Selasa, 20 Juli 2021

Renungan hari ini: “YESUS MENJADIKAN MATA HATIKITA TERANG” (Efesus 1:18)

 Renungan hari ini:

 

“YESUS MENJADIKAN MATA HATIKITA TERANG”




 

Efesus 1:18 (TB) "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus"

 

Ephesians 1:18 (NET) 'Since the eyes of your heart have been enlightened – so that you may know what is the hope of his calling, what is the wealth of his glorious inheritance in the saints"

 

“Mata secara fisik”, adalah pelita bagi tubuh, bukan pelita bagi akal (intelek), bukan juga pelita bagi jiwa, tapi pelita bagi tubuh kita. Dan selama pelita itu bekerja dengan baik, kita mempunyai cahaya dalam tubuh kita. Coba tutup mata kita dan lihat apa yang terjadi. Di saat kita menutup mata, segalanya menjadi gelap.Seketika itu juga kita tiba-tiba berada dalam kegelapan. Lalu kita buka mata, dan semuanya menjadi terang kembali. Yesus berkata, “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; tetapi jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu!” (Mat. 6:22-23)

 

Ketika kita membaca pernyataan di atas, kita mungkin akan bertanya apa yang dimaksudkannya? Apa yang ingin disampaikan oleh Yesus kepada kita? Ia menyatakan bahwa “mata adalah pelita”, dan pelita itu adalah “pelita tubuhmu”. Jika matamu ”baik”, maka seluruh tubuhmu akan menjadi terang. Tetapi jika matamu jahat atau sakit, maka seluruh tubuhmu akan penuh dengan kegelapan. Di sini Yesus berbicara dalam perumpamaan, seperti yang sering ia lakukan untuk mengajarkan hal-hal rohani kepada kita. Yesus ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepada kita. Tidak ada hal yang tidak penting yang dikatakan oleh Yesus. Ia memberitahu kita sesuatu yang ada kaitannya dengan rahasia penglihatan rohani.

 

Dalam nas hari ini, Paulus mengingatkan kita bahwa mata hati kita telah dibuka. Inilah intinya. Banyak orang tidak memahami Injil, bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mereka tidak mempunyai penglihatan rohani. Mereka buta secara rohani, maka mereka tidak mengerti perkara-perkara rohani. Itulah yang Yesus ingin katakan kepada kita, yaitu untuk mengerti mengapa beberapa orang dapat melihat, sedangkan beberapa orang tidak; mengapa seseorang dapat melihat keindahan dan kemuliaan Kristus, sedangkan seorang yang lain tidak dapat melihatnya. Orang tersebut tidak tahu apa yang begitu menggairahkan, karena ia tidak dapat melihat apa-apa.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apa artinya jika hati kita dijadikan menjadi terang oleh Yesus?

 

Pertama, mata hati yang terang artinya sebuah KEHIDUPAN. Di dalam Yesus Kristus, sebuah pengharapan yang menjanjikan. Kata ini dipakai berkaitan dengan sukacita, beroleh berkat dan hidup, bertentangan dengan dukacita, kemalangan dan kematian. Sudah sejak zaman dini kata ini dipakai untuk menandakan kehadiran dan kasih Allah (Mzm. 27:1) bertentangan dengan penghukuman Allah (Am. 5:18). Dari sini dan sumber-sumber lain muncullah dualisme pandangan etis antara terang dan gelap, yaitu yang baik dan yang jahat, yang sering dikemukakan dalam Perjanjian Baru (Yoh. 3:19).

 

Kedua, mata hati yang terang artinya panggilan  kemuliaan. Pemikiran yang sama terlihat dalam ungkapan khas Ibrani “anak-anak terang” yang dipakai 2 kali oleh Paulus (Ef. 5:8). Demikianlah Kristus menunjuk kepada diri-Nya sebagai “terang dunia” (Yoh. 8:12) dan dalam Kotbah di Bukit menerapkan istilah ini kepada murid-murid-Nya (Mat. 5:14-16). Demikian pula Paulus dapat menunjuk kepada “cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus” dan kepada Allah sendiri yang “membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita”.

 

Ketiga, mata hati yang terang  artinya orang-orang Kudus.  Istilah terang tidak begitu sering mengacu kepada kekudusan Allah, tapi lebih mengarah kepada penyataan kasih-Nya di dalam Kristus dan penerobosan kasih itu ke dalam hidup yang digelapkan oleh dosa.  Kekudusan Allah diungkapkan dalam istilah-istilah terang (1 Tim. 6:16) di mana Ia dikatakan “bersemayam di dalam terang yang tidak terhampiri”; juga mengatakan bahwa “Allah itu terang” (1 Yoh. 1:5). Karena itu, marilah terus berjuang menjadikan mata hatikita terang agar kita mengerti pengharapan dan panggilan-Nya dalam hidupkita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...