Rabu, 05 Oktober 2022

Renungan hari ini: “AKU BERSERU KEPADA ALLAH” (Mazmur 57:3)

 Renungan hari ini:

 

“AKU BERSERU KEPADA ALLAH”


 

Mazmur 57:3 (TB) "Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku"

 

Psalms 57:3 (NET) "I cry out for help to the sovereign God, to the God who vindicates me"

 

Berseru kepada Tuhan adalah hal yang kita lakukan apabila kita sedang dihadapkan pada masalah yang berat dan jalan buntu.  Ketika doa-doa kita serasa tidak kunjung dijawab dan ketika daya upaya kita sudah tidak memungkinkan, hanya ini yang bisa kita lakukan yaitu berteriak dan berseru-seru memanggil nama Tuhan dengan segenap kekuatan kita.  Janji firmanNya:  ketika kita mau berseru kepada Tuhan, Dia akan menjawab kita, bahkan lebih dari yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kita ketahui.  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia"  (1 Kor. 2:9).

 

Daud mengungkapkan bebannya dalam seruan dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh, bukan kepalsuan. Mempersiapkan waktu bahkan hatinya khusus buat Tuhan.  Kata "Aku berseru…" dalam terjemahan Amplied Bibleadalah "aku menangis”. Seruan Daud yang diartikan menangis dilakukannya dengan sungguh-sungguh (tulus dari lubuk hatinya). Bukan seperti yang dilakukan oleh sekelompok orang menangis demi mendapatkan bayaran (air mata buaya). Ketika daud berbeban berat, yang dilakukannya adalah duduk diam di kaki Tuhan dan menangis dengan hati yang hancur lalu menantikan pertolongan-Nya yang nyata. Artinya dia sungguh mengandalkan Allah. Mazmur 46:11-12, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!, Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi." Terjemahan lain dari kata diam ialah serahkanlah, lepaskanlah. Sekalipun kita mengalami kekeringan rohani, kesusahan ekonomi, dan segala pergumulan yang kita hadapi di dalam hidup ini, Allah adalah penolong kita dan mari kita tinggal diam dihadirat-Nya dan serukan permohonan pertolongan kepada-Nya. Tuhan akan melepaskan segala beban yang berat, yaitu saat kita meninggikan dan memuliakan-Nya. Sebab, "Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub" (Mzm. 46:12). Hari-hari ini pertolongan Tuhan ialah dengan cara yang baru, yaitu dengan cara yang supranatural. Itu sebabnya marilah kita menanggalkan konsep dan paradigma kita yang lama, sebab Tuhan sedang melakukan sesuatu yang baru.

 

Daud, sebelum menjadi raja, kehidupannya diwarnai dengan penderitaan yang disebabkan oleh orang-orang terdekatnya. Salah satunya adalah Saul yang adalah mertuanya sendiri. Bagi Daud, Saul bukan sekadar mertua, tetapi juga seorang raja, pemimpin, panutan yang seharusnya mengayomi, tapi Saul justru berbuat yang sebaliknya yaitu ingin melenyapkan Daud. Dalam keadaan terjepit Daud pun berseru-seru kepada Tuhan, "Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku." (Mzm. 57:3). "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku" (Mzm. 50:15)

 

Setiap hari kita memiliki banyak seruan persoalan yang berbeda-beda. Ada yang berseru karena kesulitan dalam keuangan, ada yang kehilangan pekerjaan, bermasalah dalam hubungan keluarga dan persoalan-persoalan lainnya. Akan tetapi, ketika kita berseru kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka kita akan merasa ada kelegaan dan ketenangan. Karena itu, berserulah kepada TUHAN maka Ia akan menjawab kita dan menolong kita untuk menyelesaikan persaolankita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...