Kamis, 20 April 2023

Renungan hari ini: “HIDUP MENURUT PERINTAHKNYA” (2 Yohanes 1:6)

 Renungan hari ini:

 

“HIDUP MENURUT PERINTAHKNYA”


 

2 Yohanes 1:6 (TB2) "Inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar sejak mula"

 

2 John 1:6 (NET)  "Now this is love: that we walk according to his commandments.)This is the commandment, just as you have heard from the beginning; thus you should walk in it"

 

Kasih menurut penulis 2 Yohanes 1:6 adalah harus hidup menurut perintah TUHAN. Perintah ini didasarkan pada perintah TUHAN sejak semula. Surat 2 Yohanes ini ditujukan kepada “ibu dan anak-anaknya,” namun bukan dalam makna harafiah. Penggunaan panggilan tersebut bisa diartikan sebagai pemimpin gereja (jemaat) dan para pengikutnya. Rasul Yohanes, sebagai penulis surat Yohanes ini memuji bahwa sebagian jemaat telah hidup dalam kebenaran Allah.

 

Nasihat selanjutnya adalah hidup dalam kasih yang didasarkan atas kebenaran yang mereka yakini. Kasih seperti apakah yang dimaksudkan Dalam bagian ini, kasih yang dimaksud adalah sikap yang sesuai dengan perintah dan teladan Yesus Kristus, yaitu mempraktikkan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, penuh ketulusan tanpa ada motivasi mencari keuntungan. Hal ini menjadi sebuah penolakan bagi ajaran sesat yang pada saat itu bermunculan, yang menyatakan bahwa Yesus Kristus tidak pernah datang sebagai manusia. Pengajaran yang menyatakan bahwa Yesus tidak datang sebagai manusia ini tentu saja sangat menyesatkan, sebab ini berarti bahwa Yesus tidak bisa menjadi teladan bagi manusia. Jika Kristus bukan manusia, maka pasti tidak ada teladan kasih yang sarat dengan penyangkalan diri yang pernah Ia lakukan dalam keadaan-Nya sebagai manusia.

 

Penulis kitab Yohanes mengingatkan dan mendorong jemaat terus hidup dalam pengajaran yang benar, yaitu didasarkan kepada kebenaran Allah. Kebenaran itu menyatakan, bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, yang mati untuk menebus dosa manusia serta memperdamaikan manusia dengan Allah, dan Ia kemudian bangkit kembali (1 Kor. 15:3, 4). Dan Yesus bertakhta bersama Bapa di sorga. Tindakan kasih yang penuh ketaatan yang Kristus telah ajarkan dan lakukan inilah sebagai landasan dan teladan hidup setiap orang yang percaya kepada Kristus.

 

Dalam 2 Yohanes 1:6, kalimat "Inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya" menyiratkan bahwa kasih itu tidak hanya sekadar perasaan, tetapi juga sebuah tindakan yang konkret. Kasih yang sesungguhnya harus tercermin dalam perilaku hidup kita sehari-hari. Oleh karena itu, cara kita menunjukkan kasih kepada Tuhan adalah dengan mematuhi perintah-perintah-Nya dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Dalam ayat ini, Tuhan memerintahkan kita untuk hidup menurut perintah-Nya, dan hal ini harus menjadi prioritas utama dalam hidup kita. Kita tidak dapat mengklaim bahwa kita mengasihi Tuhan jika kita tidak mematuhi perintah-perintah-Nya. Kasih kepada Tuhan harus diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu dengan mengikuti kehendak-Nya.

 

Dengan hidup menurut perintah Tuhan, kita juga dapat menunjukkan kasih kita kepada sesama manusia. Kita dapat menunjukkan kasih kita dengan memperlakukan orang lain dengan baik dan berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, pesan dalam ayat ini sangat penting, bahwa kasih yang sesungguhnya adalah kasih yang tercermin dalam perilaku hidup kita sehari-hari dengan mematuhi perintah-perintah Tuhan.

 

Dalam 2 Yohanes 1:6, disebutkan bahwa cara hidup dalam kasih adalah dengan mengikuti perintah Tuhan. Oleh karena itu, hal-hal yang harus kita lakukan dalam rangka hidup dalam kasih adalah:

 

Pertama, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran kita (Mat. 22:37). Hal ini berarti bahwa kita harus mengenal Tuhan dengan lebih dalam melalui doa, membaca Alkitab, dan bersekutu dengan sesama orang percaya.

 

Kedua, mematuhi perintah-perintah Tuhan, yaitu dengan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kita harus berusaha untuk menghindari perbuatan dosa dan memperbaiki diri kita agar lebih dekat dengan Tuhan.

 

Ketiga, mengasihi sesama kita seperti diri sendiri (Mat. 22:39). Kita harus berusaha untuk memperlakukan orang lain dengan baik, mengasihi mereka, dan membantu mereka sesuai dengan kemampuan kita.

 

Keempat, mempertahankan kesatuan dalam kebenaran. Dalam ayat selanjutnya, 2 Yohanes 1:7, disebutkan bahwa banyak orang yang menyesatkan, sehingga kita harus berhati-hati agar tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang salah. Oleh karena itu, kita harus mempertahankan kesatuan dalam kebenaran dan tidak mengikuti ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Karena itu, marilah kita memegang teguh kebenaran dalam iman kepada Kristus serta mempraktikkan kehidupan yang penuh kasih. Jangan biarkan iman kita digoyahkan oleh ajaran-ajaran sesat yang tidak bertanggung jawab. Fokuslah pada melakukan kasih Kristus dan hidup dalam kebenaran. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...