Senin, 07 Mei 2018

Renungan hari ini: MENAIKKAN DOA-DOA

Renungan hari ini: 

MENAIKKAN DOA-DOA


1 Timotius 2:1 (TB) "Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang" 

1 Timothy 2:1 (NRSV) "First of all, then, I urge that supplications, prayers, intercessions, and thanksgivings be made for everyone” 

Doa yang kita naikkan itu berjenis-jenis. Menurut nas hari ini, penulis Timotius meminta kita menaikkan doa permohonan, doa syafaat, dan doa ucapan syukur. Doa yang kita panjatkan terkadang sering salah kaprah. Ketika anak-anak sedang merayakan ulangtahun kita meminta doa syafaat, padahal yang cocok di dalam situasi itu adalah doa syukur. Ketika kita menjengguk orang sakit kita juga menaikkan doa syafaat bagi orang sakit, padahal yang cocok adalah doa permohonan kesembuhan. Kerancuan seperti ini sering kita tidak sadari sehingga semua doa kita samakan menjadi doa syafaat.

Doa syafaat adalah doa yang dinaikkan oleh anak Tuhan atau hamba Tuhan untuk kepentingan orang lain.  Dalam berdoa syafaat orang berdiri sebagai imam-imam Tuhan untuk kepentingan orang lain.  Tuhan Yesus adalah figur seorang pendoa syafaat sejati.  Yohanes 17 adalah doa syafaat yang dinaikkan oleh Tuhan Yesus kepada Bapa di sorga untuk murid-murid-Nya  (orang percaya)  sebelum Ia terpisah dari dunia ini.

Paulus juga seorang pendoa syafaat.  Kepada jemaat di Kolose Paulus menyatakan,  "...kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.

Berdoa syafaat adalah adalah mendoakan orang lain dan sesama saudara seiman. Namun menjadi seorang pendoa syafaat adalah tidak mudah karena tidak semua orang mau berdoa untuk orang lain. Adalah lebih mudah berdoa untuk diri sendiri. Itulah sebabnya banyak orang Kristen kurang memahami dan menyadari arti doa syafaat sehingga mereka pun menolak dan menghindarkan diri dari berdoa syafaat. Berdoa untuk diri sendiri adalah hal yang biasa, tetapi berdoa untuk orang lain adalah luar biasa.

Terkadang, berdoa untuk diri sendiri pun saat ini sudah sangat jarang dilakukan anak-anak Tuhan. Ba­nyak orang saat ini merasa dirinya sanggup untuk melakukan berbagai hal tanpa pertolongan Tuhan. Mereka beranggapan bahwa apa yang mereka peroleh adalah karena kekuatan mereka sendiri. Banyak manusia saat ini menomorduakan Tuhan, atau bahkan sudah melupakan Tuhan.

Padahal, Alkitab menyatakan bahwa semua anak Tuhan harus melakukan doa syafaat:  berdoa untuk keselamatan orang lain, kesembuhan saudara seiman yang sakit, berdoa untuk bangsa dan negara, berdoa untuk para hamba Tuhan dan sebagainya. Hanya orang-orang yang hidup dalam kekudusan dan yang memiliki kerinduan untuk bercakap-cakap dengan Tuhan yang akan berdiri sebagai imam-imam Tuhan dan berdoa syafaat untuk keselamatan orang lain.

Syafaat berarti datang di hadapan Tuhan dengan tujuan menggantikan posisi seseorang. Mempercayai bahwa Tuhan Yesus adalah seorang yang menggantikan posisi kita di hadapan Allah untuk selama-lamanya. Firman Tuhan berkata, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagai­mana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri ber­doa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan" (Rm. 8:26). Ingatlah, Roh Kudus membimbing kita supaya dapat berdoa.

Untuk lebih menguatkan anak-anak Tuhan, kita harus merindukan doa syafaat untuk semua orang yang mengalami kesulitan, mengalami penderitaan dan permasalahan. Mari berdoa dengan rendah hati dan sujud dihadapan Allah Yang Maha Tinggi.

Berdoa dengan rendah hati dapat diartikan sebagai kemurnian dan kelemahlembutan. Kita akan mem­pelajari Abraham yang adalah nenek moyang orang beriman. Dia adalah "prototype"(gambar awal) Yesus Kristus yang memberikan teladan kerendahan hati. Abraham menyahut, "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu" (Kej. 18:27). Karena itu, naikkanlah doa-doa pada saat dan situasi yang benar agar doa itu sesuai dengan tujuannya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...