Selasa, 31 Juli 2018

Renungan hari ini: ORANG YANG BERBAHAGIALAH

Renungan hari ini: 

ORANG YANG BERBAHAGIALAH



Mazmur 1:1-2 (TB) "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam" 

Psalms 1:1-2 (NRSV) "Happy are those who do not follow the advice of the wicked, or take the path that sinners tread, or sit in the seat of scoffers; but their delight is in the law of the LORD, and on his law they meditate day and night” 

Siapakah orang yang berbahagia? Jawabannya pasti adalah orang yang hidupnya diberkati TUHAN. Setiap orang pasti ingin hidupnya selalu diberkati oleh Tuhan. Dan setiap orang juga ingin memiliki kehidupan yang berbahagia. Rahasia hidup yang diberkati Tuhan dan hidup yang berbahagia adalah memperhatikan sikap, tingkah laku, dan gaya hidupnya. Tentu saja seturut dengan Firman Tuhan.

Kata “Berbahagialah” dalam bahasa Ibrani: אשׁר “esher” yang  artinya diberkatilah; berbahagialah. Kita temui  ada tiga hal  untuk berbahagia di dunia ini menurut Mazmur ini, yakni:

Pertama,mereka yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik. “Orang fasik” tidak akan tahan dalam penghakiman. Artinya! Tidak ada tempat di dalam hadirat Allah. Dan, “Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. 2 Tim 2:16” Dengan demikian Paulus menerangkan bahwa orang fasik senang untuk berkata-kata omong kosong, sehingga menambah kefasikannya.  “Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman (Ams. 10:6).” Dan, dapat diartikan orang fasik itu identik dengan kelaliman atau kekejaman.

Kitab Ayub 36:13 berkata bahwa yang namanya orang fasik yaitu mereka suka menyimpan kemarahan di dalam hati mereka “Orang-orang yang fasik hatinya menyimpan kemarahan; mereka tidak berteriak minta tolong, kalau mereka dibelenggu-Nya;”.  Bahkan Yesaya 9:17 berkata bahwa orang fasik itu seperti membakar tanaman dan menjalar sampai ke akar tanaman yang menghabiskan seluruhnya.
  
Dan, oleh karena itu Tuhan akan membakar orang fasik pada kedatanganNya dalam melaksanakan pehukuman bagi mereka (Mal. 4:1). “Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka”

Kedua,mereka yang tidak berdiri di jalan orang berdosa. Orang berdosa yang dimaksudkan adalah mereka yang tidak mau atau tidak tahan dalam perkumpulan orang benar. “Orang benar dalam arti hamba Tuhan yang diurapi”.  Artinya ia memiliki pemahaman bahwa keinginan/kehendak akan ia capai tanpa melihat itu dosa atau tidak dosa! Contoh jika tertegur melalaui hambaNya/Pendeta/rohaniawan bukan mengitropeksi diri tetapi mengitrupsi hambah Tuhan. Sehingga ia menjauhkan diri dari pertemuan/ibadah rohani.

Ketiga,mereka yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Orang yang suka mencemooh tidak akan berada dalam kerajaan sorga sebagaimana orang fasik.Dalam Amsal 13:1 berkata bahwa mereka ini tidak akan mendengar hardikan dan nasihat untuk bertobat dari kejahatannya.  Mereka tidak suka ditegor oleh karena kejahatan yang mereka lakukan (Ams. 15:12). 

Di akhir jaman ini memang  kita di hadapkan pada dosa kesombongan, arogan, ingin menang sering, dan orang yang merasa diri cukup dan merasa tidak perlu orang lain, orang yang tidak akan menerima tegoran dan nasihat secara rohani bahkan mengabaikan kebenaran firman Tuhan.  Sehingga Daud dalam Mazmur 1 ini memberikan pengertian supaya kita tidak jatuh di dalam dosa yang dilakukan kelompok orang pencemooh ini. Dan, agar kita tidak terkontaminasi, maka kita  tidak lah duduk dalam kumpulan pencemooh. Karena itu, jadilah orang yang berbahagia dalam hidup kita sehari-hari. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...