil untuk hidup dalam kesucian dan menjauhi kehidupan yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Ini melibatkan mengendalikan pikiran, perkataan, dan tindakan kita, serta memilih hidup yang saleh dan bermartabat di hadapan Allah.

 

Keenam, kita harus mampu mempertahankan komitmen. Setia melaksanakan Firman Tuhan bukanlah sekadar tindakan sesaat, tetapi sebuah komitmen seumur hidup. Kita perlu mempertahankan komitmen kita dalam mengikuti dan melaksanakan Firman Tuhan, meskipun mungkin ada tantangan, godaan, atau keterbatasan yang kita hadapi. Keutamaan kita harus tetap berada pada relasi kita dengan Allah dan hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan memperkuat hubungan kita dengan Allah melalui doa, ibadah, dan persekutuan yang berkelanjutan, kita dapat tumbuh dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Firman Tuhan.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dari perikope Minggu kedua setelah Trinitatis ini? Berdasarkan Keluaran 19:1-8, ada beberapa hal yang dapat kita renungkan tentang pentingnya menjadi setia dalam melaksanakan Firman Tuhan, yaitu:

 

Pertama, Allah memilih kita sebagai umat-Nya. Seperti bangsa Israel dipilih oleh Allah untuk menjadi umat-Nya yang terpilih, demikian juga sebagai orang percaya, kita dipilih oleh-Nya untuk hidup dalam hubungan yang khusus dengan-Nya. Ini adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab yang besar. Kita harus menghargai panggilan ini dan berusaha hidup dalam kesetiaan kepada-Nya.

 

Kedua, kasih dan pembebasan Allah. Renungkan tentang kasih dan pembebasan Allah yang diberikan kepada bangsa Israel. Allah membebaskan mereka dari perbudakan dan memimpin mereka ke tanah yang dijanjikan. Ini mengingatkan kita tentang kasih Allah yang tak terbatas dan kuasa-Nya untuk membebaskan kita dari dosa dan pengaruh negatif dalam hidup kita. Kita harus hidup sebagai orang yang terbebaskan dalam kasih-Nya.

 

Ketiga, perjanjian dengan Allah. Allah menegaskan pentingnya menjaga perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan bangsa Israel. Demikian juga, kita memasuki perjanjian dengan Allah melalui iman dalam Yesus Kristus. Perjanjian ini memerlukan kesetiaan dan ketaatan dari pihak kita. Renungkan tentang komitmen kita untuk hidup dalam perjanjian ini dan menjaga hubungan kita dengan Allah.

 

Keempat, tanggung jawab sebagai saksi. Allah mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka adalah saksi atas kasih-Nya dan pembebasan-Nya. Kita juga dipanggil untuk menjadi saksi kasih Allah dan karya-Nya dalam dunia ini. Renungkan tentang bagaimana hidup kita dapat menjadi kesaksian bagi orang lain tentang kasih dan kuasa Allah. Pertanyaannya adalah, apakah kita hidup dengan cara yang menggambarkan karakter Allah dan memperlihatkan pengaruh-Nya dalam hidup kita?

 

Kelima, kesucian dan kekudusan. Allah memanggil bangsa Israel untuk menjadi umat yang kudus. Kesetiaan dalam melaksanakan Firman Tuhan berarti hidup dalam kesucian dan menjauhi apa yang tidak berkenan di hadapan-Nya. Renungkan tentang pentingnya menjaga kekudusan dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang diberikan oleh Allah dalam Firman-Nya.

 

Keenam, komitmen dan keteguhan. Kesetiaan dalam melaksanakan Firman Tuhan memerlukan komitmen dan keteguhan yang kuat. Renungkan tentang tekad dan tekun yang diperlukan untuk tetap setia dalam mengikuti kehendak Allah, meskipun mungkin ada tantangan, godaan, atau kesulitan yang kita hadapi. Kita harus tetap teguh dalam iman dan komitmen kita untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Karena itu, renungkanlah tentang betapa besar kasih dan pembebasan Allah, panggilan-Nya atas hidup kita, dan tanggung jawab kita untuk hidup dalam kesetiaan kepada-Nya. Biarkan firman ini menginspirasi dan membimbing kita dalam hidup kita sehari-hari. (rsnh)

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...